Panduan Mobile Legends: Apa Itu Positioning dan Praktiknya
Hampir semua game esports mengenal istilah positioning, bahkan ada yang mengatakan kalau posisi itu menentukan prestasi. Pada dasarnya positioning itu bisa diterjemahkan secara sederhana sebagai cara menempatkan hero dengan benar sehingga memberikan keunggulan bagi tim.
Positioning di Mobile Legends melibatkan jarak skill dan serangan hero yang sedang kamu gunakan. Bila kamu menggunakan hero melee maka kamu memiliki jarak serangan yang pendek, begitupun sebaliknya, bila kamu menggunakan hero range maka kamu memiliki jarak serangan yang jauh.
Saat kamu menggunakan hero ranged kamu bisa memposisikan hero kamu pada jarak aman karena kamu tetap bisa menyerang tanpa harus mendekati target yang kamu pilih. Sementara itu bila kamu menggunakan hero melee kamu harus mendekati target untuk menyerang target tersebut.
Walaupun kesannya hero ranged lebih diuntungkan ketimbang hero melee, tapi hero ranged harus memperhitungkan banyak elemen sekaligus sebelum akhirnya memposisikan dirinya. Hero ranged harus menghitung kecepatan proyektil, animasi serangan, animasi karakter dan kecepatan gerak. Sementara itu hero melee hanya tiga elemen saja minus kecepatan proyektil.
Elemen perhitungan tersebut masih di luar urusan teknis lainnya, seperti kecilnya durability hero ranged dan absennya escape mechanism yang mumpuni.
Positioning Saat Laning
Secara teori positioning saat laning itu mudah. Yang perlu kamu lakukan adalah berdiri berseberangan dengan hero musuh sambil melakukan last hit pada minion ataupun harass pada hero musuh. Yang jadi masalah di sini adalah, musuh memiliki peluang yang sama dengan kamu dan berbagai faktor lainnya.
Bisa saja kamu berhadapan dengan hero range, padahal kamu adalah hero melee. Bisa saja musuh memiliki kemampuan wave clear yang sangat cepat, sementara kamu tidak. Bisa saja kamu berhadapan dengan lane yang asimetrik, di mana kamu sendirian sementara musuh menjaga lane tersebut dengan dua atau tiga hero sekaligus, atau bisa saja minion kamu diblock sehingga tidak pernah mencapai titik temu minion.
Pada intinya positioning saat proses laning membutuhkan observasi yang baik. Selalu perhatikan semua lane untuk mencegah ambush. Perhatikan juga posisi musuh, jangan biarkan mereka mengharass kamu tanpa balas. Buat musuh berpikir dua kali ketika hendak menyerang hero kamu, dan jangan lupa untuk tetap mengumpulkan experience, gold atau malah peluang kill.
Positioning Saat Team Fight
Positioning dalam laning akan sangat berbeda ketika team fight berlangsung. Positioning dalam team fight sangat bergantung pada role yang kamu gunakan.
Tank Positioning
Saat terjadi team fight kamu harus berada di garis paling depan, menyerap damage atau bahkan ultimate dan menjaga anggota tim yang berdiri di belakang kamu. Walaupun tugas kamu berada di depan, bukan berarti kamu tidak bisa bergerak dengan bebas. Kamu bisa saja menusuk ke tengah-tengah formasi musuh untuk mengunci dan mengusir carry atau bergerak ke tengah-tengah formasi kamu untuk mengejar hero musuh yang berhasil lolos dari penjagaanmu.
Selain berfungsi sebagai pagar terdepan, seorang tank biasanya memiliki kemampuan inisiasi yang cukup baik. Lakukan inisiasi tersebut ketika kondisinya dirasa pas dan menguntungkan. Perhitungan yang matang dan komunikasi yang baik adalah kunci utama untuk melakukan inisiasi.
Walaupun kamu tidak memiliki damage yang tinggi, sejatinya kamu tetap bisa melukai para carry yang cenderung memiliki durability rendah. Asal kamu tidak menjadi feeder dan kekurangan equipment, kamu bisa menyiksa para carry dan mengisolasi mereka hingga akhirnya tidak efektif di dalam team fight.
Ingat, jangan kejar para carry yang melarikan diri ketika team fight masih berlangsung. Tujuannya tentu saja agar kamu tidak offside dan melepaskan fungsi utama kamu sebagai garis depan yang melindungi anggota tim lainnya.
Support Positioning
Support memiliki positioning yang sangat rumit di team fight. Dia harus berada di posisi yang aman tapi menguntungkan bagi tim. Posisi utama kamu adalah berada di dekat carry utama atau carry kedua. Tujuannya tentu saja untuk membantu mereka bertahan selama mungkin di team fight.
Walaupun terdengar mulia, sejatinya tugas kamu sangat berbahaya. Salah-salah kamu malah menjadi target utama setelah carry musuh gagal membunuh carry yang kamu jaga. Kalau sudah begini, kamu harus menyelamatkan diri sambil tetap memberikan support pada carry yang kamu jaga.
Menjadi support itu berarti mengorbankan segalanya untuk tim. Kamu bisa saja ketinggalan level dan equipment. Belum lagi hero support biasanya memiliki durability yang sama rendahnya dengan carry. Untuk itu kamu harus paham betul memposisikan dirimu di dalam team fight. Terlalu dekat dengan garis depan kamu akan terbunuh, terlalu di belakang supportmu jadi tidak efektif. Bisa dibilang jarak dan positioning adalah segalanya bagi Support.
