Tim Indonesia Belum Mampu Lolos TI 10, Aville: “Tim Indonesia Butuh Orang yang Berpengalaman!”
The International merupakan ajang turnamen DOTA 2 yang paling ditunggu-tunggu. Selain merupakan turnamen terbesar di dunia, turnamen The International 10 sempat tertunda pada tahun 2020 akibat pandemi COVID-19. Satu tahun tertunda, akhirnya The International 10 secara resmi akan digelar pada tanggal 7-17 Oktober 2021 bertepatan di tempat Arena Națională Bucharest, Romania setelah sebelumnya direncakan akan digelar di Swedia. Total hadiah The International 10 sendiri mencapai US$40 juta.
Tim yang berpartisipasi di The International 10 ada 17 tim dengan format kualifikasi 12 tim berasal dari Dota Pro Circuit dan 6 tim melalui regional qualifier. Untuk babak group stage akan digelar mulai dari tanggal 7-10 Oktober, sementara babak main event pada tanggal 12-17 Oktober. Berbicara mengenai The International 10, tim Indonesia yaitu BOOM Esports juga ikut dalam kualifikasi namun belum berhasil lolos. Namun ada dua pemain Indonesia yang berhasil bermain di The International 10 yaitu Xepher dan Whitemon yang berada di tim T1.
Alasan Tim Indonesia Belum Bisa Lolos The International Menurut Aville
Berbicara peforma tim Indonesia pada kualifikasi The International 10 kemarin, memang BOOM Esports belum mampu lolos dan harus puas di posisi ketiga. Melalui podcast Dejet dan juga Adit Rosenda atau yang lebih dikenal Aville membahas mengapa tim DOTA 2 asal Indonesia belum mampu lolos untuk mengikuti turnamen The International. Bagi yang belum tahu, Aville sendiri merupakan pemain yang pernah berada di scene esports DOTA 2 bersama EVOS Esports.
Aville sendiri juga terjun menjadi peserta Esports Star Indonesia (ESI) Mobile Legends musim pertama dan menjadi juara bersama tim Blue Rhinos. Lalu saat ini Aville juga sering melakukan live stream DOTA 2 pada kanal YouTube. Aville berpendapat bahwa tim DOTA 2 asal Indonesia membutuhkan orang yang berpengalaman agar bisa lolos di turnamen The International. Karena menurut Aville, Indonesia butuh orang yang mengerti banyak hal mulai dari cara drafting, attitude, hingga cara latihan yang baik.
Secara gameplay, Dejet dan Aville menilai tim Indonesia hanya kurang sentuhan pada decision making. Namun secara keseluruhan, tim Indonesia yang mengikuti kualifikasi The International yaitu BOOM Esports mengalami peningkatan. Pada TI8 BOOM Esports finish di posisi 8 besar, TI 9 6 besar, dan TI10 berada di 3 besar. Ini memang menunjukkan jika BOOM Esports mengalami peforma yang cukup baik dari tahun ke tahun.
Walaupun masih gagal pada tahun ini, semoga saja BOOM Esports mampu memberikan hasil yang terbaik dan bisa lolos pada kualifikasi The International selanjutnya. Jangan lupa untuk mendukung dua pemain yang akan bermain di The International 10 nanti yaitu Xepher dan Whitemon ya sobat METACO!