Mobile Legends

Melihat Kembali Kiprah Tim Indonesia Di M3 World Championship

Tahun kompetitif Mobile Legends ditutup dengan M3 World Championship yang berakhir tanggal 19 Desember 2021 lalu. Turnamen dunia ini juga jadi momen penting karena menghadirkan lebih banyak tim dari lebih banyak wilayah dari seluruh dunia. Label “World Championship” yang tersemat di turnamen ini jadi semakin terasa.

Bagi Indonesia sendiri, turnamen ini juga jadi ajang yang tidak kalah penting. Sebagai negara yang menjuarai M1 World Championship dan salah satu yang terkuat di dunia, M3 jadi ajang pembuktian. TIm Tanah Air tentu ingin keluar sebagai juara sebagai pembuktian bahwa mereka masih jadi negara Mobile Legends terbaik di dunia.

Sayangnya meskipun sempat memperlihatkan potensi, Indonesia sekali lagi gagal mengklaim kembali tahtanya di pentas dunia Mobile Legends.

Mempertahankan Posisi Puncak

rekap-tim-indonesia-m3-world-championship-evos

Tidak bisa dipungkiri bahwa Indonesia adalah negara Mobile Legends terbesar di dunia. Game MOBA ini sangat populer di Indonesia dan melahirkan scene esports-nya sendiri. Wilayah ini jugalah yang pertama kali menghadirkan franchise league yaitu MPL dengan audiens yang sangat besar.

Tidak hanyak di level lokal, Indonesia juga perkasa di kancah Mobile Legends internasional. Dalam berbagai turnamen internasional, Indonesia selalu keluar sebagai juara. Puncaknya tentu saja ketika EVOS Legends keluar sebagai juara M1 World Championship, turnamen internasional terbesar di Mobile Legends saat ini.

rekap-tim-indonesia-m3-world-championship-onic

Seiring waktu berjalan, Indonesia bisa dibilang masih jadi negara Mobile Legends terkuat di dunia. Tapi begitu M2 dimulai di tahun 2021, peta kekuatan Mobile Legends terlihat mulai berubah. Dua wakil Indonesia saat itu, RRQ Hoshi dan Alter Ego, bahkan tidak mampu mencapai babak final. M2 dimenangkan oleh Bren Esports asal Filipina dan jadi pertanda negara lain di Asia Tenggara mulai berkembang menjadi tantangan serius.

Pasca pandemi, Indonesia berpotensi kembali merebut tahta tertinggi itu. Ini karena sebelumnya Indonesia bertanding di ajang tingkat Asia Tenggara, MPL Invitational 2021 dan keluar sebagai juara, diwakili oleh ONIC Esports. Tidak hanya itu dua tim Indonesia lain yaitu Alter Ego dan RRQ Hoshi juga finis di empat besar. ONIC Esports sendiri juga merupakan salah satu tim yang mewakili Indonesia di M3 World Championship, memuat prospek Indonesia di ajang ini semakin menjanjikan.

Pesaing Baru Bermunculan

rekap-tim-indonesia-m3-world-championship-rrq

Ironisnya, dibanding wakil Indonesia lain yaitu RRQ Hoshi, performa Onic justru lebih buruk. Setelah menang dari saudaranya ONIC PH, ONIC Esports kemudian menelan dua kekalahan di fase grup masing-masing dari Todak (Malaysia) dan Keyd Stars (Brazil). Ini menempatkan ONIC di dasar grup dan harus memulai playoff dari lower bracket.

Sayangnya setelah menang lawan Team SMG di babak pertama lower bracket, ONIC Esports harus bertemu dengan Blacklist International yang secara mengejutkan dikalahkan oleh debutan asal Amerika Utara, BloodThirsty Kings. Meskipun sempat mencuri satu game, ONIC harus tunduk dengan skor 1-2 dan gugur dari turnamen di posisi 12 besar, jauh dari memuaskan.

Sementara itu RRQ Hoshi mendapatkan awal yang lebih mulus dengan menjuarai grup mengalahkan RSG, SMG, dan GX Squad. Babak pertama playoff menghadapi Todak juga mereka atasi dengan skor 3-1.

rekap-tim-indonesia-m3-world-championship-bracket

Sayangnya begitu bertemu tim Filipina untuk pertama kalinya di ajang ini, RRQ Hoshi seolah tidak berdaya. Menghadapi ONIC PH di upper bracket, RRQ Hoshi tumbang 0-3 dan harus turun ke lower bracket menghadapi tim Filipina lain, Blacklist International. Hasilnya juga tidak jauh berbeda. Meskipun berlangsung sengit, RRQ pada akhirnya disapu oleh Blacklist International 0-3.

Sementara itu seperti yang kita lihat, wakil Filipina tampil dominan sepanjang playoff. Babak final bahkan mempertemukan kedua wakil Filipina. Tidak hanya itu, Blacklist International sendiri memperlihatkan konsistensi mereka di ajang internasional setelah di MPL Invitational lalu finis sebagai runner-up.

Selain itu, seperti yang kami sebutkan di atas, tim debutan BloodThirsty Kings juga membuat banyak kejutan. Setelah finis di posisi kedua grup, tim asal Amerika Utara ini sempat mengalahkan Blacklist dan juga EVOS SG di upper bracket. Meskipun akhirnya tumbang di tangan ONIC PH dan Blacklist International, tim tersebut finis di peringkat tiga.

rekap-tim-indonesia-m3-world-championship-btk

Apakah ini berarti level permainan Indonesia menurun di level internasional? Mungkin tidak, karena hasil di MPL Invitational memperlihatkan bahwa tim Indonesia masih bisa keluar sebagai juara di level internasional.

Namun satu hal yang tidak bisa dipungkiri adalah dalam dua tahun terakhir, tim-tim dari negara lain mulai meningkatkan level permainan mereka dengan cepat. Jika tim-tim Indonesia tidak mengimbangi segera, kiblat kekuatan Mobile Legends jelas akan berubah. Tapi apakah itu akan benar-benar terjadi hanya bisa kita tunggu di tahun dan musim berikutnya.