Delapan Tim Undangan The International 2018 dan Perjalanan Mereka Musim Ini
Dengan berakhirnya China Supermajor, rangkaian Dota 2 Pro Circuit 2018 akhirnya usai. Delapan tim yang berhak mendapatkan undangan langsung ke The International 2018 sudah ditentukan, sementara tim lain tengah berjuang dalam kualifikasi.
Ayo kita lihat kembali siapa saja delapan tim terbaik di Pro Circuit musim ini, dan bagaimana mereka bisa mendapatkan posisi delapan besar.
1. Virtus.Pro (12372 poin)
Final Roster:
- Roman “Ramzes666” Kushnarev
- Vladimir “No[o]ne” Minenko
- Pavel “9pasha” Khvastunov
- Vladimir “RodjER” Nikogosyan
- Alexey “Solo” Berezin (C)
Dilihat dari prestasi, performa, dan konsistensi, maka Virtus.Pro adalah tim terbaik di dunia saat ini. Bahkan hingga hari ini mereka dianggap sebagai calon juara terkuat.
Sejak awal musim, Virtus.Pro sadar betul mereka adalah tim kelas atas dan mampu menjadi yang terbaik. Dominasi mereka sudah terlihat sejak keluar sebagai juara Major pertama di ESL One Hamburg 2017. Setelah itu, mereka sempat tergelincir beberapa kali dan memutuskan untuk menukarkan Lil dengan Rodjer yang saat itu bermain untuk Na’Vi.
Perubahan roster tersebut terbukti ampuh untuk Virtus.Pro. Dalam debutnya, Rodjer mampu mengantarkan Virtus.Pro menjadi juara ESL One Katowice 2018 dan mendapatkan gelar MVP di turnamen tersebut. Lalu selama sisa musim, Virtus.Pro melanjutkan dominasi mereka, hadir hanya di turnamen Major dan selalu mendapatkan posisi empat besar. Jika bisa mempertahankan performa ini di The International 2018, mereka jelas bisa menjadi juara.
Prestasi di Pro Circuit:
- Juara 1 ESL One Hamburg 2017 (Major)
- Juara 4 AMD Sapphire Dota PIT League (Minor)
- Juara 3-4 MDL Macau (Minor)
- Juara 1 Dota Summit 8 (Minor)
- Juara 1 ESL One Katowice 2018 (Major)
- Juara 3 Dota 2 Asia Championships 2018 (Major)
- Juara 4 Epicenter XL (Major)
- Juara 1 ESL One Birmingham (Major)
- Juara 2 China Supermajor (Major)
2. Team Liquid (9495 poin)
Final Roster:
- Lasse “Matumbaman” Urpalainen
- Amer “Miracle-” Al-Barkawi
- Ivan “Mind_ContRol” Borislavov
- Maroun “GH” Merhej
- Kuro “KuroKy” Salehi Takhasomi (C)
Sama seperti Virtus.Pro, Team Liquid adalah tim yang cukup konsisten sepanjang musim 2018-2019. Hanya saja, jika Virtus.Pro menuai banyak gelar juara, Team Liquid berkali-kali nyaris juara.
Sebagai juara The International 2017, Team Liquid sering mendapatkan undangan ke berbagai turnamen. Mereka juga sering mendapatkan gelar juara di beberapa Minor, serta empat besar di turnamen Major. Sayangnya, sepanjang musim mereka tidak pernah mendapatkan gelar juara di turnamen Major. Barulah di China Supermajor mereka mendapatkan gelar Major yang mereka cari.
Di satu sisi, konsistensi mereka dalam mencapai empat besar di berbagai turnamen besar sudah menjadi bukti bahwa mereka adalah tim yang kuat. Namun dalam turnamen The International, satu-satunya hasil yang ingin diraih semua tim adalah juara, apalagi bagi juara bertahan seperti Team Liquid.
Prestasi Pro Circuit:
- Juara 1 Starladder i-League Invitational 3 (Minor)
- Juara 3-4 ESL One Hamburg 2017 (Major)
- Juara 1 AMD Sapphire Dota PIT League (Minor)
- Juara 2 Dreamleague Season 8 (Major)
- Juara 2 ESL One Genting (Minor)
- Juara 1 Starladder i-League Invitational Season 4 (Minor)
- Juara 3 ESL One Katowice 2018 (Major)
- Juara 3-4 The Bucharest Major (Major)
- Juara 3 Dreamleague Season 9 (Minor)
- Juara 2 Epicenter XL (Major)
- Juara 1 China Supermajor (Major)
3. PSG.LGD (7332 poin)
Final Roster:
- Wang “Ame” Chunyu
- Lu “Somnus’M” Yao
- Yang “Chalice” Shenyi
- Xu “fy” Linsen (C)
- Yap “xNova” Jian Wei
Layaknya kebanyakan tim Cina, start LGD di musim 2018-2019 cenderung lambat. Ditambah dengan ketatnya persaingan di kualifikasi regional Cina, mereka hanya mendapatkan satu finish yang memuaskan di paruh pertama musim, yaitu juara kedua di PGL Open Bucharest.
Memasuki paruh kedua musim, mereka mengubah roster dengan memasukkan Chalice dan xNova. Secara perlahan, tim ini mulai memperlihatkan hasil positif dan akhirnya menjadi runner-up Dota 2 Asia Championship 2018.
Tidak lama setelah itu, klub sepak bola Eropa PSG bermitra dengan LGD dan mengubah nama tim ini menjadi PSG.LGD. Sebulan setelahnya mereka langsung on fire, menjuarai Epicenter XL dan juga MDL Changsha.
Tradisi The International mengindikasikan bahwa The International 2018 akan dijuarai oleh tim Cina. Jika itu benar, maka PSG.LGD adalah calon terkuat untuk memenuhi tradisi tersebut.
Prestasi Pro Circuit:
- Juara 2 PGL Open Bucharest (Minor)
- Juara 2 Starladder i-League Invitational Season 4 (Minor)
- Juara 2 Dota 2 Asia Championship 2018 (Major)
- Juara 1 Epicenter XL (Major)
- Juara 1 MDL Changsha Major (Major)
- Juara 3 China Supermajor (Major)
4. Team Secret (5136 poin)
Final Roster:
- Marcus “Ace” Hoelgaard
- Yeik “MidOne” Nai Zheng
- Adrian “Fata” Trinks
- Yazied “Yapzor” Jaradat
- Clement “Puppey” Ivanov (C)
Sebagai salah satu tim kuat di Eropa, Team Secret memiliki sejumlah prestasi yang layak dibanggakan di Pro Circuit musim ini. Sayangnya tim ini punya masalah dalam konsistensi.
Dengan seringnya Team Liquid mendapatkan undangan ke turnamen Pro Circuit, Team Secret kemudian menjadi penguasa di Eropa. Sepanjang awal musim mereka berhasil memenangkan kualifikasi Eropa dan beberapa kali menorehkan prestasi. Puncaknya adalah saat mereka menjadi juara di Dreamleague Season 8.
Sayangnya setelah paruh pertama musim performa mereka mulai menurun dan tidak konsisten. Meskipun sering hadir di berbagai turnamen, mereka jarang bisa menembus posisi empat besar. Mereka sempat keluar sebagai juara beberapa turnamen Minor, tapi di turnamen berikutnya mereka kemudian melempem. Ini jelas menimbulkan pertanyaan apakah Team Secret bisa keluar sebagai juara di The International 2018.
Prestasi Pro Circuit:
- Juara 3-4 Starladder i-League Invitational Season 3 (Minor)
- Juara 2 ESL One Hambur 2017 (Major)
- Juara 1 Dreamleague Season 8 (Major)
- Juara 1 Captains Draft 4.0 (Minor)
- Juara 3-4 ESL One Genting 2018 (Minor)
- Juara 1 Dreamleague Season 9 (Minor)
- Juara 3-4 GESC Thailand (Minor)
- Juara 4 China Supermajor (Major)
5. Mineski (3150 poin)
Final Roster:
- Chai “Mushi” Yee Fung (C)
- Kam “Nana” Boon Seng
- Daryl “iceiceice” Koh Pei Xiang
- Anucha “Jabz” Jirawong
- Michael “ninjaboogie” Ross Jr.
Sejak awal musim, Mineski adalah penguasa di Asia Tenggara. Mereka memenangkan mayoritas kualifikasi Asia Tenggara. Mereka juga berhasil membuktikan kemampuan mereka dengan menjuarai PGL Open Bucharest.
Sayangnya tidak lama setelah itu performa mereka menurun. Beberapa kali mereka kalah di kualifikasi dari tim seperti TNC atau Fnatic. Mereka akhirnya mengubah satu hal, yaitu mengganti Winter sebagai pelatih dengan 71, pelatih asal Cina yang mengantarkan EHOME menjadi tim terkuat di era Warcraft Dota.
Masuknya pelatih baru ini membuahkan hasil. Performa Mineski meningkat sejak awal Januari. Mereka kembali mendapatkan finish empat besar di beberapa turnamen, sampai akhirnya keluar sebagai juara di Dota 2 Asia Championship 2018.
Setelah gelar juara itu Mineski tidak lagi mendapatkan gelar juara, namun selalu finish nyaris di empat besar. Pertanyaannya, apakah mereka bisa meningkatkan performa mereka di The International 2018 nanti?
Prestasi Pro Circuit:
- Juara 2 Starladder i-League Invitational Season 3 (Minor)
- Juara 1 PGL Open Bucharest (Minor)
- Juara 3-4 Captains Draft 4.0 (Minor)
- Juara 3-4 Starladder i-League Invitational Season 4 (Minor)
- Juara 1 Dota 2 Asia Championship 2018 (Major)
6. Vici Gaming (2835 poin)
Final Roster:
- Zhang “Paparazi” Chengjun
- Zeng “Ori” Jiaoyang
- Ren “Eleven” Yangwei
- Zhang “LaNm” Whicheng
- Lu “Fenrir” Chao (C)
Vici Gaming adalah tim yang cukup mengerikan dan juga sulit ditebak. Tidak cuma dari permainan, tapi juga dari performa mereka sepanjang musim.
Sejak awal musim, mereka berhasil memperoleh beberapa prestasi seperti runner-up Dota PIT serta Perfect World Masters. Namun di beberapa turnamen lainnya mereka underperform dan finish di peringkat terakhir, atau bahkan tidak lolos kualifikasi sama sekali.
Satu hal yang jelas adalah, jika sedang on form, mereka adalah lawan yang mengerikan dan bisa menjadi pesaing serius di The International 2018.
Prestasi Pro Circuit:
- Juara 2 AMD Sapphire Dota Pit League (Minor)
- Juara 2 Perfect World Masters (Minor)
- Juara 2 Captains Draft 4.0 (Minor)
- Juara 2 ESL One Katowice (Major)
- Juara 3 MDL Changsha Major (Major)
7. Newbee (2445 poin)
Final Roster:
- Xu “Moogy” Han
- Song “Sccc” Chun
- Damien “kpii” Chok
- Hu “Kaka” Liangzhi (C)
- Zeng “faith” Hongda
Sebagai runner-up The International 2017, Newbee dianggap sebagai tim kuat di musim 2018-2019. Ini juga mereka buktikan dengan finish empat besar di berbagai turnamen, termasuk juara di Perfect World Masters.
Memasuki tahun 2018, mereka juga tetap terlihat menjanjikan terutama setelah menjuarai ESL One Genting, menjadikan mereka tim Cina pertama yang menjuarai turnamen di luar Cina. Ini juga diikuti dengan finish empat besar di beberapa turnamen berikutnya.
Sayangnya, di akhir musim ini Newbee seolah kehilangan jati diri. Draft mereka cenderung menjadi mudah ditebak dan kadang malah tanpa arah. Beberapa kali mereka mendapatkan finish yang buruk di berbagai turnamen besar. Ini jelas menimbulkan tanda tanya besar, apakah Newbee siap menghadapi The International 2018.
Prestasi Pro Circuit:
- Juara 3-4 ESL One Hamburg 2017 (Major)
- Juara 3 AMD Sapphire Dota PIT League (Minor)
- Juara 1 Perfect World Masters (Minor)
- Juara 1 ESL One Genting 2018 (Minor)
- Juara 3-4 Starladder i-League Invitational Season 4 (Minor)
- Juara 3-4 The Bucharest major (Major)
- Juara 4 Dreamleague Season 9 (Minor)
- Juara 4 MDL Changsha Major (Major)
8. VGJ.Thunder (1935 poin)
Final Roster:
- Liu “Sylar” Jiajun
- Liu “Freeze” Chang
- Zhou “Yang” Haiyang
- Pan “Fade” Yi
- Leong “ddc” Fat-meng
Sama seperti tim Cina lainnya, VGJ.Thunder mengawali musim ini dengan prestasi yang minim. Performa mereka baru terlihat setelah merekrut pemain veteran ddc dari LFY di roster lock kedua.
Sebulan setelah bergabungnya ddc, VGJ.Thunder langsung menjadi runner-up di The Bucharest Major, kalah dari Virtus.Pro di babak final. Satu hasil positif tersebut cukup untuk mendongkrak posisi mereka di ranking Pro Circuit. Setelah The Bucharest Major, mereka kemudian kembali meraih posisi runner-up di GESC Indonesia dan juga Starladder Season 5.
Setelah dua bulan on fire, VGJ.Thunder kemudian sering absen di turnamen besar. Ini membuat posisi mereka di Pro Circuit terancam, terutama saat OpTic Gaming ikut hadir di China Supermajor menggantikan OG. Untungnya OpTic gagal finish di empat besar, membuat posisi VGJ.Thunder selamat meskipun menuai hasil yang mengecewakan di China Supermajor.
Prestasi Pro Circuit:
- Juara 2 The Bucharest Major (Major)
- Juara 2 GESC Indonesia (Minor)
- Juara 2 Starladder ImbaTV Invitational Season 5 (Minor)