Kenapa Game Kartu Berkembang Pesat Di Indonesia
Seiring perkembangan zaman, semakin banyak masyarakat Indonesia yang kenal dengan berbagai genre game. Pemain yang dari awalnya hanya kenal satu atau dua genre saja mungkin mulai kenal dengan genre lain yang tidak terlalu populer. Bahkan tidak sedikit juga yang pindah haluan ke genre baru.
Salah satu genre game yang mulai berkembang beberapa tahun terakhir ini adalah game kartu, baik itu digital maupun fisik. Jumlah game kartu yang rilis di Indonesia semakin banyak, di antaranya bahkan yang sangat populer.
Untuk ranah digital misalnya, setelah Hearthstone, kamu bisa bermain Legends of Runeterra hingga Marvel Snap. Sementara di kartu fisik jauh lebih banyak lagi mulai dari yang klasik seperti Magic: The Gathering dan Yu-Gi-Oh hingga Shadowverse Evolve. Tidak hanya itu turnamen untuk game kartu juga mulai sering muncul, entah itu di level sangat kecil hingga dimainkan di venue besar.
Apa sebenarnya yang membuat genre ini berkembang?
”Balas Dendam” Setelah Pandemi
Ada banyak faktor yang membuat game kartu mulai mendapatkan momentum. Untuk game kartu fisik, salah satu faktornya ternyata adalah pandemi.
Kami sendiri sempat mewawancara Budi selaku store manager toko hobi Arcanum Kuningan City. Ia mengaku bahwa “setelah pandemi, banyak yang memang ingin bertemu dengan orang lain dan bertemu langsung.” Untuk memenuhi dua kebutuhan itu, bertemu dan bermain, jawabannya tentu saja board game dan juga game kartu.
Untuk kartu game digital, faktornya sedikit berbeda. Hingga saat ini, game kartu digital yang sudah rilis sebenarnya sudah banyak. Namun beberapa yang populer dan bertahan hingga saat ini punya satu ciri khas, yaitu berasal dari serial atau franchise yang berbeda. Marvel Snap yang cukup populer saat ini berasal dari franchise superhero Marvel, Hearthstone berasal dari universe Blizzard, dan Legends of Runeterra membawa karakter-karakter dari League of Legends.
Bahasa yang Dipahami = Bisa Belajar Sendiri
Sejatinya, bahasa bukanlah masalah untuk penggemar game kartu. Bahkan tidak sedikit penggemar game kartu yang mau bermain game dalam bahasa Jepang meskipun tidak bisa membaca bahasanya. Dedikasi itu berlaku hanya untuk mereka yang memang suka dengan genre ini, tapi tidak untuk kebanyakan orang yang mungkin tidak terlalu paham membaca kalimat bahasa Inggris. Padahal rata-rata game kartu, fisik maupun digital_, dibuat dengan bahasa Inggris. Jadi kalau tidak bisa membaca berarti tidak tahu aturan main, yang berarti tidak tahu keseruan mainnya, dan berarti tidak betah atau bahkan enggan mencoba.
Akibat pandemi, banyak yang akhirnya memberanikan diri mencoba atau bahkan mulai paham bahasa Inggris. Lalu di sisi developer sendiri mulai ada yang membuat game dalam Bahasa Indonesia.
Salah satu yang jadi pionir dalam inisiatif ini adalah game kartu Pokemon. Yup, tahun 2019 lalu, game kartu fisik Pokemon rilis di Indonesia dalam bahasa Indonesia. Perilisan ini ternyata berbuah manis karena game kartu tersebut langsung jadi sangat populer. Pokemon mungkin jadi game kartu pertama banyak orang. Dari situ ada yang kemudian serius untuk terus bermain Pokemon, tapi tentu saja tidak sedikit yang kemudian mencoba game kartu lain yang bahkan tidak berbahasa Indonesia.
Hal yang sama juga terjadi di ranah digital. Memang, Hearthstone dan Legends of Runeterra tetap punya basis pemain setianya sendiri di Indonesia. Namun Marvel Snap kemudian rilis dan tersedia dalam bahasa Indonesia. Ditambah dengan game-nya yang memang didesain untuk mobile, Marvel Snap jadi game kartu digital yang sangat populer di Indonesia saat ini.
Singkatnya, tersedianya bahasa Indonesia dalam game kartu jelas sangat membantu. Pemain yang ingin mencoba sehingga tidak perlu repot-repot mengetahui aturan main dan efek setiap kartu. Jadi mereka hanya perlu fokus untuk membuat deck yang keren dan bermain.
Apakah itu berarti semua game kartu sebaiknya punya versi bahasa Indonesia? Tidak juga, karena beberapa game kartu yang berbahasa Inggris juga tetap populer dan mendapatkan pemain baru. Pada akhirnya yang menentukan apakah game kartu akan terus hidup adalah apakah game-nya seru dimainkan atau tidak. Karena saat ini, membuat pemain mau mencoba sepertinya hanya masalah waktu saja.