Fighter Positioning
Fighter bisa diplot sebagai carry kedua ataupun tank kedua bagi tim. Tugas kamu hanya satu, membunuh semua musuh yang ada di depanmu. Kamu tidak boleh mati terlalu banyak dan menunggu inisiasi dari tank. Ada kalanya kamu bisa melakukan dive ke tengah-tengah musuh karena kamu memiliki level dan equipment di atas hero musuh. Tapi kami tetap menyarankan untuk tetap berada di belakang tank.
Saat carry musuh mendekat kamu bisa mulai bersenang-senang dengan membunuh mereka ataupun menghalang-halangi pergerakan mereka. Tentu ini bukanlah pekerjaan gampang, tapi di situ letak seninya menjadi fighter.
Satu hal yang harus kamu perhatikan adalah, cooldown setiap skill yang kamu gunakan. Pada dasarnya kamu sangat bergantung dengan skill burst damage yang tidak bisa digunakan ketika menunggu cooldown. Yang jadi masalah adalah, ketika semua skill sudah tidak bisa digunakan dan sebaliknya musuh masih memiliki semua skill mereka.
Sebagai fighter kamu harus memiliki kemampuan positioning yang sangat baik. Sebab kamu harus menciptakan dan menangkap peluang untuk menyerang carry atau support musuh yang berada di garis belakang. Memecah formasi dan mengacaukan posisi mereka, sehingga akhirnya mereka mati atau kehilangan efektivitasnya.
Assassin Positioning
Assassin memiliki kebutuhan akan positioning yang sama dengan fighter, bedanya mereka memiliki damage yang jauh lebih besar dengan durability yang jauh lebih kecil. Masuk ke tengah-tengah formasi musuh, incar carry mereka, keluarkan semua burst damage yang kamu miliki, lalu lari menjauh secepat mungkin adalah suguhan umum yang diberikan para assassin.
Assassin diplot sebagai role yang paling kuat ketika game semakin lama berjalan, tapi bukan berarti mereka adalah segalanya. Satu kesalahan kecil saja bisa membuat assassin tersungkur ke tanah, seperti saat terkena crowd control musuh atau salah rute ketika melarikan diri. Selain itu di late game kamu juga akan kesulitan ketika berhadapan dengan musuh yang melakukan koordinasi dengan benar.
Marksman Positioning
Kamu memiliki durability yang rendah dan cukup lambat dalam urusan kecepatan gerak. Selain itu, biasanya di early game kamu memiliki damage yang paling kecil dibandingkan role lainnya. Tapi jangan salah, kamu adalah salah satu dari dua tipe hero yang menyerang dengan serangan range.
Ketika kamu mendapatkan equipment damage kamu mulai bisa membunuh semua musuhmu tanpa harus melakukan dive ke tengah-tengah musuh. Kunci utama positioning bagi seorang marksman adalah, kamu harus berada di posisi belakang tapi tetap berada di jarak optimal serangan.
Terkadang kamu tidak punya pilihan selain menyerang musuh yang masuk ke tengah-tengah formasi, sambil berusaha menghindari crowd control ataupun damage yang dihasilkan musuh tersebut.
Satu saran kami ketika memainkan marksman adalah, kamu harus tahu kapan harus berganti target. Jangan pernah menyerang tank musuh yang membutuhkan waktu lama untuk menghabisinya, terutama ketika mereka melindungi carry. Kamu harus tahu waktu yang tepat untuk lari dan kapan waktu yang tepat untuk menyerang. Bila kamu memiliki movement ability yang bagus kamu bisa bergerak dengan lebih agresif. Sementara itu bila tidak, kamu bisa melakukan kite pada musuh.
Mage Positioning
Mage adalah role yang paling sulit dalam urusan positioning. Kamu sangat kuat sehingga bisa saja membunuh seluruh tim lawan di early game, tapi kamu juga sangat lemah dan nyaris tidak bisa melarikan diri bila dikejar musuh. Kondisi ini menyebabkan kamu harus menjaga posisi sebaik mungkin ketika solo maupun team fight.
Kebanyakan mage memiliki burst damage yang sangat besar dan skill dengan jarak menengah hingga jauh. Selain itu kamu kerap ditarget oleh musuh karena kamu adalah sumber burst damage utama, terutama ketiak early hingga mid game.
Sebagai mage kamu bisa fokus pada tiga hal utama. Membunuh support, marksman atau assassin bila ada kesempatan. Kamu harus menunggu hingga semua crowd control musuh habis digunakan atau ketika inisiasi sudah selesai dilakukan. Ketika musuh sedang mengunci tank atau fighter, kamu bisa mulai membuang-buang seluruh burst damage atau crowd control yang kamu miliki.
Berharaplah semua orang melakukan pekerjaannya sesuai dengan role mereka masing-masing, atau kamu akan berhadapan dengan kekalahan yang tidak bisa dihindari. Ada kalanya carry musuh akan muncul di hadapanmu, kalau sudah begini, kamu bisa menyerang dan mengusir carry tersebut, tentunya dengan asumsi posisi kamu sangat baik dan terlindung.
Kalau ternyata kamu tidak memiliki target lain selain tank dan fighter, kamu bisa menyerang mereka berkali-kali agar tim kamu bisa menyudahi team fight dengan cepat dan tim kamu bisa keluar dari posisi tersebut tanpa mengalami banyak kehilangan HP atau jatuh korban.
Jangan takut untuk membuang AoE milikmu, walaupun hanya mengenai dua target sekaligus. Kondisi ini masih bisa sangat diterima, apalagi kalau kedua target tersebut adalah target-target dengan prioritas yang tinggi, seperti marksman atau assassin.