Memulai Perjalanan untuk Mencari Kebenaran, Inilah Kisah Hero Nakoruru di Honor of Kings Global!
Nakoruru, pendeta alam, sangat selaras dengan kekuatan dunia, dan elang penjaganya, Mamahaha, adalah sahabat terdekatnya. Sebagai pelindung alam, ia merasakan adanya gangguan dalam kekuatan tersebut: pasukan Xu Fu telah melintasi lautan dan menggunakan kekuatan Clan Darah untuk melepaskan kekacauan yang dipicu oleh darah di ibu kota. Untuk mengungkap kebenaran dan menyelamatkan orang-orang tak berdosa, Nakoruru dan Mamahaha memulai perjalanan mereka dan inilah kisah hero Nakoruru di Honor of Kings Global!
Memulai Perjalanan untuk Mencari Kebenaran, Inilah Kisah Hero Nakoruru di Honor of Kings Global!
Nakoruru adalah seorang penyihir yang memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan semua makhluk hidup. Seekor elang bernama Mamahaha bertarung di sisinya. Sebagai penyihir yang memiliki afinitas terhadap alam, Nakoruru bisa mendengar suara-suara dari segala sesuatu di sekitarnya. Namun, angin hanya membawa kabar buruk dan makhluk berdarah dari seberang lautan datang, dan jiwa alam merintih kesakitan.

Seorang buronan bernama Xu Fu diam-diam tiba di Kyokutou. Pil keabadian yang ia tawarkan memikat para bangsawan, yang kemudian menjadi bagian dari klan Darah. Wabah darah mulai menyebar seperti api liar. Lebih buruk lagi, banyak orang yang secara sukarela bergabung dengan Clan Darah demi kehidupan abadi. Namun, mereka akhirnya saling membunuh untuk makanan.
Mamahaha mengepakkan sayapnya dengan gelisah saat aroma darah memenuhi desa. Nakoruru terus bermimpi buruk yang sama, di mana Kyokutou tenggelam dalam lautan darah. Jika ini terus berlanjut, Kyokutou, bersama dengan jiwa alam, akan mati. Dengan penuh kekhawatiran, Nakoruru memutuskan membawa Mamahaha dan melakukan perjalanan ke ibu kota.

Namun kenyataannya lebih buruk dari yang ia bayangkan. Para pejalan kaki tampak seperti manusia biasa, tetapi mata mereka memancarkan kelaparan akan darah. Lalu pada akhirnya, mereka tiba di sebuah desa yang hancur, di mana semua penduduknya telah tewas akibat pemberontakan Clan Darah. Tanahnya penuh dengan luka dan bekas pertumpahan darah.
Mamahaha terbang berputar-putar di atas desa, dan panggilannya memandu Nakoruru mendengar suara seorang gadis. Gadis itu menceritakan kisah tentang bagaimana ia kehilangan teman masa kecilnya dalam pemberontakan Clan Darah, dan janji-janji yang kini tak bisa lagi ditepati. Anak laki-laki yang ingin menjadi yang terbaik di dunia itu sudah tiada.
Ketika cahaya pagi tiba, Nakoruru dan Mamahaha berdoa untuk gadis itu atas nama jiwa alam, lalu melanjutkan perjalanan mereka. Clan Darah yang brutal, alam yang merintih, dan orang-orang yang kehilangan orang tercinta. Nakoruru bertekad untuk tidak membiarkan semua itu terjadi lagi.