Apakah Powercreep Adalah Hal Buruk Di Game Gacha?
Powercreep adalah salah satu fenomena yang sering terjadi di game, khususnya game yang merilis konten baru secara berkala. Ini berlaku untuk semua genre game. Mulai dari game kartu, MOBA, hingga game gacha bisa terkena masalah powercreep, entah itu disengaja atau tidak.
Pada umumnya, powecreep akan memiliki dampak buruk ke game yang jadi korban. Namun efek ini sedikit berbeda dengan game gacha. Karena meskipun konten barunya lebih berkilau, dampak powercreep-nya tidak sama dengan genre game lain.
Apa Itu Powercreep

Powercreep adalah istilah di mana sebuah game menghadirkan konten playable baru yang lebih baik dari sebelumnya. Konten playable di sini maksudnya beragam tergantung dari game yang dimainkan. Untuk game kartu seperti Hearthstone atau Pokemon TCG Pocket berarti kartunya, untuk game MOBA berarti Hero dan mungkin item, dan untuk game gacha juga kurang lebih sama yaitu karakter dan equipment jika memang ada.
Contohnya bisa kamu lihat lewat gambar di atas. Saat baru rilis, game kartu Hearthstone merilis kartu bernama Magma Rager dengan cost 3 mana dan stats 5/1. Sejak pertama kali rilis, kartu ini memang lemah dan tidak pernah digunakan oleh siapapun kecuali terpaksa.
Game kartu seperti Hearthstone tentunya rajin merilis update berupa puluhan kartu baru secara berkala. Nah, di salah satu update-nya, game ini memperkenalkan kartu Ice Rager yang cost-nya sama persis dengan Magma Rager. Perbedaannya adalah, kartu baru ini punya stats lebih murah yaitu 5/2. Ini otomatis membuat Magma Rager tidak akan pernah dilirik sama sekali.
Kalau di game gacha, powercreep berarti ada dua karakter yang mirip tapi salah satunya lebih baik. Kemiripan ini bisa berarti skillset yang serupa atau core gameplay alias perannya ketika dimainkan. Contoh yang paling mudah adalah di Clara dan Yunli. Dua-duanya adalah karakter dengan tipe dan elemen yang sama, serta punya basis gameplay yang sama yaitu counter-attack. Namun selain lebih baru, skala damage Yunli juga relatif lebih tinggi dari Clara. Singkatnya, Yunli adalah powercreep Clara.
Efek Buruk Powercreep Ke Game Kompetitif

Untuk game kompetitif yang punya fitur PvP, powercreep akan membuat konten yang lebih lemah ditinggalkan oleh pemain. Seperti yang yang kami sebutkan di atas, Ice Rager di Hearthstone tidak akan pernah dilirik kecuali game-nya memaksa. Kalau di game MOBA ada dua hero yang mirip, hero yang lebih lemah atau lebih sulit digunakan akan ditinggalkan.
Efek ini tentu tidak diinginkan oleh developer game-game tersebut. Karena developer game ingin memberikan opsi dan variasi selebar mungkin. Kalau powercreep terjadi, game-nya berarti memberikan opsi yang lebih sedikit.
Lebih parah lagi, bayangkan jika pemain ternyata suka satu karakter. Tapi kemudian developer memperkenalkan karakter baru yang ternyata powercreep untuk satu karakter tersebut. Sang pemain tentu merasa “dihukum” karena memilih jagoan mereka. Sementara dalam gambaran besar, developernya secara teknis tidak menghadirkan karakter baru, tapi hanya membuat karakter yang sama tapi lebih baik dan dalam bungkusan yang beda.

Jika terjadi, developer biasanya akan menindaki dengan mengubah skillset salah satu karakter, membuat karakter tersebut punya identitas dan gameplay baru. Contohnya, di Dota 2, dulu Naga Siren dan Phantom Lancer punya identitas yang sama, hero ilusi yang alot. Namun ini membuat keduanya digunakan untuk split-push. Akhirnya developer Icefrog merombak Phantom Lancer. Ia tetap jadi hero ilusi, tapi skillset yang ia miliki membuatnya lebih cocok digunakan untuk teamfight.
Powercreep Game Gacha Tidak Terhindarkan
Powercreep juga akan terjadi di game gacha. Bahkan bisa dibilang, powercreep adalah hal yang tidak terhindarkan dan pasti akan terjadi di game gacha. Karakter yang overpowered hari ini bisa saja terlupakan beberapa patch kemudian karena ada karakter baru yang lebih kuat.
Ada dua faktor yang membuat powercreep di game gacha tidak terhindarkan. Pertama, model bisnis utama game gacha adalah menjual konten baru, umumnya dalam bentuk karakter. Developer ingin pemain mengeluarkan uang agar bisa mendapatkan karakter baru tersebut. Salah satu cara memikat pemain untuk mendapatkan karakter tersebut antara lain lewat visual dan cerita yang menarik, serta skillset yang kuat dan/atau unik. Kedua, karena skala dan keterbatasan lain, karakter baru ini mungkin tidak bisa diberikan skillset yang unik. Akhirnya ia punya skillset yang mirip dengan karakter lama tapi lebih kuat.
Intinya, powercreep akan selalu terjadi di game gacha karena model bisnisnya memang akan membuat fenomena itu terjadi. Yang jadi pertanyaan adalah seberapa ngotot developer dalam memaksa pemainnya untuk menelan powercreep tersebut.

