VALORANT

Tim Juara VCT Ascension Batal Maju Ke VCT Americas 2024

Belum seminggu setelah Evil Geniuses keluar sebagai juara VCT Champions 2023, scene kompetitif VALORANT di benua Amerika sudah langsung dirundung drama. Riot Games mengumumkan bahwa The Guard dinyatakan batal untuk bergabung sebagai salah satu tim di VCT Americas 2024. Keputusan tersebut juga dikonfirmasi oleh The Guard lewat media sosial.

Keputusan ini jelas sangat mencengangkan karena The Guard sendiri adalah tim yang susah payah menjuara rangkaian VCT Ascension divisi Americas di musim lalu. Tidak hanya itu, menjelang musim 2023 lalu, beberapa pemain The Guard sebenarnya ditawarkan untuk bergabung di salah satu tim franchise, namun mereka menolak demi tetap bermain bersama.

Menurut pernyataan Riot Games, alasan dibatalkannya partisipasi The Guard adalah karena tim tersebut gagal memenuhi deadline untuk menyelesaikan proses yang berlaku. The Guard sendiri tidak menjelaskan banyak selain “harus sampai ke keputusan ini secara mendadak.”

Namun melihat bahwa The Guard tersebut sudah siap melepas kelima pemain yang mereka rekrut, sepertinya organisasi ini memang mengurungkan niatnya untuk maju ke VCT Americas 2024. Narasi ini juga diperkuat dengan beberapa berita negatif yang mengindikasikan bahwa badan yang menaungi organisasi The Guard memang ingin perlahan mundur dari esports.

Satu lagi yang cukup mengherankan adalah keputusan yang diambil Riot Games setelah mundurnya The Guard. Lewat pernyataan resmi yang sama, Riot Games memutuskan bahwa VCT Americas 2024 akan tetap dimainkan oleh 10 tim alias tidak akan mengangkat tim manapun dari Challengers atau Ascension.

Menanggapi kebingungan tersebut, Head of VALORANT Esports Leo Faria menjelaskan alasan di balik keputusan tersebut.

Setelah menjabarkan mengapa The Guard dinyatakan batal naik dari Ascension, ia juga menjelaskan mengapa tidak ada tim yang ditunjuk sebagai pengganti. Ia mengaku bahwa Riot punya tiga pilihan menanggapi situasi ini. Pertama adalah memberikan waktu ke lima pemain The Guard untuk mencari organisasi baru. Opsi ini juga yang paling sering diungkit oleh komunitas yang menyimak kasus ini.

Leo sendiri juga setuju bahwa jika ada lima orang teman berjuang dan sukses menjadi juara Ascension, mereka berhak diberi waktu untuk mencari organisasi yang mau menaungi. Namun The Guard dianggap tidak termasuk dalam kategori tersebut. Menurutnya, mengakuisisi lima mantan pemain The Guard akan dianggap sebagai pembelian slot, sebuah praktek yang tidak diinginkan oleh Riot.

Opsi kedua adalah mengangkat runner-up Ascension, M80, sebagai juara. Namun opsi ini juga dianggap tidak ideal karena pada akhirnya M80 gagal membuktikan diri sebagai tim terbaik di Ascension Americas. Akhirnya Riot mendarat di opsi ketiga yaitu membiarkan slot tersebut kosong.

Keputusan tersebut tentunya tetap tidak ideal karena akan menghilangkan motivasi pemain-pemain benua Amerika yang ingin bermain di VCT. Tidak heran, karena kalaupun jadi juara Ascension, tidak ada yang menjamin bahwa mereka akan bisa berlaga di liga utama karena Riot sendiri sepertinya tidak bisa membantu.

Untungnya, Riot sepertinya masih mau mempertimbangkan ulang keputusan tersebut. Leo Faria sendiri mengatakan bahwa mereka akan berusaha mencapai keputusan yang positif untuk pemain. Kita tunggu saja apa keputusan Riot nantinya.