Mobile Legends

Rekap Grand Final MPL ID Season 2 Day 1

Setelah melalui tujuh minggu penuh dengan ratusan match di regular season, MPL ID Season 2 akhirnya memasuki babak Grand Final. Dari 10 tim, tersisa delapan tim untuk memperebutkan gelar juara MPL ID Season 2. Delapan tim yang tersisa terpisah menjadi dua bagian yaitu upper bracket untuk empat teratas dan lower bracket untuk empat terbawah.

JX International Convention Exhibition di Surabaya terpilih sebagai tempat pertandingan terakhir untuk MPL ID Season 2. Keramaian Grand Final MPL ID Season 2 membuktikan bahwa animo dari Mobile Legends: Bang Bang tidak hanya berada di Jakarta, namun di seluruh Indonesia.

Match 1: EVOS Esports vs ONIC Esports

Karena satu dan lain hal, pertandingan pertama antara ONIC Esports dan EVOS Esports tidak bisa ditayangkan oleh pihak penyelenggara. Namun permainan pertama masih berlangsung dan EVOS Esports berhasil memenangkan game pertama.

Setelah mendapatkan satu poin atas pemuncak klasemen, game kedua diawali oleh dua kill dari EVOS atas ONIC. Ios sangatlah berani dalam bermain dan selalu berhasil menakuti ONIC dengan Grocknya. Performa dari Jessnolimit dan Oura juga membuat pemain EVOS semakin sempurna dan membuat EVOS semakin unggul di awal game kedua.

Team play dari EVOS semakin sempurna di mid game. Dengan bantuan Lord yang berhasil ditalkukkan oleh EVOS di menit kesepuluh, EVOS berhasil membuat ONIC pergi ke lower bracket. Kombinasi antara para pemain EVOS sangatlah mengagumkan terutama Marsha dan Ios yang selalu berhasil memulai war dengan sangat bagus. Sang pemimpin klasemen di regular season dari MPL harus turun ke lower bracket oleh EVOS Esports.

Match 2: Rex Regum Qeon O2 vs Aerowolf Roxy

 

Memasuki game kedua, RRQ berhasil menguasai semua lane. Menit keempat menjadi sebuah momen yang mengagumkan di mana Aerowolf berhasil terwipe out oleh RRQ. Positioning dari Tank yang digunakan oleh Liam dan Instinct menjadi kunci permainan tim RRQ. Lucky, Ihsan dan bahkan Rave dari Aerowolf selalu bisa terculik dan terbunuh dengan mudah oleh Kaja dari Instinct.

Menit kesepuluh RRQ mencoba menaklukkan Lord namun berhasil disteal oleh Lancelot dari Ichsan. Berhasil bertahan sementara waktu, namun Aerowolf masih belum bisa mendapatkan momentum mereka untuk membalikkan keadaan. Bertahan hingga menit ke-17, RRQ berhasil mendapatkan Lord dan hanya butuh waktu satu menit untuk RRQ menyelesaikan game kedua dengan bantuan Lord dan memaksa Aerowolf ke game ketiga.

Game ketiga banyak sekali hero overpower berhasil di pilih oleh kedua tim seperti Lunox, Leomord dan Alice. RRQ berhasil mendapatkan dua _kill diawal namun satu menit kemudian Aerowolf berhasil membalikkan keadaan. Jual beli serangan antara kedua tim semakin sengit di sepanjang early game.

Memasuki mid game RRQ berhasil mendapatkan turret Aerowolf serta menculik para pemainnya satu persatu. Dengan sedikit pancingan dari arah Lord pit, para pemain Aerowolf berhasil keluar dari base dan disergap oleh RRQ. Tersisa LJ dengan Grock berusaha bertahan dari serbuan Lemon, Tuturu dan Instinct. Tanpa menunggu lama, RRQ pun langsung mengarah ke base Aerowolf dan memenangkan pertandingan.

Match 3: Louvre vs SFI Esports

Pertandingan lower bracket pertama di hari pertama Grand Final MPL ID Season 2. Siapakah tim pertama yang akan pulang dari MPL ID Season 2? Early game disuguhkan dengan team play dari Louvre yang sangat baik karena dapat mengamankan dua kill dari tim SFI. Rekt dan Rmichi sebagai main hitter dari Louvre menunjukkan performa yang sangat baik dengan farming dan ganking yang sangat efisien.

Memasuki late game Soulsteal dari Aldous yang digunakan Rmitchi semakin sakit dan menjadi mimpi buruk untuk tim SFI. Menit kedelapan menjadi momentum untuk Louvre di mana mereka berhasil menaklukkan Lord dan melakukan split push dari arah top lane dan bot lane. Upaya tersebut namun gagal dimanfaatkan oleh Louvre untuk menyelesaikan pertandingan.

Memasuki menit ke-11, Louvre masih bisa memberika pressure ke arah tim SFI dan membuat mereka tidak bisa keluar meninggalkan base. Hal tersebut membuat Louvre berhasil mencuri sisa turret dari tim SFI. Tanpa perlu menunggu lama, SFI pun tidak mampu lagi untuk menahan serangan tim Louvre dan harus merelakan poin pertama untuk Louvre.

Performance dari Rekt dan kawan-kawan Louvre tidak menurun di game kedua. Early game kembali mereka ungguli dan membuat tim SFI kewalahan. Lord pertama di game kedua berhasil ditaklukkan oleh Louvre dan mereka mencoba untuk menyelesaikan pertandingan. Tekad kuat dari SFI berhasil menyelematkan tim mereka dari serangan tim Louvre dan memberikan nafas tambahan.

Hal tersebut dimanfaatkan oleh SFI untuk kembali mendapatkan gold dan item untuk melawan Louvre. Namun mereka tidak bisa maju dari base terlalu jauh karena laju minion mereka tertinggal. Lord kedua kembali didapatkan oleh Louvre dan kembali memilih bottom lane untuk tempat push mereka. Serangan Louvre kembali gagal menyelesaikan pertandingan namun berhasil menghancurkan dua turret terakhir di bottom lane dan mid lane.

Memasuki menit ke-15 pertandingan kedua tim semakin sengit. Mengetahui mereka harus bisa mencegah Louvre mendapatkan Lord ketiga, SFI memberanikan diri untuk keluar dari base dan mencegah hal tersebut. Hal yang mereka tidak sadari adalah bahwa Kido dari Louvre melakukan push seorang diri di top lane. Kondisi tersebut membuat Saber dan Kaja dari SFI harus kembali ke base dan membuat tiga pemain lainnya terbunuh oleh tim Louvre. Dengan bantuan Lord ketiga, Louvre berhasil mengalahkan SFI dan membuat SFI menjadi tim pertama yang harus tereliminasi.

Match 4: Saints Indo vs Bigetron Esports

Sang juara MSC 2017 yaitu Saints Indo berhasil masuk ke dalam Grand Final dari MPL ID Season 2. Untuk pertandingan pertama, mereka harus menghadapi Bigetron Esports. Walaupun menghadapi musuh yang cukup tangguh, Saints Indo mampu unggul di awal pertandingan.

Cukup kewalahan, namun Bigetron mampu membalikkan keadaan dan mencoba untuk menaklukkan Lord. Hinel dari Saints Indo berhasil menyadari tersebut namun sayangnya berhasil terculik oleh para pemain Bigetron. Hal tersebut digunakan oleh para pemain Saints Indo yang lain untuk mecontest Bigetron Esports. Aldous dari Dugong dan Gusion dari HajiKakap berhasil menghabisi para pemain Bigetron Esports dengan mudah. Tanpa kesulitan, Saints Indo berhasil memenangkan game pertama dengan bantuan Lord.

