Kamus dan Serba-Serbi EsportsMobile Legends

5 “Alasan” Yang Sering Dipakai Pas Kalah Main Game

Namanya game kompetitif, akan ada saat di mana kamu menelan kekalahan. Alasannya juga beragam, mungkin lawanmu memang lebih mahir, mungkin kamu atau rekan setim kamu melakukan kesalahan, dan lain sebagainya. Lumrah saja, toh kalau kalah pun kamu bisa belajar dari kesalahan dan move on ke game berikutnya.

Hanya saja beberapa pemain mungkin sedikit ‘keberatan’ dan merasa ia harusnya tidak kalah. Entah itu karena ego yang terusik atau faktor lain, ketimbang menerima dengan lapang dada, pemain ini mungkin akan menjabarkan alasan mengapa ia kalah. Alasan ini mungkin benar, tapi mungkin juga dibuat-buat agar ia tidak harus mengaku kalau ia kalah dan introspeksi.

Lag

alasan-kalah-main-game-koneksi

Salah satu alasan yang cukup sering muncul ketika kalah adalah lag atau masalah koneksi. Kamu misanya lupa atau terlambat menggunakan skill, kamu sembarangan maju ke area berbahaya dan dijebak oleh lawan, kamu terlambat menghindari serangan, semuanya karena salah lag. Padahal mungkin kamu saat itu memang melakukan kesalahan yang berujung pada kekalahan.

Apakah lag tidak akan merusak permainanmu? Tidak juga, karena ping spike atau lag yang mendadak di momen penting jelas akan membuatmu bergerak lebih lambat atau bahkan tidak bisa bergerak sama sekali. Namun kadang ada juga saat di mana lag dijadikan alasan atas kesalahan sendiri.

Timnya Cupu

alasan-kalah-main-game-tim

Ketika bermain di game berbasis tim, target yang paling gampang dijadikan alasan atas kekalahanmu adalah rekan setim. Ada yang melakukan satu kesalahan kecil di early game? Kesalahan itulah yang menyebabkan kekalahan 30 menit kemudian. Endgame stats jungler tim kamu lebih kecil dari jungler lawan? Jungle diff. Ada yang menggunakan karakter OP tapi tetap kalah? Rekan setim itu punya skill issue.

Padahal sebenarnya satu kesalahan tersebut mungkin satu-satunya kesalahan yang ia lakukan. Stats yang kecil mungkin memang faktor karakter atau alur permainan yang tidak ideal. Karakter OP tidak akan bisa berbuat banyak kalau kamu sebagai support tidak bisa membantunya dengan baik.

Menyalahkan rekan setim memang mudah, tapi introspeksi dan melihat apa yang bisa kamu benahi dari permainanmu sendiri mungkin jauh lebih produktif. Kalau tidak, minimal lupakan dan go next. Toh di game berikutnya kamu mungkin tidak akan bertemu pemain yang sama.

Controller Rusak

alasan-kalah-main-game-controller-rusak

Buat pemain game, controller adalah senjata penting. Entah itu mouse & keyboard, gamepad, atau smartphone, alat yang kamu gunakan untuk bermain juga bisa membantu performa. Meskipun begitu akan ada saat di mana kamu melakukan kesalahan seperti salah pencet tombol atau terlambat bereaksi. Lalu di kasus tertentu, controller-mu mulai rusak dan tidak merespon input-mu.

Controller rusak adalah alasan yang menarik ketika kalah saat bermain. Mungkin memang di momen itu input atau tombol yang ia pencet tidak masuk. Mungkin kamu sudah menekan tombol block tapi kamu tetap kena serangan. Hanya saja apakah itu benar atau tidak hanya kamu dan Tuhan yang tahu. Mungkin saat itu inputnya memang tidak masuk, atau kamu memang lambat atau salah pencet.

Hoki

Buat pemain game kartu, RNG atau keberuntungan adalah satu dari beberapa alasan favorit yang akan digunakan ketika kalah. Lawan menarik kartu yang diinginkan di saat yang tepat, kartu di tanganmu jelek, atau lawan mendapatkan dice roll yang menguntungkan. Bahkan kalau sudah main lima kali kamu tetap kalah, RNG dan hoki tetap jadi tersangka.

Hoki atau keberuntungan juga kadang jadi alasan di genre lain. Kena critical di saat penting di game MOBA? Hoki. Kamu kebetulan satu tim dengan pemain yang kurang mahir? Lawannya hoki. Kalah duel satu lawan satu di mid tiga kali? Tetap cuma hoki.

”Lagi Ga Serius”

alasan-kalah-main-game-cope

Terakhir, satu ‘tameng’ untuk menepis rasa jengkel atas kekalahan adalah mengaku kamu tidak terlalu peduli. Padahal satu game itu mungkin penentu promosi rank.

Kalau mau lebih lagi, selain mengaku bermain tidak serius, kamu juga menuduh lawanmu terlalu tryhard alias terlalu serius. Padahal tangan dan keningmu sudah berkeringat dan lima menit lalu kamu dengan serius memberikan instruksi ke rekan setim. Copium.


Apakah semua alasan di atas selalu dibuat-buat ketika seorang pemain kalah? Tidak juga, kadang koneksimu memang sedang buruk, kadang kamu mungkin memang ingin mencoba item build yang unik, dan kadang deck-mu memang brick. Hanya saja saat kalah, alasan tersebut juga bisa digunakan untuk menutupi kesalahanmu saat bermain.