Steam Dilaporkan Telah Diblokir di China Pada Akhir Tahun 2021
China lagi-lagi membatasi para pemain game-nya untuk bermain secara bebas. Kali ini dikabarkan bahwa China telah memblokir salah satu platform di PC yaitu Steam.
Steam adalah salah satu platform game PC terbesar untuk sekarang. Di mana platform tersebut telah menjadi wadah bagi banyak pemain untuk bermain game-game yang disajikan. Steam juga membantu pihak developer, memudahkan mereka untuk memperkenalkan game-game yang mereka kembangkan baik itu untuk lokal maupun internasional.
Namun informasi yang didapat oleh salah seorang data miner iFireMonkey mengabarkan bahwa Steam telah masuk ke dalam salah satu aplikasi yang di blokir oleh China.
Sebelum Steam di-Blokir, China Sudah Memiliki Steam Versi Mereka Sendiri
Sebelum Steam telah di blokir, China sudah mempersiapkan “Steam” versi mereka untuk para pemainnya pada bulan Februari 2021. Namun sayangnya “Steam” versi tersebut tidak memiliki game yang lengkap dibandingkan dengan Steam.
Jika kelengkapan dari kedua platform tersebut dibandingkan versi China untuk sementara hanya memberikan library terbatas yaitu 103 game. Sedangkan Steam sudah memiliki kurang lebih 100.000 game.
Beberapa game utama seperti DOTA 2 atau CS:GO tidak terlalu berpengaruh dengan kabar tersebut. Namun belum bisa dipastikan jika game yang memiliki fanbase asal pemain China juga akan ada di platform tersebut. Contoh game seperti ini antara lain Monster Hunter Worlds yang memiliki banyak sekali reviewer asal China, dan beberapa judul game lainnya.
Selain itu platform versi China juga hadir tanpa fitur komunitas sama sekali, baik itu dalam bentuk workshop, market, ataupun forum diskusi, dan masih banyak fitur-fitur Steam lainnya yang tidak hadir di dalam platform versi tersebut.
Kabar China dan perlakuan mereka terhadap Steam menjadi salah satu kabar buruk bagi gamers China di akhir tahun ini. Sebelumnya pada bulan Juli, Tencent membuat sistem untuk dapat memonitor wajah anak-anak agar tidak dapat bermain lebih dari jam 10 malam.
Kemudian setelah itu mereka melarang anak di bawah umur untuk bermain lebih dari tiga jam dalam seminggu. Terakhir China juga meng-blokir Fortnite tanpa diketahui alasan resmi blokir tersebut, meskipun game tersebut sudah banyak diubah untuk dapat mengikuti aturan dari China.
Untuk sementara masih belum ada konfirmasi apakah aksi tersebut hanyalah serangan DNS dan bukan larangan langsung dari pemerintah China.