Pendiri Akademi Jixia, Inilah Kisah Hero Fuzi di Honor of Kings Global!
Ketika Fuzi mendirikan Akademi Jixia, ia menjadi yang pertama dari Tiga Orang Bijak Jixia, bersama Zhuangzi dan Mozi. Fuzi sangat percaya bahwa setiap upaya untuk mencari kebijaksanaan atau menjelajahi ilmu gaib di luar batas pengetahuan yang semestinya hanya akan membawa kehancuran. Untuk menyampaikan pengetahuan dalam lingkungan yang relatif aman dan terkendali, Fuzi menerima siswa-siswa yang berbakat dan mengajarkan mereka sesuai dengan kemampuan masing-masing individu. Akibatnya, nama Fuzi menjadi seperti lentera besar yang menarik orang-orang berbakat dari seluruh penjuru negeri. Inilah kisah hero Fuzi di Honor of Kings Global!
Kisah Hero Fuzi di Honor of Kings Global!
Di Primaera, setiap orang mengenal pepatah yang dikatakan oleh Fuzi. Bahkan seorang anak berusia tiga tahun akan mengatakan bahwa orang terkuat di dunia adalah Fuzi. Ini bukan hanya sebuah legenda, tetapi juga keyakinan yang tak tergoyahkan.
Tidak ada yang tahu berapa usia Fuzi sebenarnya. Yang mereka tahu hanyalah bahwa ia seperti sungai besar yang mengalir deras, selalu ada sepanjang waktu. Mereka juga tidak tahu seberapa besar kekuatannya. Yang mereka tahu, kekuatan Fuzi seperti gunung bersalju yang menjulang tinggi, dengan puncak yang tak dapat dilihat.
Dulu, ada seorang bijak bernama Jiang Ziya yang kekuatannya sebanding dengan Fuzi. Pada masanya, mereka adalah sahabat karib. Jiang Ziya mewarisi pengetahuan kuno dan mewariskannya kepada para pengikutnya dalam bentuk seni mekanik dan ilmu sihir. Fuzi, di sisi lain, melihat potensi bahaya dari pendekatan ini: Pencarian supremasi dan akar dari pengetahuan tentang langit dan bumi sangat mungkin menyebabkan siswa kehilangan rasa takut dan menyimpang dari jalan kehidupan.
Faktanya, eksplorasi ilmu sihir yang tidak terkendali inilah yang menyebabkan begitu banyak kehancuran di masa lalu, termasuk munculnya feralis, makhluk yang menjadi ancaman besar bagi umat manusia dan akhirnya menyebabkan kejatuhan Raja Zhou. Jiang Ziya, yang tidak mau menerima nasihat Fuzi, tetap bertekad untuk menghidupkan kembali kejayaan masa lalu. Ketidaksepakatan ini akhirnya menyebabkan putusnya hubungan antara kedua orang bijak besar tersebut.
Para penguasa yang datang kemudian lebih setuju dengan pandangan Fuzi. Untuk mewariskan pengetahuan yang berharga tanpa membawa bencana bagi dunia, Fuzi mendirikan sebuah akademi di Jixia, dan menjadi yang pertama dari “Tiga Orang Bijak Jixia,” bersama Zhuangzi dan Mozi. Akademi Jixia menarik siswa-siswa paling berbakat dari seluruh benua, mengajarkan mereka sesuai dengan kemampuan masing-masing tanpa memandang asal-usul atau afiliasi klan.
Seiring waktu, Akademi Jixia menjadi lambang pendidikan tinggi di Primaera, tanah suci bagi kaum muda berbakat. Para seniman bela diri muda menganggap menjadi murid Fuzi, pendiri Akademi Jixia, adalah suatu kehormatan besar. Di mata mereka, Fuzi adalah seorang bijak yang sangat berpengetahuan, tetapi juga seorang sosok tua yang konyol dan mudah didekati.
Seiring berjalannya waktu, para siswa yang dilatih oleh Fuzi di Akademi Jixia menyebar ke seluruh benua. Meskipun mereka berasal dari berbagai faksi, mereka menjadi pilar kekuatan yang teguh di dunia. Ketika ketenaran Fuzi terus bergema di seluruh Primaera, seni bela diri dan keyakinannya terus diwariskan, memastikan bahwa nyala api pengetahuan tidak akan pernah padam.