5 Tips Menghadapi Pemain Toxic Agar Kamu Tidak Tersulut Emosi
Dalam game multiplayer, kadang kamu akan bertemu dengan pemain toxic. Terlepas dari kemampuannya bermain, pemain ini kadang sering mengeluarkan perkataan atau melakukan tindakan yang menyulut emosi. Singkatnya, mereka adalah pemain yang cukup menjengkelkan jika dihadapi sebagai lawan, tapi akan lebih menjengkelkan lagi jika ia berada satu tim denganmu dan kamu harus menang dengan pemain tersebut.
Sayangnya, biasanya kamu tidak bisa keluar dari permainan begitu saja untuk terhindari dari pemain toxic tersebut. Artinya selama permainan kamu harus bisa menghadapi sang pemain ini agar ia berhenti berperilaku toxic, atau minimal tidak menyulut emosimu.
”Dinginkan” Situasi, Jangan Balas Api dengan Api
Terkadang, pertikaian antara rekan setim terjadi bukan karena satu pemain toxic, tapi karena kamu atau pemain lain juga memberikan respon negatif. Kamu mungkin merasa bahwa karena pemain lain yang mulai berperilaku toxic, kamu merasa diizinkan untuk ikut berperilaku negatif. Padahal itu justru akan memperburuk suasana dan akhirnya membuat emosimu semakin tersulut.
Ketika seorang pemain mulai berperilaku negatif, cobalah mendinginkan suasana. Ini demi menjaga emosi semua orang dalam tim kamu serta pemain yang mulai bersikap toxic.
Jika kamu merasa rekan setim kamu toxic karena kamu melakukan kesalahan, akuilah kesalahan tersebut dan cobalah bermain lebih baik. Katakan juga bahwa kamu akan berusaha memperbaiki diri. Jika ia toxic padahal ialah yang melakukan kesalahan, cobalah memberikannya nasihat atau menawarkan bantuan. Tapi ingat pastikan agar kata-katamu tidak terlalu agresif.
Ingat, kamu tidak tahu pemain yang kamu hadapi. Mungkin saja ia bukan pemain yang toxic, tapi ia mengalami hari yang buruk dan ingin menghibur diri dengan bermain game. Karena itu hal terbaik yang bisa kamu lakukan ketika pemain ini mulai “panas” adalah “mendinginkan” pemain tersebut. Jadilah energi positif untuk melawan energi negatif yang muncul.
Abaikan! Jangan Terpengaruh!
Kadang, jika kamu sial, kamu akan bertemu pemain yang “bebal” dan tidak bisa kamu “dinginkan”. Mungkin kamu juga bukan tipe orang yang bisa memberikan respon positif ke orang lain dan lebih gampang tersulut emosinya. Sekali lagi, itu bukan salah kamu, tapi paling tidak kamu perlu tahu apa yang membuatmu panas dan mencoba menghindarinya.
Jika kamu tidak bisa mendinginkan suasana, berusahalah mengabaikan ucapan pemain yang toxic. Jika kamu tidak memperhatikan ucapan pemain tersebut, kamu juga akan sulit terpancing.
Sulit Mengabaikan Provokasi Pemain? Buat Mereka Diam Melalui Fitur dalam Game
Beberapa game juga bisa membantumu mengabaikan pemain toxic ini. Mobile Legends misalnya, punya fitur mute yang membuatmu tidak bisa membaca chat seorang pemain. Game lain juga punya fitur yang serupa meskipun dengan nama atau cara aktivasi yang berbeda.
Tidak hanya mengabaikan chat dalam bentuk teks, beberapa game bahkan membuatmu tidak akan mendengarkan voice chat seorang pemain. Game seperti Dota 2 dan Overwatch punya fitur ini dan sangat mudah diakses.
Memutus jalur komunikasi dengan satu pemain mungkin membuat koordinasi tim. Karena itu gunakan cara ini jika pemain yang toxic memang sudah tidak bisa diajak kerja sama dan hanya bisa mengeluh dan marah-marah.
Report Jika Perlu
Tips yang satu ini mungkin tidak akan membantu dalam meredam emosimu saat itu juga. Tapi paling tidak ini membuat kamu bisa terhindar dari pemain yang toxic.
Jika kamu merasa perilaku pemain toxic yang kamu jumpai sudah keterlaluan, sebaiknya report pemain tersebut. Ini akan meningkatkan peluang pemain tersebut mendapatkan ban. Artinya pemain tersebut tidak akan bisa merusak pengalaman bermain kamu atau pemain lain yang ia jumpai.
Ingat, kamu ingin membuat game yang kamu mainkan jadi tempat bersenang-senang yang lebih baik. Jadi jika kamu melihat pemain yang kelewatan, ambillah tindakan.
Berhenti Bermain dan Istirahat Sebelum Terlambat
Terakhir, apapun tips yang kamu ikuti, di artikel ini, kamu mungkin akan sedikit kesal setelah menghadapi pemain yang toxic berkali-kali. Sekali lagi, kenali batas emosimu dan segera mundur ketika kamu sudah mulai sampai ke “titik didih” yang tidak bisa dikendalikan.
Jika kamu merasa mulai kehilangan kendali, segera berhenti bermain. Lakukan hal lain yang membuatmu bisa lebih tenang dan rileks, entah itu sekadar main game yang lebih ringan, tidur, jalan-jalan, atau kegiatan lain yang efektif untukmu. Setelah merasa lebih tenang, barulah kembali bermain jika memang ingin.
Menghadapi pemain yang toxic bukan melulu menghadapi sang pemain. Langkah pertama adalah kamu harus bisa mengendalikan diri terlebih dahulu sebelum akhirnya menghadapi sang pemain toxic tersebut. Well, itupun kalau kamu merasa bisa menghadapi. Jika tidak, mungkin menghindar akan jauh lebih efektif.