Sejarah Sniper Rifle di Game Shooter
Membicarakan soal game FPS tak lengkap rasanya jika kita tidak menyebut senjata terkeren dan mematikan, Sniper Rifle. Senjata jarak jauh ini memang hampir atau bahkan selalu hadir di game tembak-menembak. Mulai dari tactical shooter klasik seperti Counter-Strike: Global Offensive (CS:GO), battle royale seperti PUBG, hingga game FPS berbasis karakter heroes seperti Overwatch, kalian bisa menggunakan senjata ini.
Menggunakan Sniper Rifle bisa dibilang susah-susah mudah. Namun, ketika bisa menguasainya di dalam sebuah game, bukan tak mungkin kalian akan diberi gelar sebagai raja atau dewa FPS. Bukan sebuah hal yang berlebihan karena sudah banyak pemain terkenal yang dianggap demikian di dunia video game atau esports.
Lalu, sebenarnya apa sih Sniper Rifle di sebuah game shooter?
Sniper Rifle = One Shot One Kill
Seperti yang sudah disebut di atas, Sniper Rifle adalah senapan jarak jauh. Senjata ini biasanya dilengkapi dengan sebuah scope yang digunakan untuk melihat target yang berada jauh dari lokasi pengguna. Di video game, senjata ini sudah muncul di judul-judul lawas seperti Hostages yang dirilis pada tahun 1988.
Seperti halnya senjata lain di video games, Sniper Rifle dibuat lebih sederhana dan tidak serealistis aslinya. Meski ada sejumlah game yang mencoba untuk membuat senjata ini mendekati senjata sungguhan, kebanyakan game shooter biasanya memodifikasinya sedemikian rupa agar mudah untuk digunakan.
Karena hal tersebut, tak jarang kita mendapati Sniper Rifle memiliki tingkat akurasi yang tinggi dan damage yang besar di sebuah game. Apabila Shotgun dianggap sebagai raja senjata jarak dekat, untuk senjata jarak jauh, label tersebut akan jatuh kepada senapan ini. Namun, berbeda dengan Shotgun yang hanya efektif dalam jarak tertentu, senjata ini juga mematikan di jarak yang dekat. Istilah one shot one kill biasa disematkan ke senjata ini.
Dengan kekuatan yang dimiliki senjata ini, beberapa game shooter mengkategorikan mereka ke dalam senjata spesial. Di game seperti PUBG dan Apex Legends contohnya, Sniper Rifle terkuat hanya bisa ditemukan di air drop atau supply drop. Berbeda dengan dua game tersebut, game seperti CS:GO dan VALORANT memberikan harga tertinggi untuk senjata ini (variasi terbaik).
Selain menjadi senjata yang mematikan, menggunakan senjata ini juga akan membuat kalian terlihat lebih keren dibanding menggunakan senjata lain. Pembuat konten sangat senang menggunakannya. Istilah-istilah seperti quick scope dan no scope pun lahir berkat Sniper Rifle.
Belum ada yang se-ikonik AWP
Walau sudah banyak variasi senjata ini di berbagai game shooter, rasanya belum ada yang bisa mengalahkan kepopuleran dari Arctic Warfare Police atau biasa kita sebut AWP. Senapan jarak jauh yang ada di seri Counter-Strike ini adalah senjata legendaris yang mendefinisikan sebuah Sniper Rifle hingga peran dari pemain yang menggunakannya.
AWP adalah senjata termahal dan punya damage tertinggi di game tersebut. Karenanya, AWP disebut sebagai senjata high risk high return. Di tangan orang yang tepat, senjata ini akan sangat mematikan bagi musuh. AWPer merupakan sebutan bagi pemain yang menggunakan senjata ini. Sebutan tersebut sangat ikonik dan melekat di hati para penggemar game shooter, membuat mereka menggunakan nama tersebut di game lain dengan genre yang sama.
Riot Games mencoba menduplikasikan popularitas dari AWP ke dalam game buatannya, VALORANT. Di game ini, kita bisa menemukan senjata serupa yang dinamakan Operator. Entah sengaja atau tidak, singkatan dari senjata ini memiliki ejaan yang mirip dengan AWP, yaitu Op. Tapi, bermain game shooter apapun, sebutan AWP untuk Sniper Rifle nampaknya tidak akan pernah tergantikan.