Overwatch

5 Tipe Pemain Overwatch yang Kami Tidak Sukai

Blizzard membuat Overwatch sebagai seebuah permainan yang menghibur walaupun di ranah kompetitif sekalipun. Tapi tetap saja ada orang-orang yang melakukan beberapa hal hingga kami membencinya sehingga kami buatkan artikelnya hari ini. Tipe pemain yang kami tidak sukai pertama adalah.

1. Pemain yang Tidak Mengikuti Objektif

Objektif di Overwatch itu mudah dimengerti. Ada escort yang mengharuskan kamu mengantarkan payload dari titik A ke titik B. Ada assault yang mengharuskan kalian menguasai titik A lalu kemudian menguasai titik B. Hybird yang merupakan gabungan keduanya, dan yang terakhir adalah control yang merupakan iterasi dari king of the hill.

Dengan objektif semudah ini saja, masih ada pemain yang hanya mau melakukan kill tanpa mempedulikan objektif yang sedang dimainkan. Hasilnya, mereka lebih banyak mati karena berusaha membunuh musuh sebanyak mungkin tanpa melakukan regroup atau berlindung di balik tank. Ujung-ujungnya mereka menjadi tipe pemain yang kami tidak sukai selanjutnya.

2. Tukang Nyalahin Orang

Semua orang memiliki level kemampuan masing-masing dan tidak semua orang sedang dalam kondisi terbaik mereka. Dalam kondisi yang paling buruk seseorang bisa saja membuat satu tim kalah. Biasanya tim yang baik akan berusaha menambahkan atau menambal kekurangan pemain tersebut dengan berbagai cara. Tetapi ada juga orang-orang yang hanya menyalahkan mereka tanpa memberikan solusi apapun.

Nah, orang-orang inilah yang merusak mood tim dan membawa tim semakin terpuruk. Bagian yang paling tidak kita butuhkan saat itu adalah, seseorang di ujung sana yang memaki-maki si penyebab kekalahan tanpa memberikan solusi. Yang paling parah, bisa saja sang blamer lah yang menyebabkan tim kalah karena dia bermain tanpa mengerjakan objektif dan ujung-ujungnya menyalahkan orang lain.

3. Bermain Tanpa Koordinasi

Semua orang tahu Self-Destruct D.Va sangat mematikan, tetapi karena casting timenya sangat lama ultimate tersebut kerap tidak menghasilkan kill. Hal yang sama juga berlaku untuk Zarya yang memiliki damage kecil tetapi berpotensi untuk menghasilkan team kill. Untuk memaksimalkan ultimate yang dimiliki setiap tim, kamu membutuhkan koordinasi yang baik dan timming yang akurat.

Sayangnya hal ini malah kerap tidak terjadi, karena beberapa pemain menggunakan ultimate mereka layaknya skill utama yang bisa dispam kapan saja tanpa melihat kondisi tim. Ada sebuah Graviton Surge dibuang di tengah-tengah musuh saat Barrier Filed Reinhardt masih menyala dan Lucio masih memiliki Sound Barrier. Hasilnya? Graviton Surge terbuang percuma dan tim lawan langsung membalas kalian dengan semua ultimate yang mereka punya karena yakin kalian tidak bisa menghentikan serangan ultimate mereka.

4. Leaver, Thrower dan Griefer

Ketiganya memiliki tujuan yang berbeda-beda tetapi dampak yang dihasilkan sangat mirip sehingga saya gabungkan ketiganya di dalam satu poin. Di antara ketiganya, leaver paling bisa dimaafkan karena sifatnya bisa saja tidak disengaja atau dalam kondisi yang tidak memungkinkan.

https://www.youtube.com/watch?v=2xW4oEwlYKU

Kalau untuk thrower dan griefer tidak ada ampun untuk keduanya. Blizzard berusaha mati-matian mengantisipasi kedua tipe ini dengan berbagai cara. Salah satunya dengan melakukan update yang menghilangkan poin SR bila berada di bawah 500. Belum selesai dengan satu masalah, kami juga mendengar kalau ada pemain yang mengancam akan melakukan throw bila pemain lain tidak membayarkan sejumlah uang pada akun paypal si pelaku.

5. Pemain yang Memilih Hero Seenaknya

Pernahkah kamu berhadapan dengan sebuah kondisi di mana semua orang sudah memilih hero mereka masing-masing. Ada dua tank, dua DPS, satu hero defense dan begitu kamu menunggu-nunggu hero support mereka malah memilih Hanzo. What the…

Yak, inilah yang kerap terjadi pada setiap match terutama pada sesi Quick Play. Tapi tidak jarang juga hal ini terjadi pada sesi Competitive yang menentukan naik turunnya SR yang kamu miliki. Kalau sudah begini salah siapa? Salah Hanzo kah? Atau salah kamu?

Sebenarnya ada sih cara untuk mengatasi masalah ini, yang pertama adalah melihat apakah benar sang Hanzo main memiliki jam terbang Hanzo yang sangat tinggi dengan cara melihat profilnya. Kalau benar dia adalah Hanzo main, biasanya tim kamu bakal lebih sering mengalah dan bersedia berganti hero demi memenuhi role yang kurang.

Tetapi kalau ternyata sang Hanzo main jam tertingginya adalah Junkrat, maka kamu bisa mulai “bergaram” dari sekarang. Aimless hero berubah menjadi hero yang harus mengandalkan full aim, yup kamu bercanda kawan.


Yak itulah tadi lima tipe pemain yang kami tidak sukai di Overwatch, saya tidak ingin memulai konflik tetapi realita ini kadang menggelitik saya sampai ke ubun-ubun dan akui saja kalau kalian sering bertemu dengan salah satu tipe pemain di atas. Bila kamu memiliki tipe pemain lainnya kamu bisa menambahkannya pada kolom komentar lho.

Sumber gambar: Dance of the Dragon