Dota 2

Melihat Kembali Sejarah Dota 2 The International dari Tahun ke Tahun

Kalau kamu main Dota 2 dan mengikuti ranah kompetitifnya, kamu pasti tahu The International.

Turnamen tahunan ini adalah puncak dari semua turnamen Dota 2 sepanjang tahun. Piala Dunia untuk Dota 2. Diadakan langsung oleh Valve, The International mengundang 16 tim terbaik dari seluruh dunia untuk beradu dan merebut hadiah jutaan dollar, dan yang paling penting, menjadi tim Dota 2 terbaik di seluruh dunia. Bisa dibilang, The International adalah mimpi untuk semua pemain kompetitif Dota 2.

Sekarang The International sudah diadakan sebanyak enam kali, dan saat ini kita sedang menapak menuju The International 2017. Tiap tahunnya, kualitas turnamen ini juga meningkat, dan masing-masing punya cerita yang layak kamu ingat.

Di sini, kita akan mengingat kembali apa yang terjadi di masing-masing The International, dari yang pertama sampai The International 2016.

The International 2011: Perkenalan Satu Juta Dollar

Cincin juara Dota 2 The International 2011

The International pertama adalah sebuah turnamen untuk memperkenalkan Dota 2 pertama kali di depan publik. Untuk tujuan itu, The International 2011 diadakan di GamesCom 2011 di Jerman. Valve mengundang 16 tim Dota terbaik di dunia dan menawarkan total hadiah US$1,6 juta (sekarang setara dengan Rp21 miliar), salah satu turnamen esports dengan total hadiah terbesar saat itu. Karena belum tersedia untuk umum, Valve juga memberikan copy game Dota 2 ke 16 tim tersebut untuk latihan, persiapan, dan adaptasi.

Karena sedikit bersifat uji coba, tidak banyak hal spesial dalam turnamen yang bisa diingat. Na’Vi keluar sebagai juara, dan menjadi salah satu tim yang sangat kuat sejak saat itu. Lalu, The International 2011 juga menjadi latar utama di film Free to Play

Namun bagaimanapun juga, The International 2011 merupakan awal mula dari seri The International, salah satu turnamen esports terbesar di dunia saat ini.

Pertandingan yang paling berkesan

The International 2012: Awal dari Sesuatu yang Besar

Na'Vi saat memenangkan salah satu pertandingan di Dota 2 The International 2012

Setelah The International 2011, makin banyak tim yang kemudian pindah dari Dota ke Dota 2. Melihat itu, The International 2012 sekarang hanya mengundang 14 tim, sedangkan dua slot sisanya diperebutkan melalui dua kualifikasi yang berbeda: barat dan timur.

Total hadiah yang diberikan tetap sama, yaitu 1,6 juta dolar. Namun untuk tempat, The International 2012 diadakan di Benaroya Hall, Seattle, kota yang sama dengan markas Valve.

Dalam The International 2012, Na’Vi tetap menjadi favorit juara, dan favorit para fans berkat gaya permainan mereka. Di sisi lain, tim Cina juga hadir dengan kekuatan yang mengerikan. LGD misalnya, lolos dari fase grup turnamen tanpa kalah sama sekali. Ini kemudian membuat animo barat vs timur, atau lebih tepatnya, Na’Vi vs Cina.

Dibandingkan tahun sebelumnya, The International 2012 jauh lebih meriah berkat lokasi, adanya panggung, dan faktor produksi lainnya. Na’Vi sendiri berhasil maju ke final setelah mengalahkan LGD. Sayangnya, mereka harus mengakui keunggulan IG yang akhirnya keluar sebagai juara pertama.

Pertandingan yang paling berkesan

The International 2013: Sebuah Era Baru

Alliance di Dota 2 The International 2013

The International 2013 adalah turnamen yang memperlihatkan seberapa besar potensi esports saat itu, paling tidak dari segi hadiah dan model bisnis yang diperlihatkan.

The International 2013 memperkenalkan Interactive Compendium, sebuah buklet digital interaktif untuk pemain seharga 10 dolar. 25 persen uang dari tiap pembelian Compendium ini akan dimasukkan menjadi total hadiah The International 2013. Animo dari para penggemar ternyata sangat besar, dan total hadiah The International 2013 mampu mencapai angka lebih dari US$2,8 juta (saat ini setara dengan Rp37,5 miliar).

Nama-nama besar di The International 2012 seperti Na’Vi, LGD, dan IG masih menjadi peserta. Namun di samping itu, ada Alliance, tim baru rintisan Jonathan “LoDa” Berg yang sepanjang musim 2012-2013 memenangkan sangat banyak turnamen di seluruh dunia. Selain itu tim-tim lain yang menjadi peserta juga terlihat lebih menjanjikan dan menarik berkat berkembangnya ranah kompetitif Dota 2 selama setahun.

The International 2013 sendiri merupakan salah satu The International yang cukup berkesan. Ada banyak momen-momen dan cerita yang menarik, mulai dari Team Liquid yang merupakan underdog bisa mengalahkan tim sebesar LGD. Lalu ada Orange yang secara mengejutkan bisa maju dan mengalahkan banyak tim dan menjadi juara tiga. Ada juga momen Fountain Hook yang cukup kontroversial. Namun yang paling tidak bisa dilupakan tentu saja babak final antara Na’Vi melawan Alliance yang berlangsung sangat sengit dan berakhir dengan momen yang sangat apik.

Keseruan seluruh turnamen, banyaknya tim baru yang menjanjikan, dan hadiah yang bisa terus meningkat. Ini membuat The International 2013 menjadi salah satu The International terseru sepanjang sejarah.

Pertandingan yang paling berkesan

The International 2014: 10 Juta yang Antiklimaks

Newbee saat menjuarai Dota 2 The International 2014

The International 2014 masih menggunakan konsep pengumpulan hadiah yang sama, yaitu menggunakan Interactive Compendium. Kali ini, animo para penggemar malah lebih besar lagi, membuat The International keempat ini mencapai total hadiah lebih dari US$10 juta (saat ini setara dengan Rp134 miliar). Ini merupakan salah satu turnamen esports dengan total hadiah terbesar di dunia. Lokasi turnamen juga diubah, dari Benaroya Hall ke KeyArena yang jauh lebih besar.

Sebelum dimulai, turnamen ini juga memiliki banyak cerita pra-turnamen yang menarik. DK dengan tim all-star yang sangat dominan sepanjang tahun dianggap sebagai favorit juara. Di sisi lain, tim dan nama besar tahun lalu seperti Alliance, Na’Vi, IG, dan LGD hadir dengan performa yang menurun sepanjang tahun. Lalu ada juga drama kecil yang melibatkan Fnatic dan anggota mereka. Satu-satunya hal yang mungkin dipertanyakan sebelum turnamen ini dimulai adalah formatnya yang terbilang tidak biasa.

Sejak awal dimulai, turnamen ini berjalan cukup seru. Ada banyak pertandingan yang cukup menegangkan dan menarik, salah satunya adalah pertandingan antara Alliance dan Evil Geniuses (EG). EG sendiri yang memang mulai menemukan tim dan formasi yang solid akhirnya mendapatkan juara ketiga. Lalu Vici Gaming secara mengejutkan ternyata mampu mencapai babak final, menghadapi Newbee yang awalnya hampir gugur di fase awal pertandingan.

Hanya saja, pertandingan final yang terjadi bisa dibilang mengecewakan, karena berakhir dengan skor 3-0 hanya dalam waktu total kurang dari satu jam. Salah satu penyebab yang sering disebut adalah meta saat itu yang memang sangat menitikberatkan 5-man pushing sejak mid game. Selain itu, ada juga yang kurang menyukai formatnya karena tidak semua tim bisa bermain di panggung utama.

Sebenarnya secara keseluruhan, The International 2014 masih terbilang sangat bagus. Hadiahnya sangat besar, ada beberapa cerita menarik yang terbentuk, dan ada pertandingan yang juga menarik. Hanya saja, pertandingan final yang antiklimaks membuat semua hal positif di turnamen ini jadi terlupakan.

Pertandingan yang paling berkesan

The International 2015: Kejutan di Mana-mana

Evil Geniuses menjuarai Dota 2 The International 2015

Masih dengan Compendium, kali ini The International 2015 punya total hadiah sampai US$18 juta (setara dengan Rp241 miliar). Lokasi turnamennya sama, yaitu KeyArena di Seattle. Namun yang beda, kali ini format turnamennya kembali seperti tahun 2013, memungkinkan semua tim bertanding di atas panggung utama di depan ribuan penonton.

Cerita sebelum turnamen dimulai juga cukup banyak yang menarik. Tim besar seperti EG dan Team Secret yang cukup dominan sepanjang tahun difavoritkan sebagai juara. Korea hadir dengan dua tim, MVP Phoenix dan MVP Hot6ix, ingin membuktikan diri bahwa mereka sekarang bisa bersaing di level tertinggi. Lalu tim seperti Na’Vi, IG, LGD, dan Newbee ingin membuktikan diri bahwa mereka masih punya taji.

Well, itu sebelum turnamen dimulai. Pada kenyataannya, The International 2015 punya cukup banyak kejutan.

Meskipun performanya menurun, tidak ada yang menyangka kalau Newbee menjadi empat tim pertama yang gugur bersama Na’Vi. Di sisi lain, Team Secret yang sangat dijagokan sebagai juara ternyata harus puas di posisi delapan besar, jauh di bawah ekspektasi semua orang, termasuk mungkin mereka sendiri. Lalu, MVP Phoenix secara mengejutkan bisa maju cukup jauh sampai posisi delapan besar. Tapi yang lebih hebat dari itu adalah CDEC yang bisa terus maju sampai babak final, mengalahkan tim-tim seperti LGD dan Cloud9.

Evil Geniuses atau EG pada akhirnya keluar sebagai juara setelah mengalahkan CDEC. Sepanjang turnamen juga banyak momen yang sulit dilupakan, mulai dari kualitas produksi panggung sampai tentunya pertandingan yang seru.

Pertandingan yang paling berkesan

The International 2016: Major, Darah Baru, dan Turnamen Terbaik

Wings menjuarai Dota 2 The International 2016

Untuk musim 2015-2016, Valve memperkenalkan sistem Major, yaitu tiga turnamen besar yang akan menjadi rangkaian dari sirkuit menuju The International 2016. Ini membuat tim besar tahu turnamen mana yang harus mereka fokuskan untuk meningkatkan peluang mereka diundang di The International 2016.

Sepanjang musim 2015-2016, peta kekuatan di ranah kompetitif tertiggi Dota 2 berubah. OG dan Team Liquid dianggap sebagai dua tim terbaik Eropa atau bahkan dunia, dan dicap sebagai favorit juara. Lalu tim lain seperti Evil Geniuses, Newbee, dan Wings Gaming juga diharapkan bisa memperlihatkan performa yang apik. Zaman Na’Vi dan Alliance sudah sepenuhnya sirna, meskipun kedua tim tetap hadir sebagai peserta turnamen.

Setelah The International 2015, banyak yang ragu Valve bisa melampaui atau bahkan mengimbangi kualitas turnamen yang mereka perlihatkan di tahun itu. Well, ternyata salah.

Hampir semua aspek dari turnamen ini memberikan kesan. Panel analis yang profesional tapi tetap bisa memperlihatkan lelucon dan sisi fun layaknya gamer, perkenalan dua hero baru, kualitas panggung dan venue yang luar biasa, dan tentunya pertandingan Dota 2 yang sangat seru berkat meta yang membuat diverisifikasi strategi yang sangat luas.

Banyak kejutan yang terjadi sepanjang turnamen. OG yang sangat diunggulkan ternyata malah gugur sangat awal setelah kalah dari TnC Gaming dari Filipina. Fnatic sekali lagi tampil solid dan bisa maju sampai posisi empat besar. Lalu yang Digital Chaos yang awalnya tidak dijagokan ternyata bisa secara spektakuler mengatasi tim-tim besar dan maju sampai final menghadapi Wings Gaming yang sangat dominan sepanjang turnamen.

The International 2016 adalah salah satu yang paling berkesan, dan (sekali lagi) kita akan penasaran, bagaimana Valve akan melampaui kualitas turnamen tersebut di The International 2017

Pertandingan yang paling berkesan


Masing-masing The International punya momen, cerita, serta pertandingan yang berkesan dan sulit dilupakan. Ke depannya kita tentu berharap kualitas The International tetap meningkat dari tahun ke tahun.

Yang mana The International favoritmu? Lalu pertandingan atau momen apa yang paling berkesan?