Panduan

Meta Apakah yang Paling Populer di MPL Season 7?

Pada MPL season 5 kita mengenal meta hyper carry yang sudah tidak viable lagi berkat pergantian fungsi lane dan monster jungle. Sebagai gantinya, pada season 7 ini kita diperkenalkan oleh sebuah meta baru yang disebut sebagai Strike atau Full Strike. Meta yang dipopulerkan di M2 ini memanfaatkan kemampuan hero yang bisa memberikan damage terus-menerus, sambil keluar masuk team fight dengan cepat.

1. Menghilangkan Fungsi Tank Murni

Tank merupakan sebuah role yang tidak terlalu menonjol di Mobile Legends. Role yang biasanya digunakan untuk memulai inisiasi, menjaga core, dan menyerap damage ini bisa digantikan sepenuhnya oleh fighter hibrida yang memiliki kemampuan untuk bergerak cepat dan menerima damage.

panduan-hero-mobile-legends-silvanna-featured

Hal inilah yang dimaksimalkan oleh meta full strike. Ketimbang menggunakan tank murni yang bisa melakukan inisiasi, meta ini lebih mementingkan hero fighter yang bisa keluar masuk dengan cepat.

Hasilnya, pertempuran berjalan secara acak dengan kecepatan yang sangat tinggi. Bisa dibilang lebih mirip tawuran beregu ketimbang team fight besar yang mengandalkan satu momen menentukan.

Selain memanfaatkan fighter, meta ini juga menggunakan dua mage burst damage atau full crowd control untuk menjaga lane tengah. Walaupun tools utama mereka adalah burst damage, tapi mereka diharuskan melakukan support untuk tim secara keseluruhan.

Mage bukanlah harga mati untuk dua hero yang di lane tengah. Asalkan sebuah hero memiliki damage yang cukup atau jarak yang serangan yang cukup jauh untuk mencicil musuh, dia bisa digunakan untuk menjaga lane tengah. Jadi jangan heran kalau kamu melihat Lapu-Lapu atau malah Brody berada di lane tersebut.

2. Formasi yang Fleksibel

Formasi 1-3-1 masih digunakan sebagai pembuka, tetapi core tengah kerap berjalan-jalan ke side lane untuk membantu push sambil membersihkan jungle. Hal ini menjadikan para hero yang berada di side lane harus terus siaga. Sebab mereka bisa saja masuk ke dalam ambush tanpa ada peringatan terlebih dahulu.

Karena pergerakannya yang super cepat, maka hero core yang berada di mid lane biasanya memiliki kemampuan roam yang tinggi, atau clearing yang cepat.

3. Baiting di Mana-Mana

Kalau dulu biasanya yang melakukan baiting atau memancing musuh adalah hero-hero yang berdarah tebal, maka kini semua hero diharuskan bisa melakukan baiting. Bahkan mage juga bisa saja melakukan baiting asal dia memiliki shield dan kemampuan untuk kabur dengan cepat.

Bisa dibilang hero yang melakukan baiting harus bisa memancing keluarnya resource atau skill musuh sebanyak-banyaknya, sebelum tim mereka melakukan counter pada tim musuh yang sudah tidak memiliki resource sama sekali.

Bila tim lawan juga menjalankan taktik yang serupa, maka kamu akan melihat kedua tim melakukan baiting sambil mengirit-irit resource mereka. Hal inilah yang menjadikan team fight di Land of Dawn terasa seperti tawuran beregu. Semua skill tidak akan keluar di saat yang bersamaan, tetapi sedikit demi sedikit, hingga akhirnya ada satu atau dua hero yang terkunci dan terciduk.

4. Counter Full Strike?

Counter dari meta Full Strike? Sejatinya meta ini bisa dikalahkan dengan meta konvensional yang mengandalkan isolasi total dan crowd control, tapi untuk melakukannya tim yang berhadapan dengan meta Full Strike harus super disiplin dalam melakukan inisiasi di setiap team fight.

Sayangnya, karena meta Full Strike mengizinkan penggunanya untuk melakukan inisiasi dan ambush secara terus-menerus. Pengguna meta konvensional biasanya bakal kalah ketika diajak untuk bermain cepat atau dibawa ke late game.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *