Statistik Fase Play-In League of Legends World Championship 2018
Fase play-in League of Legends World Championship 2018 sudah berakhir minggu lalu. Besok kita akan menyaksikan fase grup untuk turnamen sebenarnya yang berisi 16 tim terbaik dari seluruh dunia.
Namun sebelum itu, Riot merilis infografis berisi statistik yang dicatat sepanjang fase play-in lalu.
Urgot And Aatrox Everywhere
Jika kamu menyaksikan semua pertandingan fase play-in, kamu harusnya sadar bahwa Urgot dan Aatrox selalu muncul dalam draft, entah itu ban atau pick. Dari total 42 pertandingan, Aatrox mendapatkan 31 ban dan dipakai 11 kali. Sementara Urgot mendapat 23 ban dan dipakai sebanyak 19 kali.
Menariknya, meskipun sangat populer, rekor kedua Champion tersebut sangat berbeda. Dari data yang kami kumpulkan, dari 11 kali pick Aatrox memiliki rekor win rate yang buruk, yaitu 3-8 atau hanya 27,3 persen. Sementara dari 19 kali pick, Urgot memiliki rekor 13-6 atau 68,4 persen. Ia adalah satu dari tiga Champion yang digunakan lebih dari 15 kali dan memegang rekor di atas 50 persen.
Dengan rekor seperti itu, mungkin kita akan melihat pergeseran prioritas untuk top lane. Karena bisa mendapatkan Aatrox sepertinya menjadi perangkap.
Sebagai catatan, Champion kedua yang sangat sering muncul dan punya win rate tinggi adalah Kai’Sa. Dari 26 kali pick, Kai’Sa memiliki rekor 18-8, nyaris menginjak 70 persen. Yang ketiga adalah Alistar, dengan rekor 13-9 atau 49 persen.
Pemegang win rate tertinggi rata-rata dipegang oleh Champion yang dipakai kurang dari 10 kali, kecuali satu yaitu Ryze yang muncul 10 kali dan memegang rekor 8-2 atau 80 persen. Tidak cuma itu, ia juga cukup populer karena mendapat ban sebanyak 16 kali.
Statistik Pemain
Statistik pemain yang tersedia sedikit kadang mengecoh karena beberapa angka dipengaruhi oleh jumlah serta durasi game yang dimainkan masing-masing pemain. Namun jika melihat angka rata-ratanya, data di atas cukup mewakili.
Stitch misalnya, memegang rekor 6,88 kill per game, tertinggi di antara pemain lain. Sementara Wadid memiliki rekor 9,89 assist per game, kedua tertinggi setelah Koala dan tepat di atas Zeyzal. Mengingat semua pemain yang disebutkan bermain jauh lebih banyak (G2 dan Cloud9 bermain sebanyak sembilan game, G-Rex delapan game), konsistensi mereka jelas layak diakui.
Statistik Lain
Tentu saja, statistik di atas tidak selamanya mewakili meta- game yang akan kita lihat mulai besok. Mungkin saja dari statistik di atas, beberapa tim punya atau merancang strategi masing-masing untuk memenangkan pertandingan. Karena biasanya meta-game turnamen bisa berubah dengan cepat, dan seberapa baik tim beradaptasi akan sangat menentukan.