Hasil Red Bull Rebellion Rising Star Challenge
Red Bull Rebellion Rising Star Challenge bukanlah event esports biasa, sebab dalam event ini tim Red Bull Rebellion mencari bakat-bakat baru yang belum pernah tersentuh oleh tim lain. Turnamen yang berlangsung selama delapan hari ini, diikuti oleh 500 tim lebih yang terbagi ke dalam empat grup berbeda.
Pada setiap grup tersebut muncul tim-tim kuat yang berhak untuk berlaga di babak grand final Red Bull Rebellion Rising Star Challenge yang dilangsungkan pada tanggal 1 Februari 2020. Mereka adalah ExoG dan Public PTK asal Pontianak, KHG Molly asal Balikpapan, dan yang terakhir Putangers asal Surabaya.
Grand Final Red Bull Rebellion Rising Star
https://www.youtube.com/watch?v=SMjV6j10n1w
Grand final dari Red Bull Rebellion Rising Star dibuka pertandingan KHG Molly melawan Putangers. Pada game ini KHG Molly berhasil menguasai permainan dengan sangat baik sehingga menyelesaikan game dengan posisi 2 vs 0.
Babak berikutnya adalah ExoG melawan Public PTK. Kedua game yang dilalui oleh kedua tim selalu berjalan seimbang di early game tapi sangat meruncing di late game. ExoG sangat mendominasi semua lane sehingga Public PTK harus menyerah kalah dengan posisi yang hampir mirip dengan game sebelumnya, 2 vs 0.
Perebutan posisi ketiga mempertemukan Public PTK melawan Putangers. Game ini berjalan cukup seimbang hingga sempat terjadi kejar mengejar kill. Sayang, Putangers yang menang di awal harus mengakui kekuatan Public PTK hingga akhirnya game ini ditutup dengan skor 2 vs 1 untuk Public PTK.
Babak grand final dari Red Bull Rebellion Rising Star mempertemukan ExoG dengan KHG Molly. Kali ini game berjalan dengan format best of five. KHG Molly yang bermain agresif berhasil membuat ExoG ketinggalan di awal permainan. Sayangnya kondisi ini tidak bisa bertahan lama, karena ExoG berhasil bangkit dan menutup permainan dengan kemenangan.
Game berikutnya juga berjalan mirip dengan game pertama, tapi bedanya kali ini sebuah dive yang salah perhitungan dari KHG Molly membuahkan sebuah snowball yang tidak bisa dibendung sempurna oleh KHG Molly.
Game terakhir sekaligus menjadi penentuan berjalan dengan cukup menegangkan. ExoG terkena empat kill sekaligus di early game. Tapi kondisi ini tidak menghasilkan efek snowball yang diharapkan KHG Molly. Justru ExoG berhasil membalikkan keadaan dan berhasil menciptakan snowball dengan memanfaatkan Lord push. Game ketiga menjadi penutup sekaligus penanda kalau ExoG asal Pontianak menjadi pemenang Red Bull Rebellion Rising Star.
Profil Empat Tim Finalis
ExoG merupakan tim yang menempati grup kedua saat penyisihan Red Bull Rebellion Rising Star berlangsung. Sepanjang event, tim yang berisikan ExoG Ridakk, ExoG Derr, ExoG Icinn, ExoG Wibuu, dan ExoG Igonn Ini merupakan tim yang sangat kuat dengan pembagian role yang cukup sederhana tapi efektif.
Tim berikutnya adalah KHG Molly yang berhasil menduduki posisi kedua di Red Bull Rebellion Rising Star. Tim ini diperkuat oleh KHG Reney Zoldyck, KHG Tequila, KHG Silva Zoldyck, KHG Barbossa Zoldyck, dan KHG Molly Zoldyck. Pada dasarnya tim KHG Molly merupakan tim multi role yang didominasi oleh mage dan fighter.
Role terbanyak di tim ini dipegang oleh KHG Barbossa Zoldyck yang bisa menggunakan, Mage, Tank, dan Assassin sekaligus. Diikuti oleh KHG Molly Zoldyck yang bisa menggunakan Fighter dan Marksman.
Tim Putangers asal Surabaya merupakan tim yang menduduki posisi ketiga di Red Bull Rebellion Rising Star. Tim ini diperkuat oleh Putangers Freeza, Putangers BABYWWW, Putangers Kyosh, Putangers Elfano, dan Putangers Percy. Tim asal Surabaya ini memiliki kombinasi role yang cukup lengkap dengan role Marksman dan Fighter yang paling mendominasi.
Role terbanyak di tim ini Putangers Freeza dengan Mage, Marksman dan Assassin. Kemudian disusul dengan Putangers Kyosh yang menguasai Tank dan Fighter sekaligus.
Tim terakhir yang menduduki juara empat di Red Bull Rebellion Rising Star adalah Public PTK asal Pontianak. Tim ini diperkuat oleh Public PTK Scream, Public PTK Erdogan, Public PTK Afen, Public PTK Ipin, dan Public PTK Sumail. Dalam urusan role, Public PTK memiliki formasi mirip dengan ExoG. Bedanya tim ini hanya memiliki satu Tank saja yang dibarengi dengan satu Fighter.
Tim Red Bull Rebellion
Berakhirnya babak grand final Red Bull Rebellion Rising Star menjadi penanda kalau Red Bull Rebellion akhirnya memiliki tim Mobile Legends Bang Bang sendiri. Tim tersebut terdiri dari personil ExoG plus dua orang pemain KHG Molly. Inilah ketujuh pemain yang dipilih untuk bergabung dengan tim Mobile Legends Bang Bang Red Bull Rebellion:
- Therryco Jonathan Gabriel (Igonn.)
- Danang Sigit Widianto (Wibuu.)
- Sahrulkan (Icinn.)
- Muhammad Ridho Ali (Ridakk.)
- Derry Syahbandi (Derr.)
- Kriesna Rafie Gerhana (Tequila)
- Arya Al Nazhari (Barbossa Zoldyck)
Igonn, Derr, dan Icinn, mendapatkan rekan baru melalui kehadiran Barbossa Zoldyck. Dengan formasi ini diharapkan tim Red Bull Rebellion bisa lebih fleksibel dalam melepas pasang Tank dan Mage mereka. Sementara itu Wibuu kini tidak sendirian berkat hadirnya Tequila yang menguasai role Fighter. Posisi yang tidak berubah adalah, Ridakk yang menjadi satu-satunya Marksman di tim Red Bull Rebellion.
“Dengan hadirnya Igonn, Wibuu, Icinn, Ridaak, Derr, Tequila, dan Barbossa Zoldyck, tim Mobile Legends Bang Bang Red Bull Rebellion seharusnya sudah lebih dari siap untuk berprestasi pada event nasional dan internasional.” Ujar Mr. Jo selaku CEO Red Bull Rebellion.
“Misi Red Bull Rebellion jelas jauh dari kata selesai. Masih banyak yang harus kami lakukan untuk tim dan ekosistem esports di Indonesia. Kami berharap tahun 2020 menjadi tahun yang bersejarah bagi esports Indonesia karena hadirnya tim Red Bull Rebellion dalam upayanya melakukan regenerasi atlet esports di Indonesia.” Tutup Mr. Jo.