Kamus dan Serba-Serbi EsportsMobile Legends

5 Skandal/Drama Terbesar Esports Indonesia Sepanjang Tahun 2020

Banyak hal yang terjadi pada perkembangan esports Indonesia terutama di Tahun 2020. Selain prestasi yang dihasilkan oleh tim esports Indonesia, terdapat beberapa drama yang terjadi sepanjang tahun 2020 ini. Drama yang terjadi mulai dari personal, miskomunikasi hingga penipuan hangat terjadi di dunia esports Indonesia.

Seolah tidak terhalang pandemi, drama-drama ini justru membuat fans semakin bersemangat untuk mengikutinya. Lalu, drama apa sajakah yang terjadi di sepanjang tahun 2020 ini? Berikut adalah lima drama yang terjadi sepanjang tahun 2020.

Larangan Bermain untuk Indri Clarity 

Drama ini datang dari game yang pernah mendominasi pada masa kejayaannya, yaitu Point Blank. Pada penyelenggaraan grand final PBLL 2020 yang terjadi pada Oktober 2020, salah satu pemain yang bermain bersama EVOS Esports, Clarity, secara mendadak dilarang bermain oleh pihak developer sekaligus publisher Point Blank, Zepetto. 

Larangan ini terjadi karena posisi Clarity yang berada di Australia yang dikhawatirkan akan mengalami koneksi yang buruk. Namun, setelah Clarity memperlihatkan koneksinya, pihak Zepetto menurut Clarity malah ngotot untuk melarangnya dan seolah-olah mengatakan koneksi tersebut justru merugikan tim lain.

Sudah2, yang mau benci aku silahkan. #FightForEsportIndo #FightForJustice

Dikirim oleh Indri Sherlyana Tunggal pada Rabu, 21 Oktober 2020

Sebenarnya, drama ini tidak akan terjadi jika pada fase kualifikasi pihak Zepetto sudah tegas melarang Clarity. Akan tetapi, pihak Zepetto baru melarang ketika tim telah sampai ke babak grand final. Tentunya, hal ini jelas membuat murka banyak pihak termasuk Clarity. Clarity akhirnya memutuskan untuk menutup kasus ini dan kemudian pensiun dari dunia kompetitif Point Blank.

Joki Bermain di Women Star League 2020

Drama ini terjadi saat pertandingan Women Star League 2020 Mobile Legends yang mempertemukan tim-tim wanita terkuat di Land of Dawn Tanah Air. Terjadi saat kualifikasi, pertandingan ini juga mencederai sportivitas yang terjadi di dunia esports dengan mengandalkan Joki saat turnamen berlangsung.

Pertandingan kualifikasi ini mempertemukan Belletron Battle Angels melawan Rev Louvre. Saat itu terlihat salah satu pemain Rev Louvre, MomoRYN yang menggunakan Khufra terlihat terangkat saat melakukan teamfight. Padahal, di saat yang sama Khufra tersebut melakukan manuver perlawanan dengan menggunakan Ultimate dan skill 1. Tentunya hal ini membuktikan bahwa pemain ini melakukan Joki untuk memenangkan pertandingan.

Permasalahan tidak sampai di sana. Ternyata tim tersebut bukan bagian dari manajemen Louvre Esports dan tidak pernah sama sekali berhubungan dengan Louvre. Tentunya, hal ini sangat buruk karena dapat mencemarkan nama baik suatu tim besar di Indonesia.

Drama Pause MPL Season 6

Drama yang terjadi berikutnya adalah drama pause pada pergelaran MPL Season 6. Drama ini terjadi dua kali ketika pertandingan antara EVOS Legends vs ONIC Esports dan EVOS Legends vs Alter Ego. 

Sebelum memasuki kronologi drama, sebaiknya kalian harus mengetahui peraturan yang ada saat itu. Pada MPL, pihak penyelenggara membatasi pemain melakukan pause maksimal lima menit dan bebas melakukan pause sebanyak apapun selagi durasi belum habis. MPL Season 6 sendiri tidak bisa dilaksanakan secara offline yang tentunya mengakibatkan koneksi menjadi masalah besar saat itu.

Drama pertama terjadi di ketika saat pertandingan EVOS Legends vs ONIC Esports. EVOS Legends mendadak memiliki kendala pada jaringan mereka. Keterbatasan waktu membuat EVOS Legends menggunakan pause jauh lebih lama dibandingkan waktu yang ditentukan. Hal ini tentunya membuat EVOS Legends harus merelakan pertarungan karena mereka tidak bisa bergerak di game pertama, lalu di game kedua mereka kesulitan untuk bermain dengan baik.

