Kamus dan Serba-Serbi Esports

Apa Jadinya Jika Tamagotchi Dibawa Ke Level Kompetitif/Jadi Esports?

Jika dibandingkan dengan teknologi yang ada saat ini, tamagotchi adalah perangkat dan game yang sudah sangat ketinggalan zaman. Bentuk hiburan yang ditawarkan oleh benda mungil ini sudah lama ditinggalkan, dan mode gameplay yang serupa juga sudah dikembangkan di banyak platform.

Tapi jika andai saja konsep tamagotchi masih relevan hingga hari ini, apakah game sederhana ini punya potensi di ranah esports? Toh mengingat aplikasi seperti Microsoft Excel saja sudah diadu layaknya esports di layar TV, game apapun rasanya bisa dijadikan esports atau dibuatkan turnamen. Pertanyaannya, apakah ini berlaku untuk tamagotchi? Apakah virtual pet ini memang bisa diadu?

Digimon Dan Konsep Membesarkan Hewan Peliharaan Untuk Diadu

tamagotchi-esports-1997

Buat kamu yang tidak tahu, tamagotchi adalah sebuah mainan mungil dengan dua hingga empat tombol yang lebih kecil lagi. Melalui satu mainan ini, kamu akan punya satu hewan peliharaan digital. Hewan apa yang kamu pelihara dan seperti apa bentuknya tergantung pada tamagotchi yang kamu beli.

Ketika pertama kali diciptakan oleh Bandai di tahun 1996, mainan ini murni hanya berupa hewan peliharaan saja. Kamu akan memberi makan, bermain, dan mengurus hewan tamagotchi-mu layaknya kamu mengurus dan membesarkan hewan peliharaan di dunia nyata. Tapi karena digital, kamu mungkin tidak harus repot berurusan dengan perilaku hewan yang rewel atau susah diatur.

Konsep awal tamagotchi jelas tidak punya aspek kompetitif sama sekali. Satu-satunya yang mungkin bisa kamu adu adalah seberapa ahli kamu merawat hewan peliharaan digitalmu. Tapi itupun sangat sulit diatur dan tidak punya tolak ukur yang jelas.

tamagotchi-esports-digimon

Karena konsepnya tersebut, tamagotchi lebih populer di kalangan anak-anak perempuan. Namun Bandai sebagai pencipta tamagotchi ingin mengubah anggapan tersebut. Mereka kemudian membuat tamagotchi yang keren dan menarik untuk dimainkan oleh anak laki-laki. Dari situlah Digimon kemudian lahir.

Meskipun sering dibanding-bandingkan dengan Pokemon, Digimonlahir sebagai konsep yang berbeda. Digimon pertama kali lahir sebagai tamagotchi, tapi dengan beberapa sentuhan baru. Pertama, hewan yang kamu pelihara di sini diperlihatkan sebagai monster bernama Digimon, bukan hewan biasa. Lalu selain membesarkan Digimon, kamu juga bisa mengadu Digimon-mu dengan Digimon milik temanmu yang punya perangkat serupa.

Konsep Digimon ini terbukti sukses cukup populer. Selain tamagotchi yang kemudian punya banyak versi, Digimon juga kemudian dibuatkan anime, merchandise, kartu, serta game. Karena lahir di kurun waktu yang sama dengan Pokemon yang merevolusi industri mainan dan hiburan, Digimon pun sukses mendapatkan penggemarnya sendiri dalam jumlah yang tidak sedikit.

Seiring waktu, game Digimon mengalami banyak evolusi. Tamagotchi-nya sudah lama ditinggalkan, dan game-nya punya sangat banyak genre yang berbeda. Menariknya adalah, selain kartu atau TCG-nya, Digimion tidak pernah punya _scene kompetitif sama sekali. Jadi jangankan turnamen tamagotchi-nya, turnamen game Digimon sendiri tidak pernah ada.

Tamagotchi Modern Yang Lebih Kompleks

tamagotchi-esports-menu

Lantas, jika Digimon yang membawa konsep “adu tamagotchi” tidak pernah punya turnamen, apakah tamagotchi memang tidak pernah punya scene kompetitif? Mungkin tidak. Tapi konsep tamagotchi sendiri tidak terikat ke mainan mungil saja. Di luar sana ada sejumlah game yang menggunakan konsep yang mirip dengan tamagotchi. Salah satunya adalah Monster Rancher dan Monster Rancher 2.

Seperti yang kami sebutkan di atas, meskipun dimainkan di console dan PC,Monster Rancher punya konsep yang mirip dengan tamagotchi. Sepanjang permainan, kamu akan membesarkan satu monster, melatihnya agar jadi kuat dan mendapatkan jurus baru. Setelah itu monster tersebut akan kamu bawa ke arena untuk diadu. Setelah monster tersebut mati atau terlalu tua dan kamu “pensiunkan,” kamu akan mencari monster baru untuk kamu latih dari awal.

Meskipun sejatinya adalah game single player, Monster Rancher tetap punya fitur yang mengizinkanmu mengadu monstermu dengan milik pemain lain. Dulu, karena game ini merupakan game jadul, kamu harus melalui proses yang cukup ribet untuk bisa melakukan ini secara online. Tapi sejak versi remake-nya hadir di akhir tahun 2021 lalu, kamu bisa membesarkan monstermu, lalu mengadunya dengan ribuan monster milik pemain lain secara online.

tamagotchi-esports-battle

Oke, jika versi modern-nya sudah ada, apakah game ala tamagotchi ini sempat diaminkan secara kompetitif? Jawabannya ada. Monster Rancher 2 DX yang merupakan remake modern dari versi Playstation 1-nya punya turnamen , baik turnamen resmi dari developer maupun turnamen komunitas.

Lalu, seperti apa game ini diadu secara kompetitif? Apakah game ini mengadu kemampuan pemainnya dalam membesarkan dan melatih monster? Apakah pemain yang bisa memaksimalkan atribut monsternya hingga maksimal akan dicap sebagai dewa? Atau apakah pemain yang bisa memanuver monsternya dengan baik selalu bisa jadi juara?

Jawaban untuk semua pertanyaan di atas adalah tidak. Pertama, sejak versi Playstation 1, game ini sudah sepenuhnya terpecahkan. Metode terbaik untuk memaksimalkan atribut monster manapun sudah bukan jadi rahasia lagi. Turnamen juga biasanya punya batasan di mana kamu hanya bisa memasukkan dengan total atribut tertentu. Artinya kamu tidak boleh memaksimalkan semua atribut. Terakhir, ketika diadu, monstermu akan digerakkan secara otomatis oleh AI, sementara kamu hanya bisa menyaksikan.

tamagotchi-esports-stats

Ketika dimainkan secara kompetitif, Monster Rancher 2 menantang pemainnya membuat build yang tepat untuk monsternya. Build di sini berarti pilihan jurus yang kamu berikan ke monster tersebut, serta atribut mana yang kamu naikkan atau maksimalkan hingga masih memenuhi limit yang berlaku di turnamen tersebut.

Kenapa pilihan jurus jadi faktor penting adalah karena monster yang bertanding dikendalikan oleh AI, dan setiap monster punya banyak jurus dengan kualitas beragam. Kamu ingin meminimalisir risiko monstermu menggunakan jurus yang tidak berguna. Caranya tentu saja dengan hanya memberikan jurus yang bagus secara kompetitif untuk monstermu agar ia lebih konsisten.

Memang benar, ada faktor yang sangat rinci yang membuat proses membesarkan monster jadi lebih mudah. Ada juga intrikasi kecil yang menentukan monster jenis mana yang kuat secara kompetitif. Tapi di luar itu, dari faktor eksekusi, Monster Rancher 2 DX kompetitif tidaklah sulit. Kamu hanya perlu memprediksi apa yang akan dibawa lawanmu dan memilih monster yang kamu suka dan memang kuat.

tamagotchi-esports-pixie

Jika dibandingkan dengan game tamagotchi pada umumnya, Monster Rancher 2 DX jelas lebih rumit. Tapi bahkan game tamagotchi yang rumit sekalipun tidak terlalu sulit untuk digeluti secara kompetitif. Saya sendiri sudah permain memainkan game ini dan saat artikel ini ditulis, saya sudah punya dua atau tiga monster yang bisa saya masukkan ke turnamen. Meskipun ada, Monster Rancher sendiri jauh dari populer, dan scene kompetitifnya pun sangat kecil.


Berkaca dari Monster Rancher 2 DX ini, game tamagotchi jelas bisa jadi esports atau paling tidak dimainkan secara kompetitif. Tapi untuk popularitas dan kompleksitas, saya rasa game tamagotchi kompetitif hanya akan ada di lingkaran kecilnya sendiri, kecuali franchise populer seperti Pokemon ingin mencoba peruntungannya di model ini.

Kalau kamu penasaran seperti apa jalannya turnamen Monster Rancher 2 DX, kamu bisa menonton rekaman salah satu turnamen komunitas di bawah ini.