Game gacha pada umumnya adalah game single player PvE. Tantangan yang kamu hadapi adalah musuh dan level yang sudah diramu dan disajikan oleh developer. Rata-rata level yang disajikan tidak terlalu sulit. Kalaupun ingin tantangan lebih game gacha biasanya punya tantangan khusus buat pemain yang jago atau sudah punya level tinggi. Kalau misalnya di Genshin Impact, tantangan ini adalah Spiral Abyss, untuk Zenless Zone Zero ada Shiyu Defense dan Battle Tower, dan seterusnya.
Powercreep di game gacha harusnya tidak akan memberikan dampak negatif jika pemain tetap bisa menyelesaikan mayoritas konten dan tantangan yang ada dengan karakter lama. Ibaratnya kalau kamu bermain Genshin Impact setelah vakum satu tahun, kamu tetap bisa menyelesaikan Spiral Abyss dengan karakter-karakter lama yang kamu miliki.
Memang, karena lebih kuat, kamu mungkin bisa menyelesaikan konten dan tantangan dengan lebih cepat kalau menggunakan karakter baru. Namun selama kamu tetap akan mendapatkan imbalan yang sama, menyelesaikan konten dua menit lebih lambat harusnya bukan hal yang perlu diresahkan.
Powercreep yang buruk adalah ketika tantangan barunya secara tidak langsung memaksamu mendapatkan karakter baru tersebut. Paksaan ini bukan dalam bentuk gimmick bulanan saja, tapi dalam jangka panjang.

Misalnya, karakter-karakter baru di game gacha favoritmu sekarang punya damage rata-rata yang lebih tinggi serta bisa melakukan banyak hal sekaligus. Kemudian musuh-musuh barunya ternyata punya HP yang jauh lebih tinggi, membuat karakter lama tidak bisa berbuat banyak. Ini tentu saja membuat kamu sebagai pemain mau tidak mau harus mendapatkan karakter baru meskipun kamu tidak ingin. Ketika sudah mencapai titik ini, powercreep di game gacha tersebut bisa dibilang sudah tidak sehat.
Kalau sudah terlalu sering terjadi, powercreep tidak sehat ini akan berdampak buruk ke perspektif pemain terhadap game-nya. Kalau pada akhirnya semua karakter kena powercreep yang parah, pemain jadi tidak termotivasi untuk mendapatkan karakter baru. Paling parah, kalau sudah jenuh dengan powercreep tidak sehat yang berkelanjutan, pemain akan berhenti, terutama jika game-nya tidak punya daya tarik lain seperti cerita atau visual.
Powercreep yang tidak sehat ini bisa terjadi karena dua hal. Pertama, secara gameplay, game-nya memang tidak mengizinkan mekanisme yang unik. Akhirnya karakter dan musuh baru hanya bisa dibuat lebih kuat saja. Ini biasanya imbas dari core gameplay yang dangkal atau developer yang mengabaikan masalah. Alasan kedua harusnya jarang terjadi, yaitu developernya memang ingin memeras pemainnya agar terus mengeluarkan uang untuk mendapatkan karakter baru.
<hr/>
Sekali lagi, powercreep di game gacha adalah fenomena yang tidak terhindarkan. Jujur saja, kalau dibandingkan dulu, powercreep yang terjadi di mayoritas game gacha sekarang masih tergolong wajar.
Meskipun begitu bukan berarti powercreep yang tidak sehat akan musnah begitu saja. Sengata atau tidak, mungkin suatu saat game gacha favoritmu akan terkena powercreep yang tidak sehat. Tugasmu sebagai pemain adalah mengidentifikasi jika hal itu terjadi, dan jika terjadi berkali-kali tanpa adanya tanda peningkatan, sebaiknya pertimbangkan untuk berhenti dan uninstall sebelum terlambat.