Drama ini kembali terjadi ketika EVOS Legends vs Alter Ego. Koneksi yang tidak stabil dari tiga pemain Alter Ego membuat mereka harus melakukan pause. Pause yang dilakukan oleh Alter Ego melebihi batas waktu yang akhirnya membuat Alter Ego harus merelakan tiga pemain mereka yang memiliki masalah koneksi.

Akibat kedua insiden pause ini, pihak penyelenggara MPL akhirnya merevisi peraturan mereka dan menambahkan durasi pause hingga 15 menit. Tentunya, hal ini sangat menguntungkan mengingat pandemi masih ada hingga saat ini.

Tabungan Winda Earl yang Raib

Kasus yang ketika tidak ada hubungannya dengan esports namun melibatkan salah satu pemain esports yaitu Winda Earl. Drama ini terjadi ketika Winda Earl yang tiba-tiba menyatakan bahwa ia bersama ibunya kehilangan uang tabungan yang telah mereka simpan di salah satu bank swasta di Indonesia.

Tak main-main, uang yang hilang dalam tabungan tersebut sejumlah Rp20 Miliar lebih yang tentunya menjadi masalah sangat besar. Anehnya, pihak bank menyatakan bahwa rekening milik Winda tidak terdaftar di sistem mereka. Bagaimana bisa?

Pada awalnya, kepala cabang dari bank swasta tersebut menawarkan kepada Winda dan ibu untuk membuka rekening di bank tersebut. Winda dan sang ibunda yang mempercayai kepala cabang tersebut akhirnya menyetorkan uang dengan total Rp20 Miliar lebih kepada kepala cabang. Secara rutin, Winda dan Ibunya dikirimkan rekening koran dari pihak bank namun saat Winda dan Ibunya akan mengambilnya, pihak bank menyatakan bahwa saldo mereka hanya tersisa Rp6 juta.

Belakangan diketahui, ternyata dalang dari kehilangan uang ini berasal dari kepala cabang bank tersebut yang menggelapkan uang Winda dan ibunya. Kepala cabang tersebut akhirnya ditangkap di polisi, namun uang Winda dan ibunya tidak dapat dikembalikan sebelum menunggu penyidikan dari polisi. Saat ini, uang Winda dan ibunya telah dikembalikan sejumlah Rp 16 Miliar lebih dan untuk sisanya akan diselesaikan ketika putusan hukum telah keluar.

Menginap Berujung Perselingkuhan

Untuk yang satu ini, setiap orang yang setidaknya membaca berita esports di tahun ini pasti telah mengetahui drama yang satu ini. Drama ini melibatkan mantan pemain timnas Indonesia di Asian Games 2019, Ericko Lim dan mantan pemain EVOS Esports, Listy Chan serta adik perempuan dari mantan pemain EVOS Esports JessnoLimit, Jessica Jane.

Meskipun terbilang masalah personal, drama ini mencuat pasca mantan pacar Ericko Lim memberikan selamat kepada Listy Chan yang telah mendapatkan Ericko Lim sebagai pacarnya. Hal ini akhirnya berubah menjadi skandal dengan berbagai bukti yang diberikan oleh Jessica Jane ke publik.

Setelah mencuat ke publik, fans yang marah akibat kesetiaan Jessica Jane dikhianati akhirnya menyerang akun media sosial Listy Chan, Ericko Lim dan perusahaan yang berhubungan dengan mereka. Salah satu perusahaan tersebut adalah tim yang namanya telah dikenal oleh seluruh Indonesia, EVOS Esports.

Meskipun tak ada hubungannya dengan esports, pihak EVOS Esports secara sepihak langsung memutuskan kontrak dengan Listy Chan dengan kata-kata “Terminated” yang tentunya sedikit lebih kasar dibandingkan “Farewell” yang lembut. Kata-kata ini akhirnya menjadi ramai diperbincangkan dan brand yang berhubungan dengan Listy juga turut melepaskan kontraknya dengan kata Terminated.

Setelah kata-kata ini mencuat, Terminated seolah-olah menjadi kata-kata yang diinginkan fans untuk mengeluarkan seorang pemain esports yang terkena skandal, meskipun skandal personal. Hal ini sebenarnya tidak baik karena sebagai fans, kita seharusnya dapat memisahkan kehidupan pribadi dengan kehidupan profesional pemain. Tindakan perselingkuhan memang tidak dibenarkan, akan tetapi hal tersebut merupakan hal personal yang seharusnya tidak diikut campurkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *