G2 Esports Siap Menampung Roster VALORANT The Guard
Setelah berhari-hari belum menemukan tim baru, mantan pemain The Guard kini sudah mendapatkan tim yang mau menampung mereka untuk bermain di VCT Americas 2024 nanti. Adalah G2 Esports yang menginginkan mantan pemain-pemain The Guard dan mengambil spot untuk tim tersebut di liga tersebut. Melansir dari laporan Blix.gg, G2 Esports dikabarkan sudah mencapai kesepakatan lisan untuk merekrut beberapa anggota The Guard.
Tim yang berbasis di Jerman itu dilaporkan sebagai pesaing utama dan kemungkinan merupakan kandidat untuk menjadi salah satu dari sepuluh tim waralaba terpilih di VCT Americas. G2 Esports bahkan menargetkan akan menggaet tiga pemain dari tim tersebut untuk bisa mengklaim spot di VCT Americas 2024 yang sebelumnya milik The Guard.
Meskipun begitu, G2 Esports belum memberikan sinyal untuk menjalin kesepakatan resmi dari mantan pemain The Guard. Artinya, tim tersebut belum menjangkau tanda tangan kontrak dari mantan pemain The Guard.
Jika disetujui dan kesepakatan lisan yang dimiliki G2 dengan para pemain The Guard diresmikan, G2 Esports bisa kembali bersaing di kompetisi teratas VALORANT pada tahun 2024 mendatang. Bukan hanya G2 Esports saja yang berminat mendatangkan mantan pemain The Guard, tim lain seperti FlyQuest juga kepincut mendatangkan para pemain tersebut demi bisa bertarung di VCT Americas tahun depan.
Sebelumnya, Riot Games mengumumkan bahwa The Guard dinyatakan batal untuk bergabung sebagai salah satu tim di VCT Americas 2024. Keputusan tersebut juga dikonfirmasi oleh The Guard lewat media sosial. The Guard adalah salah satu tim yang berhasil lolos menuju VCT Americas 2024 melalui jalur Challengers Ascension, yang artinya tim tersebut menjuarai turnamen promosi.
Menurut pernyataan Riot Games, alasan dibatalkannya partisipasi The Guard adalah karena tim tersebut gagal memenuhi tenggat waktu untuk menyelesaikan proses yang berlaku. Menanggapi kebingungan tersebut, Head of VALORANT Esports, Leo Faria menjelaskan, alasan di balik keputusan tersebut. Ia mengaku bahwa Riot Games punya tiga pilihan menanggapi situasi ini.
Pertama adalah memberikan waktu ke lima pemain The Guard untuk mencari organisasi baru. Menurutnya, mengakuisisi lima mantan pemain The Guard akan dianggap sebagai pembelian spot, sebuah praktek yang tidak diinginkan oleh pengembang VALORANT tersebut. Opsi kedua adalah mengangkat runner-up Ascension, M80, sebagai juara. Kemudian opsi ketiga yaitu membiarkan spot tersebut kosong. lebih lanjut, Leo Faria sendiri mengatakan bahwa pihaknya akan berusaha mencapai keputusan yang positif untuk pemain The Guard.