Game kedua kali ini Saints Indo memiliki tiga hero yang sama yaitu Aldous, Karrie dan Grock. Walaupun dengan draft yang mirip seperti game pertama, Bigetron mampu unggul di awal pertandingan. Permainan Jeel dengan Hayabusa mampu mencuri turret Saints Indo. Hal tersebut dapat berhasil berkat pengalihan perhatian yang sangat baik dari Vin dan Yam ke arah para pemain Saints Indo.

Kesalahan fatal dari Bigetron Esports adalah mereka lupa akan keberadaan Aldous dari Dugong yang semakin memasuki late game akan semakin sakit berkat item yang dia dapat. Hal tersebut benar saja karena para pemain Bigetron tumbang satu-persatu oleh Soulsteal dari Aldous. Keluar dari keterpurukan, Saints Indo mampu mengalahkan Bigetron Esports dengan skor 2-0 dan lanjut ke babak berikutnya.

Match 5: Louvre vs Aerowolf

Pertandingan terakhir untuk hari pertama di isi oleh sang juara MPL ID Season 1 melawan salah satu tim Mobile Legends yang baru saja naik daun yaitu Louvre. Early game dikuasai oleh Louvre dengan sangat baik di mana mereka mampu memberikan pressure ke tim Aerowolf.

Walaupun Louvre memimpin poin kill, namun Aerowolf mampu menutupi kekurangan mereka dengan selalu mencuri turret tim Louvre dengan sangat baik. Bahkan pengalihan dari LJ mampu membuat Ichsan melakukan backdoor langsung ke turret yang berada di base. Dengan keadaan yang sangat tertekan oleh laju creep musuh, Louvre terpaksa bertahan sepanjang mid hingga memasuki late game.

Louvre pun memiliki kesempatan untuk mengembalikan laju pertandingan dengan mencoba menaklukkan Lord. Sayangnya harapan tersebut harus pupus karena Lord tersebut harus tercuri oleh Helcurt dari Ichsan. Louvre pun terpaksa harus bertahan kembali dari gempuran para pemain Aerowolf.

Jual beli serangan antar kedua tim terus berlangsung hingga Louvre berhasil bertahan dan menaklukkan Lord secara bersamaan. Momentum tersebut pun dimanfaatkan sebaik mungkin oleh Louvre dan berhasil memenangkan pertandingan di menit ke-25.

Memasuki game kedua, permainan Louvre semakin rapi dan mampu mengatasi setiap backdoor yang dilakukan oleh Aerowolf. Namun karena overconfident, Louvre yang mau langsung menembus ke turret tier ketiga berhasil di counter oleh Aerowolf. Hal tersebut memberikan tambahan gold untuk Aerowolf dalam bertahan melawan Louvre.

Memasuki mid game, permainan Louvre tidak menurun setelah kekalahan mereka di top lane. Turret Aerowolf justru hancur satu-persatu oleh Louvre. Tanpa menunggu lama, Louvre berhasil menaklukkan Lord dan kembali melakukan push melalui top lane. Walaupun Aerowolf memenangkan clash, tapi semua turret dari tim Aerowolf harus hancur oleh super minion dari tim Louvre.

Dengan tidak adanya turret yang tersisa dari tim Aerowolf, tim Louvre semakin mudah dalam melakukan push. Aerowolf mampu memberikan perlawanan ketika penaklukkan Lord yang kedua namun mereka terlalu fokus dalam membunuh para pemain tim Louvre dan melupakan laju minion mereka yang kalah. Para pemain tim Aerowolf yang mencoba untuk kembali pun berhasil terbunuh satu-persatu dan sayangnya mereka terlambat karena super minion serta Lord berhasil menghancurkan base Aerowolf. Tim Aerowolf menjadi tim ketiga yang tereliminasi di Grand Final MPL ID Season 2.

Belly Overseer

Esports Shoutcaster, Journalist, Talent Agency, Social Media Specialist World changed by your example