Fighting Games

Arslan Ash, Underdog dari Pakistan yang Sukses Jadi Juara Dunia

Beberapa orang masih berpikir bahwa negara dan infrastrukturnya merupakan hambatan untuk meraih kesuksesan, terutama di bidang esports. Namun, ada hal yang mereka tidak sadari dan hal ini adalah yang paling penting dari sebuah kekuatan di setiap kemenangan, yaitu usaha. Usaha tersebut dapat kita contoh dari pemain Tekken bernama Arslan “Arslan Ash” Siddique.

Pemain ini berasal dari Pakistan di mana esports saja hampir tidak terdengar dari negaranya. Mungkin kita hanya mendengar SumaiL atau YawaR sebagai pemain Dota 2 asal Pakistan, namun ia membuka pintu besar dunia Tekken 7 untuk Pakistan yang ternyata merupakan negara dengan basis pemain Tekken yang cukup besar. Lantas, bagaimanakah kisah perjalanan Arslan Ash dalam meraih kesuksesan?

Harapan Orang Tua dan Game

Arslan “Arslan Ash” Siddique lahir dari pasangan Muhammad dan Kadija Siddique. Ia yang memiliki kepintaran sejak dini dan datang dari keluarga menengah ke bawah ini memikul harapan dan dukungan orang tua agar ia kelak menjadi dokter yang sukses. Namun, ia yang memiliki hobi bermain game sejak dulu selalu bermain di game center yang berada persis di depan rumah mereka.

“Dulu, pada saat aku berumur 4 tahun, ada gaming zone tepat di depan rumah kami.” sebutnya dalam sebuah wawancara. “Orang tua saya mengatakan kepada saya saat itu mereka bangun pada pukul 3 atau 4 pagi dan lebih sering menemukanku tertidur di gaming zone dibandingkan kasurku sendiri. Mungkin saja, ini adalah passionku untuk bermain game. Karena itu aku selalu setiap tidur berjalan ke gaming zone,” lanjutnya.

Kecerdasan dan Fighting Games

Arslan Ash merupakan anak yang mempunyai kecerdasan di atas rata-rata. Hal ini terbukti dengan prestasinya di sekolah yang selalu mendapatkan nilai rata-rata A+. Tidak hanya itu, ia juga sangat dikenal dengan baik oleh pemain lokal yang mengikuti turnamen. Ia menyebut bahwa dulu ia dikenal sebagai “anak kecil yang datang dan mengalahkan semuanya”

Sebelum dikenal sebagai pemain Tekken 7, Arslan Ash merupakan pemain The King of Fighters dan juga merupakan salah satu pemain terbaik di Pakistan pada masa KOF XIII dan KOF XIV. Ia sangat mencintai fighting games dan akhirnya berpindah haluan ke Tekken 6

Setelah bermigrasi, Arslan Ash ingin membuktikan bahwa permainannya bukanlah isapan jempol belaka. Ia kemudian mengikuti turnamen tingkat nasional dengan nama Pakistan Tekken 6 Grand Master Championship yang mempertemukan pemain-pemain terbaik di Pakistan. Arslan Ash berhasil menang dan namanya mulai naik di negaranya pada saat itu.

Sayangnya, pada saat namanya mulai naik di Pakistan, Arslan Ash harus rela kehilangan ayah tercintanya. Tak hanya itu, kedua kakak laki-lakinya kabur meninggalkan rumah dan ia hanya tinggal bersama ibunya yang berprofesi sebagai penjahit.

Punya Potensi Dikira Hoki

Sebelum dikenal sebagai salah satu pemain terbaik di dunia saat ini, Arslan Ash hanyalah orang yang ingin mengejar mimpinya dan ditentang oleh orang tua. Penentangan ini sangat keras sampai ia dianggap hanya membuang-buang uang dan perbuatannya sia-sia. Ibundanya sampai stres dengan keputusannya dalam mengejar mimpi menjadi pemain game

Saat itu, banyak orang Pakistan yang mengira bermain game hanyalah membuang-buang waktu. Namun, Arslan Ash selalu meyakinkan dirinya bahwa pilihan dirinya ini bukanlah hal yang salah dan dia akan memperlihatkan bahwa jalan yang ia pilih adalah yang terbaik baginya.

Arslan Ash mengerti, bahwa jika ia ingin bertahan di jalannya, ia harus memperlihatkan talentanya ke seluruh dunia. Ia menyebut industri game seperti “tidak diperhatikan” di Pakistan apalagi jika dibandingkan dengan Amerika Utara dan Eropa, atau bahkan Korea dan Jepang. Di negara-negara tersebut orang tua memberi dukungan penuh kepada anaknya yang pandai bermain game. Namun di Pakistan, butuh usaha lebih untuk mendapatkan pengakuan.

Benar saja, potensi ini mulai terlihat ketika Arslan Ash berpartisipasi di OUG Tournament dan PLG Tournament yang diselenggarakan di Dubai. Di sanalah ia bertemu dengan pemain Tekken terbaik yang pernah ada di dunia, Knee, dan berhasil meraih kemenangan. Banyak yang mengira Knee tidak bermain serius dan menganggap kemenangan Arslan Ash hanyalah hoki. Namun, yang mereka tidak ketahui adalah permainnya yang benar-benar di luar pemikiran mereka.

Kesulitan Pergi ke EVO 2019 Jepang

Arslan Ash akhirnya datang untuk menghadiri turnamen besar yang paling bisa ia ikuti, yaitu EVO Jepang. Berbeda dengan EVO Las Vegas, EVO Jepang memiliki atensi lebih kecil namun tetap tidak bisa diremehkan. Ia akhirnya memutuskan untuk pergi ke Jepang.

Ia akhirnya berusaha mengurus visanya ke Jepang. Namun, masalah mulai terjadi saat visa miliknya harus di-delay akibat masalah dengan ketersediaan kertas. Arslan Ash kemudian memberikan pesan kepada Hasan “Spag” Farooq, komentator Tekken 7 yang juga merupakan orang pakistan dan mengatakan sepertinya aku harus menyerah. Untungnya, Spag mengatakan kepadanya jangan menyerah dan sebaiknya lebih mengkhawatirkan diri jika tidak datang.

Namun, masalah tidak sampai di sana. Arslan Ash yang berhasil mendapatkan visa seharusnya mengikuti penerbangan ke Thailand kemudian dilanjutkan ke Fukuoka, Jepang tempat EVO 2019 Jepang diadakan. Saat berada di Thailand, ia dicegat di bandara dan tidak diperbolehkan keluar dari pesawat.

Esoknya, sponsornya memberikan dukungan tambahan dengan memesankan tiket penerbangan dari Pakistan ke Malaysia kemudian ke Korea dan langsung ke Fukuoka. Namun, setelah 6 jam perjalanan dari Malaysia ke Korea Selatan, Arslan Ash lagi-lagi dicegat di bandara dan ditanyakan kenapa ia tidak memiliki visa Korea Selatan. Setelah itu, ia harus kembali ke Malaysia serta menginap semalam di bandara.

Esoknya lagi, sponsor Arslan Ash memesankan tiket untuknya dari Malaysia ke Tokyo, Jepang. Setelah beberapa jam perjalanan, lagi-lagi pihak imigrasi menahannya dan tidak memperbolehkannya masuk. Mereka mempertanyakan kenapa ia mengubah penerbangannya. Putus asa, ia akhirnya menceritakan semua kronologi kejadian yang ia alami serta memohon agar diberikan izin.

Setelah itu, ternyata masalah masih berlanjut di mana Rupee Pakistan tidak bisa ditukarkan di bandara Tokyo. Ia menelpon sponsor dan meminta agar ia bisa pulang kembali. Namun, sponsor memutuskan hal yang berbeda. Mereka akhirnya kembali membantunya dengan memesankan tiket ke Fukuoka dan taxi ke venue pertandingan karena saat itu pertandingan Arslan Ash hanya tinggal 4 jam lagi. Setelah melalui perjalanan panjang, ia akhirnya berhasil sampai ke venue EVO Japan 2019 beberapa menit sebelum pertandingannya dimulai..

