VALORANT

Patch 6.07 VALORANT Rilis, Salah Satunya Hadirkan Perubahan UI Agent

Patch terbaru VALORANT pada minggu ini, 6.07, resmi diluncurkan pada Selasa (11/4) kemarin. Patch ini membawa sejumlah update penting, salah satunya adalah kembalinya map Bind ke dalam jajaran map, serta tampilan barunya. Patch 6.07 juga membawa update penting lainnya, yaitu perubahan terbaru User Interface (UI) untuk beberapa agent.

Melalui patch terbarunya di minggu ini, VALORANT memberikan perubahan UI terbaru kepada beberapa agent. Perubahan UI ini hanya diberikan kepada beberapa agent saja, mulai dari Reyna, Skye, Killjoy, hingga Sova yang menerima UI terbanyak.

Patch 6.07 VALORANT
Sumber: twitter/@PlayVALORANT

Rata-rata, agent-agent tersebut menerima perubahan UI terbaru dari segi ability masing-masing mereka. Berikut adalah detail perubahan UI yang didapatkan oleh beberapa agent VALORANT, melalui patch 6.07.

Reyna

  • Indikator kuning dihilangkan dari Leer.

KAY/O

  • Indikator bahaya kritis ditambahkan ke FRAG/ment.

Skye

  • Indikator kuning dihilangkan dari Seekers.

Killjoy

  • Indikator kuning dihilangkan dari Alarmbot.

Chamber

  • Indikator kuning dihilangkan dari Trademark.

Sova

  • Recon Bolt Sova telah diperbarui agar muncul dengan benar saat bermain dengan Bloom (efek grafis yang membuat segala sesuatunya menjadi lebih cerah) dimatikan.
  • VFX pemindaian Recon Bolt Sova telah diperbarui agar lebih terlihat saat menjelajahi dunia.
  • Model Recon Bolt Sova telah diperbesar ukurannya agar lebih akurat merepresentasikan hitbox-nya. Ini tidak akan memengaruhi lineup. Benturan saat menjelajah tidak berubah.

Selain perubahan terbaru UI agent-agent di atas, patch 6.07 juga menghadirkan pembaruan untuk permasalahan Away From Keyboard (AFK), penolakan antrian, serta penggunaan bot. Tentu komunitas VALORANT paham betul dengan tiga permasalahan tersebut karena sering terjadi setiap waktu.

Bahkan untuk permasalahan penolakan antrian merupakan yang paling banyak dilakukan oleh pemain di tahun ini. Artinya, permasalahan tersebut umum terjadi dan juga mempengaruhi partisipasi gameplay. Senior Player Dynamics Systems Designer VALORANT, Seth S. Smith, membeberkan angka pasti dari penolakan antrian ranked maupun permainan normal.

“Penolakan antrean ranked dan normal masing-masing menyumbang 21,72 persen dan 15,34 persen dari seluruh insiden partisipasi, dengan total 37,07 persen dari seluruh insiden partisipasi sejak awal tahun,” tuturnya melalui keterangan resmi.

Tingginya persentase penolakan antrian di atas membuat Seth memberikan sebuah terobosan terbaru, yaitu meningkatkan jumlah kehilangan ranked rating untuk perilaku penolakan antrian yang berulang.

“Kami percaya bahwa peningkatan kehilangan ranked rating untuk penolakan antrean secara berturut-turut, akan mencerminkan sikap tegas kami terhadap penolakan antrean secara berulang di VALORANT, dan hal ini akan berdampak pada perilaku penolakan antrean dengan cara yang menguntungkan para pemain seiring waktu,” tegas Seth.

Sumber: twitter/@PlayVALORANT

Dari sisi permasalahan AFK pun juga serupa. Seth memberikan sebuah terobosan terbaru dalam hal ini, di mana VALORANT memperkenalkan fitur pembatasan ranked satu hari, kepada pemain-pemain yang seringkali melakukan AFK secara berlebihan. Uniknya, fitur baru itu akan menindak lebih cepat daripada yang dihadirkan sebelumnya.

“Kami percaya bahwa sikap lebih tegas terhadap AFK ini selaras dengan ekspektasi perilaku kami dari para pemain, dan pada akhirnya akan menghasilkan kualitas pertandingan yang lebih baik di VALORANT,” sambung Seth.

Terakhir, dari permasalahan penggunaan bot di dalam game VALORANT, Seth juga memberikan update terbaru soal ini. “Pada saat ini, VALORANT menerapkan serangkaian sistem intervensi penggunaan bot guna memberikan nilai kepada pemain dengan cara melacak, mengintervensi, dan pada akhirnya mengurangi frekuensi bot di VALORANT,” ujarnya.

Dengan memberikan terobosan yang dihadirkan melalui patch 6.07, Seth berharap timnya akan memberikan dampak penggunaan bot dengan menciptakan fitur baru di masa yang akan datang. “Di masa mendatang, tim Social & Player Dynamics akan terus mengeksplorasi serta mengembangkan sistem yang lebih berbeda untuk memberi dampak pada penggunaan bot dengan menciptakan fitur yang mendorong perilaku pro-sosial seperti partisipasi, kerja sama tim, dan komunikasi yang sehat,” tutup Seth.