BeritaFree Fire

[Metaco Interview] BDRX TCN: “Kami Yakin Bisa Beradu dengan Tim-Tim Kuat di Indonesia”

Sebagai salah satu game esports terbesar di Indonesia, Free Fire tentu punya sangat banyak pemain. Tidak hanya itu, jumlah pemain yang bermain secara kompetitif juga sangat banyak.

Sekilas, kamu mungkin hanya melihat tim-tim besar bertanding dan disiarkan secara langsung di berbagai platform streaming. Tapi selain itu ada sangat banyak tim amatir dan semi-pro yang bermain di turnamen-turnamen kecil dan mencari peluang untuk menginjak panggung yang lebih besar.

Salah satu dari banyak tim amatir dan semi-pro tersebut adalah BDRX TCN. Mereka adalah salah satu tim yang sangat rajin mengikuti turnamen online mingguan Free Fire dari Metaco. Tidak hanya itu, ketika ikut serta, mereka juga langganan finis tiga besar atau bahkan keluar sebagai juara.

Penasaran, kami mewawancara tim BDRX TCN untuk mengenal asal usul serta kesibukan mereka sebagai tim.

1. Sebelum kita mulai, perkenalkan tim kamu dan anggota-anggotanya

Perkenalkan Kami dari tim BDRX TCN. Tim kami terdiri dari saya sendiri, Rikas “Ovazin” Robi sebagai kapten, kemudian Vicky “Vychee” Bara, Faisal “Tanzzy”, Rangga “SecDec”, dan Yudi “Yovaboy” Yansah.

2. Kapan BDRX TCN terbentuk, dan bagaimana kalian bertemu sebelum akhirnya bermain dalam satu tim?

Roster BDRX TCN yang sekarang sebenarnya baru terbentuk tiga bulan yang lalu. Tapi sebelum itu saya dan teman saya Vicky sebenarnya sudah bermain secara kompetitif, hanya saja roster tersebut kemudian bubar.

Karena ingin membangun roster baru, kami akhirnya mencari pemain. Kami bertemu dengan Tanzzy di Facebook yang saat itu sedang membutuhkan tim untuk bermain secara kompetitif. Kemudian SecDet sendiri sebelumnya bermain di tim yang menjadi rival kami. Tapi timnya juga sudah bubar dan ia mengajukan diri untuk bermain bersama. Akhirnya terbentuklah BDRX TCN yang sekarang.

3. Ketika terbentuk, apa tujuan akhir kalian sebagai tim?

Ketika pertama kali terbentuk, kami punya satu tujuan akhir yaitu bisa mendapatkan gelar juara dunia. Tapi karena masih baru, kami tentu harus mulai dari bawah yaitu lewat turnamen-turnamen amatir dan semi-pro online.

4. Apa saja aktivitas kalian setiap harinya sebagai tim? Apakah kalian punya jadwal rutin seperti latihan dan mengikuti turnamen?

Saat ini saya dan Vicy hanya fokus bermain Free Fire. Tapi anggota tim yang lain punya aktivitas lain di luar bermain Free Fire. Faisal dan Yudi masih bersekolah (online), sementara Rangga punya pekerjaan.

Tapi bukan berarti kami jarang melakukan aktivitas tim. Justru sebaliknya, kami setiap hari mengikuti turnamen online dan juga rajin mengikuti turnamen besar, termasuk turnamen dari Garena seperti Royal Combat dan FFIM.

5. Sejauh ini apa saja prestasi yang sudah kalian raih sebagai tim?

Meskipun baru terbentuk, kami bukanlah tim sembarangan. Kami sangat sering finis di tiga besar atau bahkan menjuarai turnamen-turnamen kecil online yang kami ikuti setiap hari. Untuk turnamen besar, kami belum bisa mencapai puncak, tapi perlahan mendapatkan hasil yang lebih baik. Terakhir di FFIM Fall 2020 lalu kami berhasil mencapai fase Final Group.

6. Bagaimana cara kalian menjaga komunikasi antar tim, terutama di masa pandemi seperti sekarang ini?

Menjaga komunikasi antar tim di masa pandemi tentu sangat sulit. Apalagi tim kami juga terdiri dari pemain-pemain dengan domisili yang cukup jauh. Saya, Vicky, dan Yudi berdomisili di Tangerang, Rangga di Palembang, sementara Faisal di Garut, Jawa Barat. Artinya selain saya dan Vicky sering bertemu, kami belum pernah bertemu langsung sebagai tim penuh.

Untungnya kami bermain turnamen online setiap harinya jadi kami selalu bertemu secara online setiap hari. Tapi mengingat kesibukan masing-masing anggota, kami tetap harus bisa mengatur jadwal turnamen kami dengan baik.

7. Menurut kalian, seperti apa kondisi esports Free Fire untuk saat ini, terutama untuk mereka yang bermain di level amatir dan semi-pro?

Saat ini Free Fire punya sangat banyak turnamen terutama untuk level amatir dan semi-pro yang diadakan secara online. Buktinya kami selalu punya turnamen yang bisa dimainkan setiap harinya. Jadi tim amatir yang ingin mencari pengalaman atau mereka yang ingin mencoba bermain di turnamen selalu punya tempat untuk mencoba.

Sementara untuk turnamen besar, terutama dari pihak Garena, saya rasa Garena sebaiknya memisahkan tim profesional dan amatir/semi-pro ke divisi yang berbeda. Mengingat banyaknya tim yang bermain di level amatir, saya rasa langsung dihadapkan dengan tim-tim besar di sebuah turnamen akan menurunkan mental tim-tim yang mungkin masih mencari pengalaman bermain di level yang seimbang.

8. Terakhir, apa target dan fokus kalian dalam waktu dekat ini?

Untuk sekarang fokus kami ada di FFIM 2021 yang baru saja diumumkan. Kami tidak akan berhenti sebelum menjadi juara dunia. Selain itu melihat perkembangan tim saat ini, kami yakin bisa beradu dengan tim-tim kuat di Indonesia. Kuncinya adalah percaya diri dan yakin serta tidak lupa berdoa.


Kamu juga ingin mencari pengalaman bermain turnamen Free Fire Metaco punya turnamen online yang bisa kamu ikuti setiap minggunya. Kunjungi halaman ini dan ikuti turnamen yang sesuai dengan jadwalmu.