Dota 2

Shopify Rebellion Akuisisi Mantan Pemain Dota 2 Evil Geniuses

Shopify Rebellion adalah perusahaan eCommerce yang berasal dari Kanada dan memutuskan untuk melakukan ekspenasi ke dalam dunia esports. Mereka telah membentuk sejumlah divisi esports, di antaranya Rocket League, Starcraft 2, VALORANT, dan Halo. Kini, Shopify Rebellion menambah satu divisi lagi, yaitu Dota 2.

Kedatangan divisi baru ini diwarnai dengan pemain-pemain bintang yang tidak terduga langsung diakuisisi oleh Shopify Rebellion. Mereka adalah mantan pemain Evil Geniuses yang kemarin berlaga pada The International 2022. Hanya Nightfall yang tidak bergabung karena sudah memutuskan lebih dulu untuk bergabung bersama BetBoom. Coach Bulba terdaftar sebagai pelatih Shopify Rebellion untuk DPC mendatang dan dipercaya untuk sekali lagi menangani para pemain ini.

Roster Dota 2 Shopify Rebellion
Sumber: Official Twitter Shopify Rebellion

Shopify Rebellion juga mengumumkan bahwa mereka mendatangkan Saberlight dari TSM untuk menggantikan Nightfall. Dengan kedatangannya, roster dari Shopify Rebellion divisi Dota 2 adalah sebagai berikut.

  • Artour “Arteezy” Babaev – Carry
  • Abed “Abed” Yusop – Midlaner
  • Jonáš “SaBeRLight-” Volek – Offlaner
  • Andreas “Cr1t-” Nielsen – Support
  • Tal “Fly” Aizik – Hard Support
  • Kanishka “Bulba” Sosale – Coach

Shopify Rebellion akan mengambil slot Evil Geniuses yang sudah tidak dipakai lagi pada Dota Pro Circuit North America sekaligus mereka akan menjadi lawan tangguh bagi Team SoloMid (TSM) dan Whitemon. Seperti yang kita ketahui juga saat ini, Whitemon akan memulai karirnya di luar dari SEA dengan bergabung dengan TSM.

Pertemuan kedua tim tersebut tentu akan dinanti-nanti oleh para fans Dota 2 Indonesia. Kita pastinya tidak sabar melihat performa Whitemon bersama tim luar dan langsung melawan mantan roster Evil Geniuses sebagai tantangan pertamanya dalam mengumpulkan poin DPC.

Roster yang dimiliki Shopify Rebellion juga cukup meyakinkan, walaupun pada The International lalu mereka melakukan kesalahan yang sangat penting, yaitu menurunnya performa di saat mereka sedang berjuang dalam babak playoff. Padahal, Evil Geniuses saat itu mendominasi turnamen sejak group stage dimulai. Tentu ini akan menjadi catatan penting untuk para pemain Shopify Rebellion dan pihak management agar hal tersebut tidak terulang lagi ke depannya.