Dota 2Kamus dan Serba-Serbi Esports

7 Pemain Profesional ini Merupakan Pemilik Tim Besar yang Kini Berjaya, Ada Orang Indonesia!

Menjadi pemilik tim profesional tentunya harus memiliki pengetahuan manajemen yang kuat dan memiliki kemampuan untuk menganalisa kemampuan pemain. Banyak tim profesional yang dimiliki oleh pengusaha agar tim tersebut kuat baik secara modal, sumber daya maupun fundamental dan bertahan hingga saat ini.

Meskipun banyak pengusaha yang memiliki sebuah tim, beberapa tim ternyata dimiliki oleh pemain profesional baik yang aktif maupun non-aktif dan bahkan sukses hingga saat ini. Tim ini besar baik di region maupun di internasional yang tentunya membuat kita bertanya-tanya tim mana sajakah itu. Berikut adalah tujuh pemain profesional yang merupakan pemilik tim besar.

Clement “Puppey” Ivanov – Team Secret

Puppey dan Team Secret mungkin tidak akan terlupakan oleh fans Dota 2. Tim dan sosok ini tidak dapat dipisahkan semenjak dibentuknya Team Secret pada 2014 lalu dengan Puppey sebagai co-founder. Team Secret telah meraih prestasi di berbagai game baik Dota 2, Rainbow Six Siege hingga PUBG Mobile yang membuat tim ini dikenal sebagai salah satu organisasi tersukses di dunia. Sayangnya beberapa masalah membuat Puppey akhirnya menyerahkan masalah manajemen dengan sosok yang lebih profesional. Puppey sendiri masih aktif menjadi pemilik sekaligus pemain Dota 2 dari tim tersebut.

Kuro “KuroKy” Salehi Takhasomi – Team Nigma

Pada tahun 2019 pasca kekalahan Team Liquid melawan OG di grand final, KuroKy bersama rekan setimnya mengatakan bahwa mereka akan membentuk sebuah organisasi baru dan bermain dibawah naungannya. Meskipun tim baru, Team Nigma berhasil meraih beberapa prestasi seperti menjuarai minor dan turnamen.

KuroKy sendiri bersama GH, MinD_ContRoL, w33 dan Miracle- masih aktif bermain bersama dan bermain di DPC 2021 Eropa Upper DIvision. Tentunya masih ada kemungkinan tim ini untuk meraih prestasi sebesar-besarnya dan membuka divisi lain.

Johan “N0tail” Sundstein – OG

Sebenarnya, pendirian organisasi OG dipelopori oleh dua sahabat dekat yaitu N0tail dan Fly yang dikenal sebagai bromance terkuat di Dota 2. Akan tetapi, Fly mendadak memutuskan untuk meninggalkan organisasi yang membuat bromance terkuat menjadi pengkhianatan terbesar sepanjang sejarah Dota 2.

N0tail bersama sang pelatih, Ceb berusaha mencari cara agar dapat lolos ke The International 2018 dan merekrut mantan pemain mereka ana serta seorang streaming yang terkenal jago memainkan Invoker, Topson. Ceb akhirnya menjadi pemain sekaligus pelatih dalam tim. Meskipun tidak mendapatkan atensi besar, N0tail bersama OG akhirnya menjadi juara pada turnamen ini dan bahkan mempertahankan juara mereka di The International 2019.

Banyaknya pendanaan yang mereka dapatkan melalui juara membuat tim ini memutuskan untuk membuka divisi baru yaitu Counter-Strike: Global Offensive dan lolos ke IEM Katowice XV World Championship atas prestasi mereka. Tentunya, hal ini membuat OG menjadi salah satu organisasi Dota 2 tersukses di dunia.

Andy “Reginald” Dinh – Team SoloMid

Reginald mungkin merupakan salah satu pemain yang paling sukses dalam mendirikan sebuah organisasi. Bermula pada tahun 2013 dimana Reginald menjadi salah satu pemainnya hingga tahun 2014 Reginald memutuskan untuk fokus menjalankan tim dibandingkan harus tetap meneruskan karirnya sebagai pemain profesional

Banyak divisi yang kini telah dimiliki oleh Team SoloMid meskipun kerap beberapa kali membubarkan roster mereka. Divisi yang dimiliki oleh TSM diantaranya adalah League of Legends, Rainbow Six Siege, Smash, Apex Legends, VALORANT dan Fortnite Battle Royale dengan berbagai prestasi juara yang pernah mereka raih. 

Carlos “Ocelote” Rodríguez – G2 Esports

Ocelote awalnya mendirikan organisasi dengan nama Gamers2 setelah keluar dari SK Gaming pada tahun 2014. Gamers2 awalnya hanya memiliki divisi League of Legends dan Ocelote gagal meraih tempat di EU LCS hingga akhirnya Gamers2 melakukan perubahan besar di dalam organisasi seperti membuka divisi baru, mengubah posisi Ocelote menjadi inactive dan melakukan rebranding pada akhir tahun 2015 menjadi G2 Esports pasca lolos ke EU LCS 2016 Spring Split.

Tahun 2016 menjadi awal mula kesuksesan organisasi ini mulai dari menjuarai berbagai turnamen dengan divisi yang dimiliki hingga saat ini. G2 Esports sendiri telah memiliki banyak divisi seperti League of Legends, Counter-Strike: Global Offensive, Hearthstone, Rocket League dan Rainbow Six Siege yang menjadikan Ocelote sebagai salah satu pemilik organisasi tersukses di dunia.

Edwin “Starlest” Chia – Bigetron Esports

Jika pada daftar sebelumnya merupakan skala internasional, kita juga mempunyai pemain profesional yang sukses menjalankan organisasi esports di Indonesia yang dikenal hingga luar negeri. Salah satu nama tersebut adalah Starlest yang merupakan CEO sekaligus founder dari Bigetron Esports.

Pendirian Bigetron tidak lepas dari peran CEO Bigetron yaitu Starlest dengan divisi League of Legends sebagai divisi pertama mereka. Starlest pun menjadi salah satu pemain divisi ini pada tahun 2017 hingga 2018. Pada tahun 2018, Bigetron Esports berhasil meraih prestasi dengan memenangkan LGS pertama mereka namun harus melepas divisi mereka pada tahun yang sama sekaligus menjadi momen terakhir Starlest menjadi pemain profesional.

Pasca lepasnya divisi League of Legends, Bigetron tetap berinovasi dengan membuka divisi baru dan berkembang menjadi salah satu organisasi paling sukses hingga saat ini terbukti dengan prestasi mereka baik lokal maupun internasional. 

Bigetron Esports sendiri saat ini telah memiliki banyak divisi seperti Mobile Legends: Bang Bang, PUBG Mobile, Free Fire dan League of Legends: Wild Rift dengan PUBG Mobile yang menjadi divisi tersukses mereka.

Gary “Natshuba” Ongko Putera – BOOM Esports

Natshuba atau yang kini dikenal dengan boomid1 merupakan founder sekaligus CEO dari organisasi esports Indonesia yang banyak mencetak pemain PC berbakat, BOOM Esports. Banyak yang tidak mengetahui bahwa boomid1 merupakan mantan pemain profesional Counter-Strike: Global Offensive meskipun di BOOM Esports (sebelumnya BOOM ID) karirnya hanya satu minggu dan digantikan oleh pemain lain.

Meskipun begitu, boomid1 langsung berfokus kepada organisasi dan mulai membentuk divisi baru yaitu Dota 2 dan divisi-divisi lainnya yang membuat nama BOOM Esports semakin dikenal hingga saat ini.

BOOM Esports sendiri saat ini sudah memiliki banyak divisi aktif yaitu Dota 2 yang bertanding di DPC SEA 2021, VALORANT yang baru saja menjuarai VCT Indonesia Challengers Stage 1, PUBG Mobile, Free Fire, Hearthstone, League of Legends: Wild Rift dan League of Legends yang baru saja dibentuk. Tentunya hal ini membuat BOOM Esports pantas mendapatkan gelar organisasi esports dengan divisi PC tersukses di Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *