Kamus dan Serba-Serbi Esports

Faktor yang Bikin Game Cepat Mati di Indonesia

Indonesia menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan esports terbesar di dunia. Banyaknya pemain game, terutama mobile gamers, membuat Indonesia jadi market yang hijau bagi developer. Namun sayangnya, tidak banyak game yang sukses bertahan di Indonesia, meskipun sukses di negara lain. Akibatnya, gamegame tersebut justru mati lebih cepat.

Kenapa hal tersebut bisa terjadi bisa terjadi? Apa saja faktor yang bikin game bisa cepat mati di tanah air? Mari kita bahas!

Konsep, Mabar yang Sudah Melekat

Apex Legends, Mobile, Game Mati
Apex Legends Mobile. Source: EA

Perlu diketahui, orang Indonesia mempunyai nilai sosial yang sangat tinggi. Buktinya, kita bisa melihat kebiasaan orang Indonesia yang hobi berkumpul. Dengan adanya hal ini, seringkali bikin mereka sering bermain game bersama. Kebiasaan ini disebut juga main bareng atau mabar.

Faktor ini bikin game bisa berkembang dengan sangat cepat. Namun, hal ini juga jadi bumerang bagi suatu game. Tidak adanya teman main juga jadi faktor pemain bisa lebih mudah meninggalkan game mereka. Jika ini dilakukan banyak pemain, game akan lebih cepat mati.

Keterlambatan

Arena of Valor. Source: Tencent

Biasanya, tongkrongan akan memainkan game yang populer lebih dulu. Karena itu, developer yang ingin berkembang di Indonesia harus merilis game lebih cepat. Hal ini agar game tersebut bisa bertahan di Indonesia.

Melihat ke belakang, faktor waktu juga yang membuat Mobile Legends lebih populer dibandingkan game saingan. Rilis di waktu yang tepat, bikin Mobile Legends lebih cepat digandungi orang. Sebaliknya, game rival yang rilis terlambat justru tak mampu bertahan.

Sulit Move On dan Malas

Sebenarnya, ada banyak pemain yang mencoba untuk move on ke game baru. Meski memiliki fitur yang lebih baik, mereka tetap tak bisa bertahan di game yang baru. Setelah itu, mereka dengan mudah dapat kembali ke game lama. Kebiasaan itu kini dimiliki oleh hampir seluruh pemain Indonesia.

CS:GO, salah satu game yang mati suri di Indonesia
Pemain CS:GO. Source: Pexel

Tentu saja, ini jadi salah satu faktor besar kenapa game sangat sulit di Indonesia. Selain karena kebiasaan sulit move on, pemain Indonesia juga tak ingin berpindah karena alasan malas belajar cara main yang berbeda.

Developer yang Kurang Perhatian

Hal ini jadi faktor utama kenapa game cepat tutup di Indonesia. Kurangnya perhatian, membuat pemain yang masih bermain akan tinggalkan game lebih cepat. Developer yang mengembangkan game tersebut, akhirnya memilih jalur instan dengan menutup server mereka.

World of Warcraft. Source: Blizzard Entertainment

Salah satu contoh kasus adalah sepinya genre MMORPG di Indonesia. Jika kita kembali ke tahun 2000-an, dimana MMO berada di tahun keemasannya. Namun, setelah itu, para publisher mendadak jadi kurang perhatian pada game mereka. Karena hal ini, MMO akhirnya harus runtuh satu per satu.

Sebenarnya, masih banyak game yang bertahan lama meski terancam ditutup. Gamegame tersebut bisa bertahan berkat komunitas aktif yang selalu ada. Pada akhirnya, sebuah game akan tetap bertahan selama masih ada komunitas yang solid. Gimana menurut kamu?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *