League of Legends

Kisah Ezreal Sang Arkeolog Muda, Mencari Makam Raja Shurima hingga Cairan Hidup Abadi

Sudah menjadi hal biasa, bahwa seringkali pemain League of Legends menggunakan Ezreal dalam game tersebut. Sosoknya yang masih muda dan merupakan Champion yang berperan sebagai marksman (ADC), adalah salah satu dari ratusan Champion League of Legends yang cukup digandrungi. Tidak hanya itu, Ezreal semakin dikenal oleh komunitas sebagai salah satu Champion yang mempunyai banyak skin. Sampai sekarang, ia punya 17 skin di League of Legends PC.

Di balik keunikannya tersebut, tentu Ezreal juga memiliki kisah tersendiri. Sedikit mengenai dirinya, ia adalah Champion yang berasal dari wilayah Piltover yang dikenal sebagai wilayah yang mengembangkan teknologi. Hidupnya jelas sangat berbeda dari kaumnya yang lain.

kisah-ezreal-sang-arkeolog-muda-league-of-legends 3

Ezreal tumbuh kembang di daerah tersebut bersama kedua orang tuanya adalah seorang peneliti arkeologi yang sangat dikenal luas. Ia pun sudah terbiasa dengan hidup sendiri di rumah, imbas dari padatnya kegiatan orang tuanya untuk bekerja. Bahkan ia sendiri juga sering dititipkan ke rumah pamannya, Profesor Lymere. Bisa dikatakan, Ezreal adalah anak yang berasal dari keluarga akademis.

Di balik itu, ia juga punya keinginan yang serupa dengan orang tuanya yaitu berpetualang bersama mereka. Namun, ia hanya mendapat cerita petualangan dari ayahnya saat ia pulang ke rumah. Setelah tumbuh kembang menjadi dewasa, Ezreal selalu mendapat cerita menarik saat orang tua mereka kembali ke rumah.

Mereka bahkan menceritakan kepadanya kisah petualangan mencari makam Ne’Zuk yang hilang. Ia adalah sosok raja dari wiyalah Shurima yang kejam dan mempunyai kemampuan berpindah dari tempat satu ke tempat lain secara instan. Namun di saat melanjutkan petualangan mencari makam raja tersebut, orang tua Ezreal tidak kunjung kembali ke rumah.

Memulai Petualangan Mencari Makam Raja Shurima

Sudah setahun lebih mereka tidak kunjung kembali, dan itu membuat Ezreal mulai merasakan hal buruk. Bahkan ia sempat menanyakan kabar orang tuanya kepada pamannya. Profesor Lymere sambil menangis mengakui bahwa kemungkinan besar mereka telah tewas di suatu tempat di gurun pasir.

Ezreal tidak ingin menerima jawaban tersebut. Atas alasan itu ia sudah pasti melakukan hal nekat untuk berusaha mencari keberadaan ibu dan ayahnya. Dengan kata lain, ia meninggalkan studinya dan pergi berkelana mencari kedua orang tuanya. Untuk mengawali petualangan, ia justru harus memulainya di tempat peristirahatan terakhir Ne’Zuk.

Ia pun juga mempersiapkan sejumlah hal seperti mencuri diagram Celestial, berkas terjemahan Runic Sigil, panduan tentang upacara pemakaman Shurima, dan sepasang kacamata pelindung. Setelah persiapan selesai, ia meninggalkan sebuah catatan perpisahan kepada pamannya dan menyelinap dalam sebuah kapal persediaan yang menuju ke Nasramae.

kisah-ezreal-sang-arkeolog-muda-league-of-legends 2

Sesampainya di Shurima, ia mulai berpetualang mencari keberadaan orang tuanya selama berbulan-bulan. Ia menggali reruntuhan gua di bawah pasir, dan akhirnya menemukan makam asli dari raja Ne’Zuk. Dalam makam tersebut ia hanya menemukan sebuah sarung tangan perunggu dengan kristal matriks yang silau di tengahnya. Ia pun memasukan tangannya ke dalam sarung tangan tersebut, dan makam raja Ne’Zuk itupun berbalik dan mulai mengaktifkan perangkap.

Sontak Ezreal panik dan berusaha pergi menjauh usai menggunakan sarung tangan tersebut. Bahkan efek sarung tangan tersebut membuatnya berteleportasi ke arah belakang. Usai keadaan kondusif, Ezreal melihat ke arah sarung tangannya dan bersenandung bersamaan dengan detak jantungnya.

Dia dapat merasakan hawa kekuatan yang merasuki dirinya sendiri. Sarung tangan tersebut adalah senjata menakutkan dari masa lalu. Bahkan menurutnya, senjata yang sesuai dengan God-Warrior dari Shurima, merupakan sebuah alat yang sempurna untuk seorang penjelajah.

Mencari The Elixir of Uloa

Ketika berpetualang, Ezreal sapai ke tempat yang sangat asing. Ia hanya tahu bahwa tempat tersebut memiliki hutan lembab, berudara dingin dari bawah tanah, bebatuan dan penuh dengan debu, serta memiliki ribuan mil labirin dan terowongan.

Dalam suatu ruangan bangunan yang tidak terjamah, terdapat satu botol kristal bertumpu di atas tiang. Botol tersebut memiliki warna pelangi yang berkilau. Ezreal sudah jelas mengincar botol yang dinamakan The Elixir of Uloa. Cairan tersebut dipandang sebagai air yang mampu memberikan kehidupan abadi. Sudah pasti, banyak orang yang mengincarnya dari semua generasi.

Ezreal pun mencoba untuk mengambil botol The Elixir of Uloa itu secara perlahan dan mendekatinya. Ia bahkan hampir mengambil cairan tersebut, namun ada retakan di tanah yang membelah lantai yang ia pijak. Botol tersebut pun sudah ia ambil dan jebakan di dalam bangunan tersebut aktif. Ezreal pun berusaha melarikan diri dari jebakan-jebakan yang aktif, termasuk juga pisau tajam yang datang dari atas.

kisah-ezreal-sang-arkeolog-muda-league-of-legends 1

Bahkan muncul suara gemuruh yang menandakan bahwa koridor bangunan mulai menggetarkan dinding. Ezreal pun harus bergerak cepat untuk keluar dari jebakan tersebut. Ia pun mulai panik melihat banyaknya jebakan yang bermunculan. Sontak ia mulai mengaktifkan sarung tangan berliannya itu untuk membantunya dalam pelarian. Ezreal membentuk energi cahaya yang besar dan menghancurkan jebakan di depannya.

Akhirnya ia pun berhasil selamat dari reruntuhan bangunan dan tempat The Elixir of Uloa itu berada. Ia pun mulai letih dan membersihkan debu-debu yang menempel di badan dan bajunya. Bahkan ia mengangkat poni rambut dan berjalan pergi meninggalkan bangunan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *