Dota 2

Virtus.Pro Ungkap Kegagalan Mereka Di The International 2019 Melalui Sebuah Video Dokumenter

The International 2019 kembali menjadi mimpi buruk untuk Virtus.Pro. Sama seperti tahun lalu, tim dengan ekspektasi ini lagi-lagi kandas sebelum mencapai empat besar. Bahkan di tahun ini mereka mendapatkan hasil yang lebih buruk dari tahun sebelumnya.

Hari ini, Virtus.Pro merilis sebuah video dokumentasi perjalanan mereka di The International 2019. Dalam video berdurasi 33 menit tersebut, kamu bisa melihat apa saja yang terjadi antara lima pemain ini, dan tentunya faktor-faktor yang membuat mereka mendapatkan hasil buruk di The International 2019.

Selama beberapa menit awal video, kamu bisa melihat bahwa para pemain Virtus.Pro punya hubungan yang baik satu sama lain. Tapi setelah itu, ketika bertanding, mood tersebut langsung berubah dan konflik mulai terjadi di komunikasi antar tim saat menghadapi PSG.LGD. Pada akhirnya, ketika pertandingan dan konflik terjadi, hubungan pertemanan antar pemain Virtus.Pro seolah tidak ada.

“Ketika tidak dalam permainan dan sedang istirahat, kami adalah teman. Dalam Dota, kita bukan lagi teman. Kami selalu berargumen, dan konflik terus terjadi. Sama seperti yang lain, kami akhirnya hanyalah sebuah tim,” ujar Ramzes.

Konflik tersebut kemudian menjalar ketika pertandingan sudah berakhir. Saat mengevaluasi kekalahan atas PSG.LGD, beberapa anggota tim mulai saling menyalahkan.

Arzeeq yang saat itu merupakan coach juga menambahkan “Virtus.Pro adalah tim dengan ego yang sangat besar. Karena itu, tiap kali tim ini tidak jadi juara, mereka merasa perlu mencari orang lain untuk disalahkan atas kegagalan tim.”

Ego ini tidak terjadi hanya saat The International 2019 saja. Semenjak gagal di The International 2018, Virtus.Pro mengangkat Ramzes sebagai kapten tim hanya agar mereka bisa bermain dengan roster yang sama. Alasannya adalah agar ia puas dengan apa yang terjadi dalam pertandingan karena kali ini ialah yang memimpin. Tapi selain itu konflik juga tetap terjadi, beberapa di antaranya bahkan mengancam keberlangsungan roster tersebut.

Pada akhirnya masalah internal mereka tidak bisa dipecahkan tepat waktu. Setelah kalah dari RNG di game pertama lower bracket, para pemain Virtus.Pro sepertinya sudah punya niat bermain. Beberapa bahkan mengutarakannya secara lisan meskipun dengan nada bercanda. Hasilnya sudah kita ketahui dengan jelas, Virtus.Pro kalah 0-2 dari RNG dan gugur di posisi 12 besar.

Setelah gagal di The International 2019, Virtus.Pro akhirnya mengubah roster yang sudah bermain bersama selama tiga tahun. Pasha pindah ke Na’Vi, dan Ramzes akan bermain di Evil Geniuses. Sementara Virtus.Pro sendiri belum mengumumkan roster mereka. Solo sendiri mengatakan mereplikasi pengalaman selama tiga tahun terakhir akan jadi sangat sulit.