5 Tips Menaikkan Solo MMR di Dota 2
Dalam artikel sebelumnya, kita sudah membahas bahwa meskipun tidak absolut, Solo MMR adalah sebuah indikasi terhadap kemampuanmu dalam bermain Dota 2 dengan orang asing. Dengan kata lain, jika kamu memiliki Solo MMR yang tinggi, maka kamu berarti adalah pemain yang jago, paling tidak dalam solo queue.
Lalu, untuk bisa menaikkan Solo MMR ini, kamu harus bisa mengalahkan tim lawan bersama dengan rekan setimmu. Menang akan menaikkan Solo MMR, sedangkan kalah akan membuatnya turun.
Nah, dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa tips untuk menaikkan Solo MMR, atau dengan kata lain memenangkan pertandingan di solo queue.
Sebelumnya, Sedikit Konsep Dasar
Dalam kondisi ideal, sistem matchmaking di Dota 2 selalu mempertemukanmu dengan sembilan pemain lain dengan skill yang sama, atau berarti Solo MMR yang sama. Masing-masing pemain mungkin punya kelebihan dan kekurangan sendiri. Namun secara keseluruhan, kalian relatif punya tingkatan skill sama. Tujuannya tentu saja agar game yang kamu mainkan berimbang atau tidak berat sebelah.
Anggaplah kamu mendapatkan pertandingan di mana 10 pemain yang ada di dalamnya punya Solo MMR yang sangat berdekatan, yaitu 3.001, 3.002, 3.003, dan seterusnya sampai 3.010. Dalam konteks ini, kalau distribusi pemainnya adil, maka masing-masing tim punya peluang menang yang sama, yaitu 50:50, karena semua pemain punya skill yang sama.
Tugasmu dan keempat rekan timmu adalah bagaimana membuat peluang menang ini bisa berubah menjadi 60:40 atau lebih besar, dengan timmu lebih diunggulkan sebagai pemenang.
Caranya, bermainlah lebih baik dari biasanya. Artinya, meskipun kamu punya Solo MMR 3.000, bermainlah seperti seorang pemain dengan Solo MMR 3.200. Ini membuat distribusi skill pemain yang awalnya adil menjadi berat sebelah, menguntungkan timmu. Berarti, peluang menang yang awalnya 50:50 juga akhirnya berubah.
Pertanyaannya, bagaimana cara bermain dengan lebih baik dalam satu pertandingan?
Oke, Berikut Caranya
1. Gunakan Hero dan/atau Peran yang Sering Kamu Mainkan
Kamu mungkin sering melihat ada pemain yang punya hero jagoan, atau yang kalau bermain Solo MMR, lebih memilih untuk memainkan satu posisi yang sama. Malah kamu sendiri mungkin salah satu pemain yang melakukan ini.
Bermain menggunakan hero atau peran yang familiar akan membuatmu lebih nyaman dalam bermain. Kamu sudah tahu dan bisa mengeksekusi beberapa trik dan mekanik hero tersebut, bahkan di luar kepala. Dengan begitu, kamu punya waktu dan ruang untuk memperbaiki kekuranganmu atau membantu timmu. Singkat kata, kamu akan bisa bermain dengan lebih baik.
Misalnya meskipun aslinya punya Solo MMR 3.000, dengan menggunakan hero andalan, kamu mungkin bisa bermain layaknya pemain dengan Solo MMR 3.400. Lalu setelah beberapa kali bermain dengan hero tersebut terus menerus, kamu benar-benar mencapai Solo MMR 3.400.
Namun, ketika kamu mencapai titik itu, trik ini mungkin tidak lagi efektif. Karena sudah mencapai Solo MMR 3.400, lawanmu mungkin sudah tahu bagaimana cara menangkan hero dan/atau gaya bermainmu. Akhirnya semua pemain kembali setara, dan peluang menang timmu kembali ke 50:50.
2. Jadilah Pemain yang Positif
Ketika bermain Dota 2 dalam konteks yang serius seperti Solo MMR, kondisi mental dan mindset ketika bermain juga menjadi salah satu faktor yang menentukan performa pemain. Ketika bermain dengan mood yang baik dan positif, permainanmu juga akan semakin bagus.
Sebaliknya, kalau kamu bermain dengan mood negatif seperti marah, permainanmu juga bisa saja memburuk tanpa kamu sadari sama sekali. Misal, karena kesal dengan carry tim yang tidak kompeten, kamu akhirnya merasa enggan membantunya. Padahal, kamu adalah hero support yang harusnya menjaga carry dengan baik.
Berusahalah menjadi pemain yang positif dan selalu membantu. Jangan terus-terusan mengeluhkan hal yang sudah terjadi. Sebaliknya, fokus pada permainanmu, dan jika rekan setimmu melakukan kesalahan, apa yang bisa kamu lakukan untuk menutupinya.
Ketika lawanmu bermain dengan buruk, peluang menang timmu yang awalnya masih 50:50 tentunya turun, dan tugasmu adalah paling tidak mengembalikannya kembali ke 50:50. Misal kalau rekan timmu di mid kalah dari mid lawan, cobalah melakukan rotasi atau gank ke mid untuk menyeimbangkan lane tersebut.
