Kamus dan Serba-Serbi Esports

Kenapa Pemain Sultan Penting Di Ekosistem Game

Saat ini, game online menuntut pemainnya untuk bermain setiap hari. Tidak hanya itu, game-game ini juga punya skema monetisasi berupa in-game store. Isinya adalah berbagai macam konten dan item in-game yang bisa meningkatkan pengalaman bermainmu.

Tentu saja, karena berurusan dengan belanja, perilaku setiap pemain terhadap in-game store ini tentu saja berbeda. Ada yang tidak sudi mengeluarkan uang sepeser pun, lalu di sisi lain ada juga whale alias para sultan.

Juragan yang Punya Semuanya

kenapa-sultan-game-penting-genshin

Kamu sendiri mungkin sudah tahu bahwa whale atau sultan adalah pemain yang mengeluarkan banyak uang di in-game store. Mereka biasanya sudah mengeluarkan ratusan juta atau bahkan miliaran rupiah untuk sampai ke puncak teratas di game yang mereka mainkan. Kamu mungkin juga sudah pernah mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk game yang sama, tapi percayalah bahwa para sultan ini mengeluarkan uang yang jumlahnya jauh lebih banyak.

Sebagai contoh, sultan di game gacha seperti Genshin Impact biasanya mengeluarkan uang untuk membeli sangat banyak primogem. Karena itu mereka mungkin sudah punya semua karakter dengan Constellation penuh serta semua senjata yang ada dalam permainan. Mereka juga mungkin punya Artifact yang ideal untuk karakter favorit karena bisa mengisi Resin dengan Primogem setiap hari untuk grinding.

kenapa-sultan-game-penting-roo

Kalau pindah ke Mobile Legends, sultan ini harusnya sudah punya semua hero dan juga semua skin. Lalu kalau di game MMORPG, mereka biasanya punya equipment terkuat dan menjadi salah satu karakter paling kuat di dalam server.

Jumlah pemain sultan di sebuah game biasanya tidak banyak. Rata-rata para sultan ini jumlahnya hanya satu persen dari total basis pemain di game tersebut. Meskipun jumlahnya tidak banyak, merekalah yang memiliki kontribusi paling besar dalam pendapatan game tersebut. Jadi di mata developer game, para sultan ini adalah pemain yang sangat berharga. Karena itulah seringkali para sultan ini diperlakukan sebagai VIP oleh developer, punya relasi langsung dan mungkin jadi salah satu sumber feedback yang berharga. Bahkan kalau punya media sosial atau channel YouTube mereka juga jadi salah satu influencer yang mempromosikan game tersebut.

Menjadi Sebuah Panutan

kenapa-sultan-game-penting-dqxi

Satu lagi posisi menarik yang dimiliki para sultan ini adalah bagaimana mereka menjadi panutan dan acuan bagi pemain lain. Untuk beberapa game, para sultan ini juga merangkap sebagai pemain yang juga sangat kuat. Memang, mereka mengeluarkan banyak uang untuk mempercepat progres akun mereka. Namun di saat yang sama mereka juga biasanya punya dedikasi yang tinggi untuk game tersebut.

Karena jadi yang paling kuat, pemain-pemain ini biasanya jadi acuan dan contoh untuk pemain lain. Build apa yang paling bagus, seperti apa kamu harus menginvestasikan sumber dayamu, dan seterusnya. Ibaratnya sebuah impian, para sultan ini adalah target yang ingin dicapai untuk pemain lain.

Apakah pemain-pemain ini suatu hari akan jadi sekuat sang sultan? Harusnya mustahil karena ketika pemain biasa harus menginvestasikan waktu, sultan bisa memangkas waktu untuk progres dengan uang yang mungkin tidak dimiliki pemain lain.

kenapa-sultan-game-penting

Satu hal yang menarik adalah bagaimana dinamika antara pemain biasa dan sultan ini harus dijaga. Meskipun mungkin tidak akan bisa sekuat sultan, developer harus bisa memastikan bahwa pemain lain tetap bisa jadi lebih kuat hingga ke titik yang memuaskan. Ibaratnya, jika pemain biasa bisa satu langkah lebih kuat, para sultan juga akan lebih kuat dua langkah atau mungkin tiga. Lebih dari itu, pemain yang ada di atas akan jadi mustahil dikejar, dan menghilangkan motivasi pemain lain untuk bermain.

Kekuatan yang mustahil dikejar juga berimbas negatif ke sang sultan itu sendiri. Seperti yang kami sebutkan tadi, menjadi panutan adalah salah satu ‘imbalan’ yang didapat oleh sang sultan. Namun kalau kekuatan yang ia miliki ternyata tidak bisa dikejar, pemain lain tentu akan enggan untuk melihat sultan sebagai acuan. Ibarat main game balap, berada terlalu jauh di depan juga jadi tidak seru karena kamu tidak merasakan ketegangan ketiga dikejar pemain lain.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *