5 Tipe Pemain Menyebalkan Yang Sering Kamu Temui Di Game MoBA
MoBA adalah game di mana lima pemain harus bekerja sama dan berkomunikasi untuk meraih satu tujuan yang sama. Tapi ketika kamu bermain bersama orang asing yang entah berada di mana, kamu harus siap dengan pengalaman yang kadang tidak diinginkan. Karena mau jago atau tidak, pemain yang kamu temui di game MoBA kadang punya kelakuan yang menyebalkan.
Berikut adalah tipe dan kelakuan pemain yang kadang menyebalkan tapi dijamin pernah kamu temui ketika bermain game MoBA, entah itu Dota 2, Mobile Legends, AoV, maupun LoL. Mereka mungkin sangat jago sampai membuatmu memenangkan permainan. Tapi itu tidak berarti apa-apa karena perilaku pemain tersebut mungkin sudah membuatmu tidak menikmati jalannya permainan.
Pemain Toxic/Trashtalker
Mau sejago atau secupu apapun, pemain ini selalu punya cara untuk menghina orang lain dengan kata-kata kasar. Targetnya pun tidak hanya lawannya saja, tapi juga rekan satu tim. Saat jadi korban gank, ia akan menantang lawan untuk 1v1. Jika ia mati karena out of position, ia akan menyalahkan rekan setimnya.
Mengkritik orang lain mungkin sudah biasa karena pada akhirnya semua pemain ingin menang. Tapi pemain toxic ini selalu membumbui pesannya dengan kata-kata kasar yang tidak perlu. Mungkin mereka tidak tahu bahwa di balik tiap pemain ada manusia yang juga punya perasaan.
Griefer, Quitter, Dan Pemain Yang Mudah Menyerah
Tidak semua game yang kamu mainkan bisa berjalan sempurna. Kadang kamu atau tim kamu tertinggal, tapi kamu masih bisa melihat peluang untuk menang. Hanya saja ada beberapa pemain yang yang terlalu pesimis dan merasa permainan sudah berakhir.
Pemain seperti ini kadang tidak setengah-setengah dalam memperlihatkan bahwa ia sudah menyerah. Ia mungkin memutuskan untuk AFK dan diam di base. Dalam beberapa game ia mungkin sudah membuka opsi untuk menyerah. Lalu yang paling parah adalah ia sudah melakukan aksi run down mid, alias berjalan ke mid lane dan membiarkan dirinya dibunuh oleh tower atau hero lawan.
Pro Wannabe
Dalam MoBA, apa yang digunakan di scene profesional kadang membentuk kondisi di matchmaking. Lemon menang dan dapat skor spektakuler dengan Kadita, besoknya banyak yang kemudian mencoba Kadita. Sayangnya meniru seorang pemain tidak menjamin kemenangan atau membuat kamu jago.
Jika kamu bertemu dengan pemain seperti ini, kamu harus siap mempertaruhkan nasibmu. Jika beruntung, sang pemain mungkin bisa membantumu meraih kemenangan. Tapi jika tidak, jangan heran jika kamu melihat pemain ini feeding, tidak berkontribusi, berlarian tanpa arah, dan membuatmu dalam hati bertanya “INI ORANG NGAPAIN SIH?”
Ping/Emote Spammer
Ping, emote, dan chat-wheel adalah salah satu fitur game MoBA yang sangat memudahkan komunikasi saat bermain game MoBA. Dengan satu atau dua klik saja, kamu sudah menyampaikan pesan atau gagasanmu. Sayangnya, ada yang merasa satu kali ping jauh dari cukup.
Jika kamu bermain MoBA PC seperti Dota 2 atau League of Legends, kamu mungkin sering menemui pemain yang tidak berhenti memberikan ping sampai kamu melakukan apa yang ia inginkan. Hal yang mirip juga terjadi di MoBA smartphone di mana kamu mendengarkan suara “Request Backup” tiap lima detik. Sementara kamu sendiri sedikit lagi akan jadi gila karena mendengar suara yang sama terus menerus.
Pemain yang Egois
Pemain yang seperti ini mungkin lupa bahwa ia sedang bermain bersama empat orang lainnya. Ia kadang insta-pick atau last pick pilihan hero yang tidak menguntungkan untuk tim. Kemudian dalam game ia lebih mementingkan performa dan statistik sendiri ketimbang kemenangan tim. Ia ingin mendapatkan semua sumber daya yang tersedia di map, lalu ingin mendapatkan sebanyak mungkin kill. Bahkan kalah atau menang pun tidak jadi masalah selama ia bisa mendapatkan banyak kill. Yang penting pamer dulu.
Cara terbaik untuk menghadapi pemain seperti ini adalah mengikuti alur permainan yang ia inginkan. Dalam bahasa Inggris istilahnya adalah play around him. Tapi itu tidak selamanya bisa dilakukan. Kadang tindakannya menyapu bersih hutan dan mengambil semua buff justru merugikan carry/marksman tim kamu yang juga membutuhkan Gold tambahan. Kadang ia terlalu sembrono dan tidak mau bermain bersama tim. Lalu yang paling parah, setelah mengambil sumber daya di map ia ternyata bermain buruk dan/atau tidak berkontribusi sama sekali.
Sekali lagi, jika seorang pemain terlihat underperform tapi tetap berusaha dan mau bekerja sama, paling tidak kamu akan tetap punya pengalaman bermain yang oke. Tapi jika seorang pemain punya satu dari lima kelakuan di atas, kamu mungkin akan tetap kesal apapun hasil pertandingannya.