Arslan Ash, Underdog yang Jadi Juara Dunia

Berbagai kesulitan yang Arslan Ash hadapi tidak membuatnya patah semangat dan tetap bermain di EVO Japan 2019. Kemenangannya yang tidak disiarkan oleh channel resmi EVO 2019 atas beberapa pemain Tekken 7 terbaik seperti Knee, Chanel dan Rickstah membuatnya disebut oleh caster ketika siaran EVO Japan 2019 berlangsung. Mereka menyebut seorang pemain asal Pakistan mengalahkan mereka 2-0 dan ia masih di turnamen dan sedang berada di losers bracket.

Hingga akhirnya pertandingan ditayangkan ketika melawan juara EVO 2018, LowHigh. Para penonton dan caster dibuat terkejut dengan gaya bermainnya. Kemenangan Arslan Ash berlanjut hingga grand final. Karena masuk dari losers bracket, ia harus mendapatkan dua kali kemenangan sebelum peraih trofi juara. Namun, momentum yang ia dapat membuatnya berhasil meraih juara EVO Japan 2019.

Kemenangan ini membuat Knee penasaran dengan scene Tekken Pakistan. Tidak segan-segan, setelah EVO Japan 2019, Knee yang merupakan legenda Tekken  langsung berniat untuk pergi ke Pakistan untuk meningkatkan kemampuan bermainnya. Tentunya, selain untuk berlatih, Knee juga ingin mengetahui bakat terpendam dari pemain Tekken 7 negara ini.

Sayangnya, akibat konflik antara Pakistan dan India, Knee bersama pemain terbaik lainnya harus merelakan keinginannya untuk berangkat ke Pakistan. Meskipun begitu, Arslan Ash yang menjadi target yang ingin mereka capai memutuskan untuk berangkat ke Jepang dan bermain melawan mereka dengan acara bertajuk “Arslan Ash vs Asia Top Player.”

Arslan Ash mengalahkan semua penantangnya dari Jepang dan bersaing sengit dengan Knee. Keduanya memainkan tiga kali best-of-18. Knee berhasil menjadi pemenang dengan skor 2-1 best-of-18 namun jika dilihat secara game, ia berhasil bersaing dengan Knee dengan skor 24-23. Keduanya tidak mengklaim menjadi yang terbaik, namun berkat Arslan Ash, Knee belajar banyak hal.

Kehebatan Arslan Ash terus berlanjut hingga EVO 2019 yang diadakan di Las Vegas. Ia mengalami perjalanan yang menakjubkan dan terus konsisten di winner bracket sebelum akhirnya bertemu kembali dengan legenda Tekken  yang juga saingannya, Knee. Arslan Ash akhirnya berhasil mengoleksi kemenangan dengan pertarungan yang sangat menakjubkan dan bahkan membuat penonton tidak berhenti bersorak. Ia juga ikut membuktikan bahwa dirinya dan negaranya tidak dapat diremehkan.

Kesungguhan Hati dan Perjuangan Walau Rintangan Menghadang

Jika kita sering membaca komik-komik, Arslan Ash sangat cocok menjadi karakter utama dalam sebuah komik. Berasal entah darimana, mendapatkan banyak kendala, tidak diprediksi dan menjadi juara sangat cocok bagi karakter utama komik sepertinya. Namun, ini adalah kenyataan dan bukanlah cerita dongeng.

Arslan Ash membuktikan kepada kita bahwa ia memiliki kemampuan, usaha dan kesungguhan hati yang sangat kuat. Jika saja ia menyerah dalam satu langkahnya menuju kesuksesan, mungkin kita tidak akan mengenalnya seperti sekarang. Kesungguhan hatinya juga membuat hati orang lain terketuk untuk membantunya mencapai kesuksesan.

Arslan Ash adalah satu dari sekian cerita bahwa semua orang harus berusaha lebih keras. Tidak peduli akan faktor infrastruktur atau dukungan lain, yang kita harus lakukan adalah berusaha lebih keras, memiliki kesungguhan hati dan selalu mengasah kemampuan.