Panduan

Perbedaan Agent Duelist di VALORANT

Agent Duelist merupakan salah satu dari empat role atau peran di VALORANT. Di game ini, tugas utama Agent dengan peran Duelist adalah melakukan entry atau orang pertama yang masuk ke sebuah pertempuran. Pemberian tugas tersebut bukan tanpa sebab. Ability atau kemampuan yang mereka miliki memang mendukung tugas entry, seperti flash, smoke, atau kemampuan untuk berpindah lokasi secara cepat.

Salah satu keunikan Agent dengan peran Duelist dibanding dengan yang lain adalah kemampuan Signature mereka. Meski sama-sama bisa di-charge, seorang Duelist perlu membunuh dua musuh untuk bisa menggunakan kembali kemampuan Signature miliknya. Sistem tersebut dinilai wajar mengingat selain untuk entry, Duelist merupakan fragger utama dari sebuah tim.

Meski terkesan seperti attacker-sentris, bukan berarti Duelist tak berguna ketika sebuah tim berperan sebagai defender. Sebagai attacker, seorang pemain yang memilih Agent Duelist setidaknya harus punya gaya permainan yang agresift. Namun, sebagai defender, Duelist bisa bisa memilih untuk bermain lebih agresif atau pasif, tergantung dengan situasi permainan.

Dibanding dulu, sejumlah tim profesional mulai mengurangi jumlah Duelist atau bahkan menghilangkan peran tersebut dalam komposisi Agent mereka, terutama di Icebox. Walau begitu, peran Duelist tetap dirasa penting dan belum bisa digantikan sepenuhnya. Total ada enam Agent dengan peran Duelist, yaitu Jett, Reyna, Raze, Yoru, Phoenix, dan Neon. Masing-masing tentu memiliki kemampuan unik serta kelebihan dan kekurangan di setiap map

Berikut kami jabarkan perbedaan di antara Duelist tersebut.

Jett

Agent Duelist: Jett
Sumber: Riot Games

Jett merupakan Duelist terpopuler di VALORANT. Duelist ini juga punya kemampuan yang terbilang overpowered dibanding dengan yang lain, sebut saja Tailwind atau dash dan Blade Storm miliknya. Karena hal tersebut, sejumlah nerf diberikan oleh Riot Game ke Jett. Dimulai dari pengurangan smoke dari tiga menjadi dua, Blade Storm tidak terisi ulang jika menggunakan right-click, hingga dash yang kini tak bisa dipakai langsung.

Walau begitu, Jett masih punya value besar di sebuah tim. Sebagai attacker, Jett masih menjadi Duelist terbaik untuk melakukan entry. Sebagai defender, Agent ini juga masih mampu menjaga angle tertentu meski dash miliknya sudah di-nerf. Biasanya, sebuah tim akan mempercayakan senjata Operator ke tangan pemain yang menggunakan Jett.

Peran dari Jett cukup terkikis dengan hadirnya Chamber yang dinilai punya kemampuan serupa serta nerf yang diberikan kepadanya. Sejumlah tim profesional bahkan sudah mulai mengganti Agent asal Korea Selatan itu dengan Duelist lain. Walau begitu, Jett hingga saat ini masih layak dan cocok untuk dimainkan di semua map yang ada di VALORANT

Reyna

Agent Duelist: Reyna
Sumber: Riot Games

Reyna merupakan Duelist yang lebih eksplosif ketimbang Jett. Kemampuan yang dimilikinya memang didesain untuk mencari mangsa sebanyak mungkin. Sayangnya, hal tersebut juga menjadi kekurangan dari Reyna. Untuk memaksimalkan kemampuannya, Agent ini mau tidak mau harus membunuh musuh. Jika tidak, Reyna hanyalah Ibu-ibu biasa yang punya flash yang tak terlalu mumpuni.

Jika Jett bisa menggunakan gaya permainan campuran, pemain yang menggunakan Reyna paling tidak harus bermain cukup agresif, baik sebagai attacker maupun defender. Kemampuannya yang membutuhkan kill sebagai bahan bakar kembali menjadi alasannya. Karena keterbatasan itu juga, peran dari Agent lain di tim akan sangat membantu Reyna ketika melakukan entry.

Flash milik Reyna bukan yang terbaik di VALORANT karena punya cue suara, dapat dihancurkan, serta masih mudah untuk dihindari. Leer juga merupakan kemampuan satu-satunya dari Reyna yang bisa digunakan tanpa kill. Penggunaan sebuah Leer akan sangat berharga dan penempatannya harus benar-benar diperhitungkan, paling tidak untuk mengganggu penempatan crosshair dari musuh. 

Reyna lebih cocok digunakan untuk map-map yang punya gang masuk yang kecil seperti Split, Haven, dan Ascent. Duelist ini masih oke untuk dimainkan di map berukuran sedang seperti Fracture dan Icebox. Namun, jika sudah sebesar Breeze, Reyna mungkin tidak akan terlalu berguna dan ada baiknya kalian memilih Duelist lain.

Raze

Agent Duelist: Raze
Sumber: Riot Games

Sama seperti Reyna, Raze adalah Duelist yang punya gaya permainan yang eksplosif. Dengan satchel miliknya, Raze juga menjadi salah satu Agent terbaik untuk melakukan entry. Namun, tidak seperti Jett atau Reyna, butuh keahlian khusus untuk dapat menggunakan Duelist ini. Jika tidak bisa menggunakan satchel dengan baik, efektivitas Raze akan berkurang secara drastis.

Selain Ultimate dan Paint Shells miliknya yang punya daya hancur yang tinggi, Boom Bot adalah salah satu kelebihan dari Raze. Tak hanya bisa memberikan damage, kemampuan ini juga bisa digunakan untuk mengumpulkan informasi musuh atau membersihkan sudut-sudut penting sebelum masuk ke dalam sebuah area.

Bind bisa dibilang rumah terbaik bagi Raze. Selain itu, Duelist ini juga layak digunakan di map yang punya banyak sudut seperti Split, map kecil seperti Ascent, atau map yang punya area tinggi seperti Icebox. Raze masih menarik dan oke dimainkan di map berukuran sedang seperti Haven dan Fracture, namun tidak untuk map sebesar Breeze.

Yoru

Yoru
Sumber: Riot Games

Setelah mendapat rework, Yoru menjadi Agent yang semakin seru untuk dimainkan. Beberapa tim profesional seperti Sentinel dan juga Paper Rex sudah mulai mencoba menggunakan Yoru. Duelist ini punya kemampuan dengan elemen kejutan di dalamnya, seperti flash dan teleportasi miliknya. Selain untuk entry, Ultimate Yoru yang kini sudah diperbarui juga menjadi alat pengumpul informasi terbaik yang dimiliki oleh seorang Duelist. 

Mungkin terdengar aneh, namun Yoru sebenarnya punya potensi untuk menggantikan peran dari Jett. Gatecrash merupakan campuran dari kemampuan dash serta Rendezvous milik Chamber. Signature milik Yoru tersebut membuatnya dapat berpindah ke lokasi lain, namun dengan keterbatasan waktu penggunaannya serta adanya jeda animasi yang cukup lama.

Namun, seperti Agent lain, Yoru bukan tanpa kekurangan. Kemampuan teleportasi miliknya masih bisa dideteksi dengan mudah serta dapat dihancurkan. Dibanding yang lain, penggunaan flash miliknya lebih rentan untuk mengenai teman sendiri. Ultimate miliknya memang bisa menjadi pengalihan isu yang baik. Sayangnya, seperti Gatecrash, penggunaan Dimensional Drift masih bisa dideteksi oleh musuh.

Tak seperti Duelist lainnya, Yoru justru lebih cocok digunakan di map sebesar Breeze karena musuh akan lebih sulit memprediksi ke mana kalian akan berteleportasi. Untuk map berukuran sedang seperti Haven, Fracture, dan Icebox, Yoru juga masih oke untuk dimainkan. Duelist ini kurang cocok digunakan di Ascent dan Split yang punya banyak sudut karena penggunaan Gatecrash yang lebih mudah diprediksi lawan.

Neon

Sebagai Duelist terbaru di VALORANT, Neon mencuri perhatian banyak pemain karena kemampuannya untuk berlari lebih cepat ketimbang Agent lain. Walau terlihat sepele, Signature miliknya membuat Neon lebih sulit untuk ditembak. Ditambah dengan wall yang menutup dua sisi, Neon jadi salah satu petugas entry yang handal.

Kelebihan sekaligus kekurangan Neon terletak di Ultimate miliknya. Overdrive memang dapat memberikan damage yang besar terhadap musuh dan sama seperti Storm Blade milik Jett, kemampuan bisa di-charge ulang ketika menemukan mangsa. Namun, jika berhadapan dengan orang yang memiliki akurasi tembakan yang baik, maka dalam sekejap Ultimate tersebut akan sia-sia.

Dengan kemampuan yang dimilikinya, banyak tim yang menggunakan Agent ini untuk melakukan rotasi lebih cepat. Neon cocok digunakan di map berukuran besar dan sedang seperti Breeze, Icebox, Fracture, Haven, dan juga Bind. Untuk map yang lebih kecil seperti Split dan Ascent, Neon juga masih oke untuk dimainkan. 

Phoenix

Phoenix
Sumber: Riot Games

Phoenix mungkin Duelist yang paling tidak populer di VALORANT. Flash miliknya yang terlalu pendek digunakan, wall yang lebih inferior dibanding dengan Neon, serta Ultimate yang cukup mudah untuk diatasi menjadi beberapa kekurangan dari Phoenix. Selain bisa melakukan healing terhadap diri sendiri, tidak ada kelebihan lain yang diberikan oleh Duelist ini.

Rework seperti halnya Yoru sangat diperlukan Phoenix agar bisa kembali menjadi pilihan yang lebih layak. Sayangnya, Riot nampaknya belum memiliki niat untuk memperbaiki Agent ini dalam jangka waktu dekat. Sebelum mendapat buff, Phoenix kemungkinan besar akan tetap menjadi pilihan terakhir untuk sebuah tim. 

Di map kecil seperti Ascent dan Split, Phoenix masih punya harapan untuk bersinar. Namun, jangan terlalu berharap banyak ketika menggunakan Duelist ini di map yang lebih besar seperti Breeze, Fracture, Icebox, dan Bind. Haven, yang punya pintu masuk site sempit, masih jadi tempat yang oke untuk memainkan Phoenix.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *