Riot Games Jelaskan Mengapa Ada Sistem Deteksi AFK Dalam Mode Practice
Saat ini, Sistem Deteksi AFK Riot Games di League of Legends tengah hangat diperbincangkan. Alasannya, sistem tersebut dianggap sudah keterlaluan oleh para gamers. Lantas apa yang sebenarnya banyak orang permasalahkan?
Sistem Deteksi AFK telah memengaruhi setiap mode permainan di League, termasuk mode Practice yang seharusnya menjadi tempat bagi kita untuk mencoba berbagai macam hal secara bebas. Hal ini membuat alis beberapa player terangkat karena hal tersebut sangat aneh jika diterapkan di Practice Tool. Oleh karena itu, Riot Auberaun telah mengklarifikasi mengapa hal ini terjadi.
Berdasarkan komentarnya, hal ini bertujuan untuk menghentikan pemain dari “AFKing” dalam mode gamenya. Semua mode permainan yang ada di League of Legends, baik itu Summoner’s Rift, ARAM, Custom Games, atau bahkan Practice Tool, di-hosting pada server yang dioperasikan oleh Riot. Dengan adanya player yang AFK dalam Practice Tool, nantinya bisa memonopoli sumber daya yang seharusnya dapat digunakan untuk player lain di dalam live game.
Riot Games mendapatkan banyak cibiran atas segala masalah yang ditemukan di League of Legends. Kebanyakan masalah tersebut mulai bermunculan baru-baru ini setelah Patch 12.22. Patch tersebut merupakan salah satu patch pertama Preseason 2023, di mana Riot Games memperkenalkan item baru dan banyak fitur lainnya ke dalam League.
Semua update-nya telah membuat perubahan sistematis pada jungle, sistem ping, perolehan gold dari ward tracking, dan masih banyak lagi. Update ini juga memperkenalkan behavioral system baru. Saat ini, banyak dari sistem-sistem tersebut malah mengalami masalah. Sebelumnya ada juga bug yang mengubah Neeko menjadi tower.
Pastinya, Riot saat ini sedang mencoba untuk mengatasi semua rumor yang beredar. Mereka juga telah memberikan klarifikasi terkait Sistem Deteksi AFK yang diterapkan. Lagipula, Practice Tool bukanlah tempat untuk AFK. Seandainya argumennya adalah untuk memeriksa item, ada cara lain untuk memeriksanya di klien sebelum kita memuat gamenya. Jadi, tidak perlu melakukan AFK di dalam mode Practice Tool League of Legends.
Oleh karena itu, Riot pun menggunakan Sistem Deteksi AFK guna menghemat biaya dan ruang server agar dapat dimanfaatkan dengan lebih baik lagi. Menurut kamu, apakah langkah yang diambil Riot ini sudah tepat atau justru malah sebaliknya?