Kalaupun sejak awal kondisi permainan adalah 50:50, kamu bisa mengubahnya dengan membantu timmu. Hal sederhana seperti membuat stack yang besar ke carry timmu akan sangat membantu si pemain carry tersebut untuk berkontribusi dengan lebih baik, yang berarti bermain lebih baik.
Memiliki mental positif juga tidak hanya terbatas pada tindakan saja. Apa yang kamu sampaikan ke rekan setim dan caramu menyampaikannya juga bisa berpengaruh. Kalau rekan setimmu terlihat bingung dan tidak tahu harus melakukan apa saat itu, berikan saran atau arahan yang jelas dan tanpa mengolok-oloknya. Ketika timmu kekurangan vision dan timmu punya stok Observer Ward, mintalah support tim untuk memasangnya. Kalau ternyata support timmu sama sekali tidak punya Gold, tidak ada salahnya membelikannya.
Memang, di Asia Tenggara, berkomunikasi dengan orang asing mungkin sulit karena adanya perbedaan bahasa. Namun cobalah menggunakan apapun yang kamu punya. Kalau tidak bisa dengan suara, ketik dengan bahasa yang mudah dimengerti. Kalau tidak, ping sekali saja.
Intinya adalah, sembari kamu yang punya Solo MMR 3.000 berusaha bermain seperti pemain Solo MMR 3.400, kamu juga bisa membantu rekan setimmu melakukan hal yang sama, bermain lebih baik dari Solo MMR dia saat itu.
3. Rusak Kondisi Permainan Lawan
Kamu akan sebisa mungkin membuat rekan setimmu bermain lebih baik sesuai peranmu dalam permainan. Sebaliknya, untuk lawan, kamu berusaha membuat mereka bermain tidak optimal alias di bawah Solo MMR mereka saat itu.
Caranya bukan dengan hal negatif seperti flaming atau provokasi lainnya. Hal sederhana seperti melakukan zoning yang sangat ketat terhadap offlane lawan bisa menjadi cara yang efektif, apalagi kalau offlaner lawan tersebut tidak terbiasa menerima zoning dari lawan.
Menempatkan lawan ke situasi yang belum pernah ia hadapi akan membuatnya bingung harus melakukan apa. Ini kemudian akan membuatnya bermain kurang optimal, yang berarti bermain tidak sesuai dengan Solo MMR yang ia miliki saat itu. Dari merusak permainan satu lawan saja, kamu bisa meningkatkan peluang menang timmu.
4. Bermainlah Dalam Kondisi Optimal dan Tahu Kapan Harus Berhenti
Kondisi fisik dan juga mood akan sangat mempengaruhi pikiran dan performamu ketika bermain. Jadi, ketika ingin bermain serius, pastikan kamu bermain dalam kondisi optimal. Kalau tidak, kamu yang berada di Solo MMR 3.000 mungkin malah bermain seperti pemain Solo MMR 2.700, atau lebih rendah. Kalau sudah begitu, timmu harus bisa menutupi kesalahanmu jika tidak ingin kalah.
Kenali dengan baik kondisi badan dan pikiranmu sendiri. Kapan kamu merasa kondisimu mulai tidak optimal dan sebaiknya berhenti? Kalau setelah dua kekalahan berturut-turut kamu merasa frustrasi dan tidak tenang, mungkin ada baiknya untuk istirahat melakukan kegiatan lain atau bermain game yang lebih santai.
Ini berlaku tidak hanya ketika kamu kalah. Kalau setelah menang berkali-kali kamu merasa badan dan pikiranmu perlu beranjak dari Dota 2, berhentilah bermain sejenak. Lakukan kegiatan lain dan kembalilah setelah beberapa jam atau malah besok. Setelah merasa segar, kembalilah bermain.
5. GET GOOD, SON!
Terakhir, dan saran yang paling penting, tingkatkan kemampuan bermainmu secara keseluruhan. Kalau awalnya kamu bisa naik dari Solo MMR 3.000 ke 3.400 hanya karena memainkan hero yang sama dengan gaya bermain yang sama, coba kembangkan gaya bermain yang baru. Kalau tidak, kamu pada akhirnya tidak akan bergerak ke mana-mana.
Tiap kali saya ditanyai pertanyaan “bagaimana menaikkan MMR”, jawaban pertama saya akan selalu dimulai dengan “belajar”. Namun suka atau tidak, inilah cara yang paling efektif dalam jangka panjang.
Dengan meningkatkan pemahanmu tentang mekanik dalam Dota 2, interaksi antara tiap hero, armor, damage, dan segala hal yang membuat game ini jadi rumit, kamu harusnya tidak punya masalah bermain Solo MMR. Toh, semua tips yang saya sebutkan di atas juga memerlukan pengetahuan dan keahlian bermain. Jadi, daripada cuma tahu satu atau dua trik, tidak ada salahnya menguasai sebanyak mungkin.