Hari Ketiga VCT Masters Copenhagen: LOUD dan XERXIA Gugur
VCT Masters Copenhagen telah memasuki hari ketiga. Dua di antara tiga pertandingan yang diselenggarakan menentukan tim mana yang harus tersingkir dari kompetisi. Sementara itu, FunPlus Phoenix (FPX) dan DRX bersaing untuk mendapatkan satu tempat di babak Playoff, menyusul Guild Esports yang sudah lolos terlebih dahulu.
Berikut adalah update dari VCT Masters Copenhagen.
DRX tunjukkan pengalaman mereka ke FPX
FPX harus bertemu dengan DRX, tim yang bisa dibilang punya pengalaman yang lebih banyak dari mereka. Nyatanya, Ange1 dan kawan-kawan benar-benar diberi pelajaran berharga oleh tim asal Korea Selatan tersebut. FPX memang mampu melakukan comeback di map pilihan DRX, Haven, setelah tertinggal 5-7 di pertengahan. Namun, hal itu tidak berlaku di dua pertandingan selanjutnya.
Memilih Fracture sebagai map kedua, FPX justru dibuat bulan-bulanan oleh DRX. Dengan skor 9-3 di pertengahan ronde, tim yang dipimpin oleh Zest itu memanfaatkan betul keunggulan tersebut untuk menyamakan kedudukan. DRX kemudian membuat alur permainan yang sama di map penentu, Breeze, dan memastikan diri di babak Playoff. FPX masih punya satu kesempatan lagi di decider match.
XERXIA tim pertama yang gugur
Hari ketiga VCT Masters Copenhagen ternyata menjadi hari terakhir bagi XERXIA di kompetisi ini. Menghadapi Northeption (NTH), kesalahan-kesalahan kecil yang dilakukan saat menghadapi FPX kembali terjadi di pertandingan ini. Sama seperti di pertandingan pembuka, XERXIA mampu menang di map pilihan lawan, namun takluk ketika bermain di map pilihan sendiri, yang kali ini jatuh ke Haven.
Di map penentu, Bind, persaingan ketat kedua tim membuat pertandingan memasuki overtime (OT). XERXIA punya keunggulan di OT pertama setelah clutch yang dilakukan oleh sScary, namun sayang mereka tak mampu menutup pertandingan. Di OT kedua, giliaran NTH yang memiliki keunggulan dan tak seperti lawannya, mereka bermain dengan tenang dan akhir memenangkan permainan. XERXIA pun harus gugur dari kompetisi.
OpTic Gaming masih punya satu nyawa
Tak ada yang mengira sebelumnya bahwa salah satu dari finalis Masters Reykjavik ternyata harus pulang lebih dini. Final dari turnamen sebelumnya terulang kembali di Copenhagen, namun pertandingan tersebut hadir di elimination match grup A. Baik OpTic dan LOUD sama-sama bermain baik di map pilihan mereka sendiri, sehingga map ketiga pun terpaksa dimainkan.
Seiring berjalannya pertandingan di Fracture, kemenangan seperti berada di tangan LOUD. Wajar saja karena mereka sempat memimpin cukup jauh. Namun, juara dari Masters Reykjavik tidak langsung menyerah. OpTic bahkan menjadi tim pertama yang meraih match point. LOUD yang tak ingin pulang cepat memang berhasil memaksa pertandingan memasuki OT. Akan tetapi, OpTic hanya butuh satu OT untuk menutup perjalanan LOUD di Copenhagen.
