Rekap Minggu Kedua League of Legends World Championship 2017
Minggu kedua fase grup League of Legends World Championship 2017 akhirnya berakhir. Artinya, kita sudah mengetahui delapan tim yang akan maju ke babak playoff perempat final, dan siapa saja yang akan saling berhadapan minggu ini.
Fase grup tahun ini berlangsung dengan seru. Beberapa cerita dan tradisi lama terulang kembali, namun di saat yang sama cerita baru juga muncul.
Berikut adalah hasil akhir fase grup League of Legends World Championship 2017 serta beberapa sorotan.
Korea dan Cina Masih Dominan
Seperti tahun-tahun sebelumnya, tim Korea tampil dominan dan layak ditakuti di turnamen ini. SKT mendapatkan sedikit perlawanan di grup A, terutama dari Edward Gaming dan ahq. Namun pada akhirnya mereka finish di peringkat pertama grup dengan skor 5-1.
Longzhu yang merupakan juara LCK Summer malah lebih hebat lagi. Mereka lolos dari grup dengan skor sempurna 6-0. Beberapa match mereka terlihat sangat dominan dan berat sebelah, membuat mereka bisa menjadi calon kuat juara yang menggeser tahta SKT.
Sementara itu Samsung mendapatkan tantangan yang lebih berat. Mereka harus menghadapi Royal Never Give Up (RNG), tim yang sangat berpengalaman di panggung internasional. Terbukti, dua kekalahan mereka berasal dari pertandingan melawan RNG, dan membuat mereka harus puas di peringkat kedua di bawah tim asal Cina tersebut.
Amerika Utara Masih Membawa Cerita Sedih Lama
Tiap tahun, Amerika Utara selalu hadir dengan ekspektasi yang tinggi. Namun tiap tahun juga, ekspektasi tersebut berakhir dengan kekecewaan.
Tahun ini Amerika Utara diwakili oleh TSM, Immortals (IMT), dan Cloud9 (C9). TSM sendiri bahkan diprediksi bakal dengan mudah menjuarai grup mereka yang tidak dihuni oleh tim Korea. Sayangnya, perwakilan dari wilayah ini kembali berakhir dengan cerita lama, yaitu kekecewaan.
Setelah membuka minggu pertama dengan hasil yang cukup baik, IMT hancur lebur di minggu kedua. Mereka tidak sanggup menang satu game pun, dan harus terlibat dalam three-way tiebreaker. Padahal, dengan asumsi Longzhu bisa mengalahkan semua tim di grup B, mereka cuma perlu menang sekali dari Fnatic atau Gigabyte Marines.
Bahkan saat tiebreaker pun, mereka juga kalah dari Fnatic. IMT gugur dari turnamen setelah melewati minggu kedua dengan skor 0-4.
TSM yang selalu disebut sebagai tim terbaik di Amerika dan bisa menyaingi tim-tim Korea juga menerima nasib yang kurang lebih sama di minggu kedua. Setelah kalah dari Team WE, TSM punya peluang lolos dari grup setelah menang dari Misfits. Namun secara mengejutkan mereka justru kalah dari Flash Wolves yang punya skor 0-5 dan sudah jelas gugur dari turnamen.
Berkat kemenangan Team WE atas Misfits, TSM mendapat satu kesempatan terakhir melalui tiebreaker menghadapi Misfits. Namun kali ini performa mereka kalah jauh dari tim rookie asal Eropa tersebut. TSM sekali lagi gugur dari grup untuk yang ketiga kali berturut-turut.
Seperti tahun sebelumnya, Cloud9 akhirnya menjadi harapan terakhir Amerika Utara. Meskipun kalah menghadapi SKT dan Edward Gaming, Cloud9 berhasil menang menghadapi ahq. Posisi mereka di peringkat kemudian diamankan berkat kemenangan SKT atas Edward Gaming. Cloud9 lolos dengan merebut posisi kedua.
EU Showing Up
Tim Eropa hadir ke Worlds dengan ekspektasi yang tidak terlalu tinggi. Selain kekuatan tim yang dianggap kurang mumpuni, isu yang berkisar di EU LCS sendiri dianggap akan mempengaruhi persiapan dan kondisi mental mereka. Namum pada kenyataannya, tim-tim dari Eropa malah memberikan hasil yang lebih baik dibanding Amerika Utara di minggu kedua.
Fnatic yang terlihat terpuruk di minggu pertama grup B dengan skor 0-3 bisa memberikan performa yang tidak diduga. Setelah kalah di match pertama, mereka terus menerus menang dan memaksakan three-way tiebreaker. Memasuki tiebreaker, mereka juga bisa mengatasi Immortasl dan juga Gigabyte Marines, dan secara lolos ke perempat final.
Misfits yang menghadiri Worlds pertama mereka ternyata punya performa yang lebih baik dari ekspektasi. Satu pertandingan yang mereka menangkan di minggu kedua ternyata cukup untuk memaksakan tiebreaker dengan TSM yang kemudian mereka kalahkan dengan mudah. Padahal, banyak yang menganggap tim rookie ini akan berakhir di peringkat terakhir grup D.
Sayangnya, G2 harus menjadi satu-satunya tim Eropa yang gugur di fase grup. Menghadapi grup C yang sangat berat, mereka harus mengakui keunggulan RNG dan Samsung Galaxy yang lebih kuat.
Delapa tim yang lolos dari grup akan maju ke babak perempat final dengan pairing seperti di atas. Jika dilihat sekilas, kita mungkin akan melihat SKT dan Longzhu bertemu di final. Namun bukan tidak mungkin tim-tim lain bisa memberikan perlawanan.
Semua foto diambil dari akun Flickr LoL Esports