Panduan

Enam Kebiasaan Buruk yang Dilakukan Pemain VALORANT

Menghentikan atau mengurangi kebiasaan buruk tidak hanya berlaku di kehidupan nyata, tetapi juga ketika bermain game. Di VALORANT, sejumlah kebiasaan tersebut dapat mengakibatkan kekalahan di sebuah ronde atau bahkan kegagalan kalian untuk berkembang menjadi pemain yang lebih baik.

Berikut adalah enam kebiasaan buruk yang biasa dilakukan oleh pemain VALORANT.

Selalu crouch ketika menembak

Menembak sambil menekan tombol crouch di VALORANT sebenarnya bukan hal yang buruk. Ya, kami tidak melarang kalian untuk melakukannya karena hal tersebut punya sebuah fungsi, yaitu untuk mengontrol recoil lebih baik. Selain itu, dengan crouch, target tembakan musuh akan semakin mengecil dan sulit untuk ditembak. Akan tetapi, selalu crouch ketika menembak adalah kebiasaan buruk yang perlu dihilangkan. 

Untuk memperbaikinya, kalian perlu membiasakan diri dan paham kapan kapan harus melakukannya. Menembak sambil crouching dapat membuat pergerakan kalian terbatas. Perlu komitmen ketika melakukan spray dengan crouch sehingga ada baiknya kalian menggunakan teknik ini ketika berada di pertempuran jarak dekat hingga menengah. Di pertarungan jarak jauh, usahakan bergerak ke kiri ke kanan atau menggunakan ADS.

Tidak mengecek sudut

Salah satu kebiasaan buruk yang mungkin sulit untuk dihilangkan adalah tidak mengecek sudut ketika masuk ke dalam sebuah area, tak terkecuali pemain profesional. Baik karena panik dikejar waktu, lupa, atau terlalu percaya diri, tidak mengecek sudut-sudut penting sangatlah fatal dan bisa menyebabkan kekalahan.

Untuk memperbaikinya, kalian harus selalu punya pola pikir bahwa pasti ada orang yang berjaga di sudut tersebut. Hal ini sangat penting ketika kalian masuk ke area seorang diri atau kalian adalah orang terakhir yang hidup. Usahakan juga untuk tidak mengecek secara sekilas dan bila perlu pre-fire sudut tersebut ketika mengeceknya.

Reload walau peluru masih banyak

Kebiasaan ini kemungkinan besar akan menimpa pemain baru. Selain membuat kalian tidak bisa menembak karena animasinya, reload di VALORANT juga dapat membuat posisi kalian terdeteksi karena suara yang diberikan. Membiasakan diri untuk tidak reload ketika hanya membuang beberapa peluru akan sangat membantu memperbaiki kebiasaan ini. Kalau pun ingin reload, pastikan kalian berada di posisi yang aman.

Tidak mengganti senjata ke pistol ketika peluru habis

Selain kebiasaan reload di atas, tidak mengganti senjata ke pistol ketika peluru senjata utama habis bisa menjadi salah satu habit buruk. Ada kondisi di mana kalian bisa kehabisan peluru karena tidak dapat mengenai sasaran ketika bertempur dalam jarak dekat. Waktu untuk reload tidaklah sebentar dan jeda itu dapat dimanfaatkan oleh lawan untuk mengeliminasi kalian. Ketimbang reload, mengganti senjata ke pistol adalah keputusan yang lebih baik.

Memaksa peek ketika tahu ada Operator 

Kebiasaan buruk lainnya yang biasa dilakukan oleh pemain VALORANT adalah tetap memaksa peek ketika tahu ada musuh yang menggunakan Operator. Korban pertama mungkin tidak tahu dan tentu tidak bisa disalahkan. Jika kalian tidak punya strategi khusus untuk mengatasinya, ada baiknya kalian melakukan rotasi ketimbang memaksa masuk ke sebuah area yang dijaga oleh Operator.

Tidak berkomunikasi

Komunikasi sangat penting di VALORANT, terutama jika kalian bermain mode Competitive. Tidak adanya komunikasi sering terjadi di rank kecil dan kejadian ini seharusnya tidak dinormalisasi. Informasi keberadaan musuh atau HP tersisa akan sangat membantu rekan kalian. Jangan malu untuk menggunakan voice chat ketika sedang bermain VALORANT.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *