Panduan

Panduan Strategi untuk Attacker di VALORANT

Apabila kalian sudah mengetahui bagaimana cara untuk menjadi Defender yang lebih baik, kini tiba saat kalian mempelajari strategi ketika berperan sebagai Attacker. Berbeda dengan Defender, Attacker hanya memiliki dua cara untuk memenangkan pertandingan, yaitu membunuh semua pemain di tim musuh atau meledakkan sebuah site dengan spike. Selain tim lawan, waktu juga menjadi musuh Attacker.

Namun, dibanding dengan Defender, Attacker dapat lebih leluasa untuk mengatur laju dari permainan. Sebuah ronde di VALORANT bisa saja berjalan lebih cepat, lalu di ronde selanjutnya berjalan dengan lambat. Semuanya tergantung bagaimana strategi yang diterapkan oleh Attacker.

Berikut adalah panduan kami mengenai strategi Attacker di VALORANT.

Spike, aspek terpenting dari Attacker

Seperti yang sudah kami sebut di atas, salah satu cara Attacker bisa memenangkan ronde adalah dengan meledakkan sebuah site dengan spike. Karenanya, salah satu aspek terpenting dalam menyerang adalah spike itu sendiri. Sayangnya, tak sedikit pemain yang kurang paham mengenai penanganan spike ketika menjadi Attacker.

Hal pertama yang perlu dipahami adalah Agent mana yang cocok untuk ditugaskan membawa dan menanam spike. Kalian tentu tidak ingin spike dibawa oleh Duelist yang tugasnya adalah membuka jalan ke sebuah site, begitu juga dengan Controller yang lebih pas diberikan pekerjaan lain seperti lurker atau flanker.

Pilihan terbaik memang jatuh ke Sentinel. Agent seperti Killjoy dan Cypher bisa langsung memasang setup mereka setelah memasang spike, sementara Sage bisa menutup jalur masuk musuh baik setelah maupun sebelum spike tertanam. Chamber bahkan bisa langsung kabur dengan Rendezvous miliknya setelah meletakkan spike

Opsi terbaik lainnya adalah Initiator. Tak seperti Controller, Agent ini biasanya berada di lini depan serangan dan bahkan merupakan rekan terbaik seorang Duelist. Initiator bisa meringankan beban kerja dari Sentinel yang harus mengeluarkan setup mereka terlebih dahulu.

Namun, meski kalian sudah tahu pemain mana yang harus membawa spike, siapa yang memasangkannya di site terkadang bergantung pada keadaan. Jika merasa site sudah 90 persen aman, berikan kesempatan kepada pemain lain yang memiliki poin Ultimate tertinggi atau yang belum penuh untuk memasang spike. Alasannya adalah menanam spike akan menambah poin Ultimate dari pemain, sama seperti Defender menjinakkannya.

Selain itu, membawa spike sebenarnya bukan hal yang mutlak. Sekali lagi, tergantung dengan kondisi permainan. Jika kalian masih bingung site mana yang harus kalian tembus, menjatuhkan spike di posisi yang aman dan mudah dijangkau lebih baik ketimbang membawanya. Kalian pastinya tidak mau spike justru jatuh ke area dekat musuh karena kegalauan tersebut.

Strategi Attacker untuk masuk ke site

Ada beberapa strategi Attacker yang sering digunakan oleh sebuah tim. Paling umum adalah dengan membagi tim menjadi empat dan satu pemain. Selain berkumpul bersama, regu yang berisi empat pemain bisa saja dibagi kembali menjadi 3-1 atau 2–2 karena sebuah site pastinya memiliki dua jalur masuk berbeda. Satu pemain tersisa ditugaskan untuk menjadi lurker atau flanker.

Menurut kami, membagi tim menjadi beberapa regu tersebut merupakan strategi Attacker terbaik yang bisa kalian terapkan. Alasan utamanya adalah kalian bisa mendapatkan dan menguasai space yang lebih banyak ketimbang jika bermain stack lima. Selain itu, kalian bisa mendapat tambahan informasi di beberapa lokasi yang berbeda. Faktor lurker atau flanker juga menjadi landasan kami menganggap strategi ini merupakan yang terbaik untuk Attacker.

Pembagian grup Attacker
Sumber: VALORANT Champions Tour

Kekurangannya terletak pada ancaman pemain lurker ter-pick terlebih dahulu. Kehilangan pemain di awal pertandingan tentu akan sangat merugikan sebuah tim. Meski masih punya kesempatan untuk membalikkan keadaan, kemungkinan kalian memenangkan sebuah ronde tentu akan berkurang.

Apabila dirasa kurang, strategi Attacker ini juga bisa dikombinasikan dengan sebuah fake atau tipuan. Caranya adalah dengan menugaskan 1-2 pemain untuk mengacau di sebuah site, biasanya dilakukan oleh Duelist dan Initiator. Tujuannya adalah membuat Defender melakukan rotasi dan membiarkan site lain kosong. Strategi ini bisa dibilang sebuah perjudian karena bisa saja Defender tak termakan tipuan yang ada.

Selain strategi di atas, kalian juga bisa langsung melakukan rush ke arah sebuah site. Strategi ini bisa dilakukan dengan tetap berkumpul bersama atau membagi tim menjadi dua regu. Rush dapat memberikan elemen kejutan terhadap musuh yang tidak siap. Sayangnya, strategi rush ini tak bisa dilakukan berulang karena bisa saja musuh sudah bersiap-siap di dalam site yang diinginkan.

Rotasi juga penting bagi Attacker

Tak hanya Defender, Attacker juga perlu melakukan rotasi. Kejadian yang sering kami lihat adalah sebuah tim tetap bertahan di satu area site meski kondisinya tidak memungkinkan, contohnya ketika sudah kehilangan banyak pemain. Kalian memang bisa menunggu dan berharap Defender berpindah ke area lain, namun jangan lupa bahwa waktu juga merupakan musuh bagi Attacker.

Apabila dirasa sulit, melakukan rotasi dan berpindah tujuan site bukanlah hal yang buruk untuk dilakukan. Ketika berotasi, langkah kaki perlu kalian perhatikan. Jangan panik dan berjalanlah hingga ke area yang tak terdengar musuh. Namun, jika waktu tidak memungkinan, langsung berlari merupakan pilihan terbaik untuk kalian. 

Strategi post-plant

Setelah masuk ke site dan memasang spike, hal yang harus dilakukan setelahnya adalah memastikan spike meledak atau biasa kita sebut post-plant. Spike sendiri akan meledak dalam 45 detik dan waktu tersebut akan digunakan oleh Defender untuk melakukan retake

Strategi post-plant pada umumnya adalah dengan mengambil sejumlah posisi di dalam site dan menciptakan crossfire. Dengan crossfire, sebuah tim akan lebih mudah melakukan trade kill apabila Defender berhasil menumbangkan pemain pertama yang mereka lihat. Apabila kalian memiliki lineup molly, bermain di luar area site menjadi pilihan terbaik.

Banyaknya ability atau kemampuan yang dimiliki Agent juga bisa menjadi faktor keberhasilan. Tak jarang, tim yang lebih siap dan masih memiliki banyak kemampuan untuk digunakan sehabis spike terpasang akan memenangkan ronde tersebut. Sebagai Attacker, dibanding melakukan push ke area terdalam Defender, mempergunakan kemampuan tersisa untuk mengulur waktu adalah keputusan yang lebih bijak.

Satu hal lain yang perlu kalian perhatikan adalah kemungkinan flank dari musuh. Untuk mencegah sang flanker merusak strategi post-plant, alangkah baiknya jika kalian menugaskan seseorang untuk menjaga area belakang. Kejadian yang tidak diinginkan bisa lebih mudah dicegah apabila di awal permainan kalian meletakkan alat pendeteksi yang dimiliki oleh Sentinel (contoh Trademark Chamber), itupun jika tim kalian membawa Agent tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *