Panduan Hero Dota 2: Weaver
Weaver adalah hero agility yang punya kemampuan untuk menghilang dan bergerak dengan sangat cepat. Kemampuannya tersebut membuatnya sangat sulit ditangkap dan dibunuh, sementara ia dengan mudahnya merontokkan timmu satu per satu.
Umumnya, Weaver berperan sebagai carry atau damage dealer dalam timnya, meskipun posisinya bisa berubah antara safe lane carry ataupun offlaner. Belakangan ini, beberapa tim mulai mencoba memasangnya sebagai support. Namun dalam panduan kali ini, kita akan membahas bagaimana cara memainkan Weaver sebagai carry atau damage dealer.
Kelebihan
- Sangat licin dan sulit ditangkap.
- Punya potensi damage fisik yang besar melalui damage biasa serta minus armor.
Kekurangan
- Punya base stats dan stats growth yang sangat buruk.
- Karena punya stats growth yang buruk, hero ini juga sangat bergantung pada item.
- Begitu ditangkal dengan disable atau true sight, hero ini akan menjadi sasaran empuk yang mudah diatasi.
Skill Set Weaver
1. The Swarm
Weaver mengeluarkan sekelompok serangga yang bergerak maju dan akan menempel ke lawan yang disentuh. Serangga tersebut akan mengurangi armor serta menghasilkan damage selama ia masih menempel di badan lawan.
- Cast range dan jarak tempuh: 3000
- Lebar: 300
- Jarak cari serangga agar bisa menempel ke target: 100
- Jumlah serangga: 12
- HP serangga: 4 serangan hero atau 8 serangan non-hero
- Interval damage: 1,25/1,1/0,95/0,8 detik
- Damage: 18/20/22/24 per interval
- Pengurangan armor: 1 per interval
- Durasi serangga menempel ke target: 16 detik
- Cooldown: 44/36/28/20 detik
- Mana cost: 110
Swarm adalah skill yang multifungsi dan tidak bisa dianggap remeh. Jika digunakan di awal teamfight, serangga ini akan menjadi alat disrupsi yang sangat bagus. Karena begitu menempel, hero lawan harus memilih antara kabur, membunuh serangga yang menempel, atau membiarkan serangga ini menggerogoti armor sembari menangani kamu atau timmu yang sedang menyerang. Semua pilihan sama sekali tidak menguntungkan untuk lawan.
Ketika digunakan di lane, Swarm adalah alat pushing yang cukup efektif. Jika digunakan dan menempel ke creep lawan di bawah tower, mereka akan fokus menyerang serangga tersebut, memberikanmu banyak waktu untuk menyerang creep ataupun tower lawan.
Satu hal yang perlu kamu ingat adalah, serangga dari Swarm ini tidak bisa menempel ke hero yang tidak terlihat atau terkena efek Banish. Kalaupun kamu sudah menempelkan serangga Swarm dan lawan tersebut menghilang, serangga tersebut akan lepas begitu saja.
2. Shukuchi
Weaver menghilang dan bergerak dengan sangat cepat, serta bisa menembus unit. Semua unit lawan yang menyentuh badan Weaver ketika dalam keadaan menghilang akan menerima damage.
- Fade time: 0,25 detik
- Radius damage: 175
- Damage: 100/125/150/175
- Movement speed: 550
- Durasi: 4 detik
- Coodlown: 12/10/8/6 detik
- Mana cost: 60 detik
Shukuchi adalah salah satu skill yang menjadi identitas Weaver. Dengan durasi empat detik dan cooldown enam detik, hero ini sangat sulit dibunuh dalam teamfight. Sementara kamu kerepotan menangkapnya atau lebih memilih fokus ke target lain, Weaver kemudian menyerangmu dengan santai dari sudut yang tidak terduga.
Satu-satunya yang menjadi kelemahan skill ini ada di mana cost. Jika tidak digunakan terus menerus secara bijak, skill ini bisa menguras mana Weaver dengan cepat, terutama di early game saat ia belum punya mana pool dan regenrasi mana yang cukup.
3. Geminite Attack
Tiap beberapa detik sekali, Weaver bisa mendaratkan dua sarangan sekaligus dalam satu animasi.
- Delay antara serangan pertama dengan kedua: 0,25 detik
- Cooldown: 7/6/5/3
Skill ini memungkinkan Weaver menghasilkan damage tambahan dari serangannya. Namun karena punya cooldown yang sangat cepat, kamu sama sekali tidak perlu memikirkan kapan skill ini akan muncul.
Satu hal yang perlu kamu perhatikan tentang skill ini adalah, serangan kedua dari Geminite Attack akan selalu muncul meskipun serangan pertamanya meleset karena evasion atau blind. Namun serangan kedua tersebut juga tetap bisa meleset. Tidak cuma itu, begitu kamu mengeluarkan serangan pertama, serangan kedua dari Geminite Attack akan selalu keluar meskipun lawan bergerak menjauh sampai keluar jarak serang.
4. Time Lapse
Weaver memundurkan waktu ke diri sendiri dan akan kembali ke posisi, serta jumlah HP dan mana yang ia miliki lima detik sebelumnya, serta menghilangkan hampir semua debuff yang ia terima. Jika kamu membeli Aghanim’s Scepter, Time Lapse juga bisa digunakan rekan setim dan punya cooldown yang sangat singkat.
- Range: 1000, hanya jika kamu menggunakan Aghanim’s Scepter
- Waktu yang dimundurkan: 5 detik yang lalu
- Cooldown: 70/55/40 detik (16 detik jika menggunakan Aghanim’s Scepter)
- Mana cost: 150/75/0
Time Lapse juga salah satu skill yang menjadi ciri khas Weaver dan membuatnya semakin sulit ditangkap. Bahkan jika lawan sudah sudah bersusah payah membuatnya sekarat, Weaver dengan mudah menggunakan Time Lapse dan kembali ke full HP dan mungkin juga full mana. Ini membuat lawan membuang mana dan cooldown yang berharga, membuat timmu menjadi semakin diuntungkan dalam teamfight.
Kalau kamu menggunakan Weaver, selalu ingat kondisimu lima detik yang lalu ketika ingin menggunakan Time Lapse. Kalau di tengah teamfight kamu mendapatkan heal dari rekan setimmu, Time Lapse mungkin malah akan mengurangi jumlah HP yang kamu miliki.
Talent Tree
- Level 25: +1 serangan tambahan dari Geminate Attack atau +200 movement speed Shukuchi
- Level 20: +2 serangan untuk membunuh Swarm atau +0,5 armor reduction dari Swarm
- Level 15: +75 damage Shukuchi atau +20 mana break untuk tiap serangan
- Level 10: +35% XP gain atau +7 strength
Baca juga: Panduan Hero Dota 2: Slark
Skill Build Weaver
Shukuchi adalah skill utamamu, dan harus kamu peroleh di level satu, serta maksimalkan pertama kali begitu menginjak level tujuh. Kamu ingin skill ini punya cooldown terkecil, yaitu enam detik di level empat. Dengan begitu kamu bisa bergerak dengan lebih leluasa di teamfight atau saat mengejar hero lawan.
Sebelum level enam, kamu tetap perlu masing-masing satu value point untuk Swarm dan juga Geminite Attack. Swarm level satu tetap berguna untuk teamfight maupun pusing, sedangkan Geminite Attack bisa membantumu melakukan last hit, apalagi mengingat animasi serangan Weaver juga cukup buruk dan bisa membuatmu kesulitan mendapatkan last hit.
Setelah memaksimalkan Shukuchi, kamu biasanya perlu memaksimalkan Geminite Attack. Cooldown Geminite Attack yang hanya tiga detik di level empat akan sangat meningkatkan damage outputmu secara signifikan. Di sisi lain Swarm sendiri tidak memiliki scaling yang begitu signifikan.
Lalu untuk ultimate, naikkan di level enam, 12, dan 18 seperti biasa. Mana pool Weaver sangatlah berharga, dan kamu sangat ingin Time Lapse dengan mana cost nol sesegera mungkin.
Item Build Weaver
Meskipun bisa bervariasi, pilihan item untuk Weaver di early game punya ide besar yang sama, yaitu regenerasi dan komponen untuk Ring of Aquila. Komponen mana yang kamu perlukan terlebih dahulu tergantung matchup dan situasi di lane.
Kalau kamu memerlukan armordan sedikit regenrasi mana tambahan, ambil komponen Ring of Basilius terlebih dahulu. Namun kalau kamu perlu stats dan damage tambahan, ambil komponen Wraith Band terlebih dahulu.
Sepatu yang cocok untuk Weaver adalah Power Treads. Stats yang diberikan akan sangat berguna di hampir segala situasi, dan attack speed yang kamu peroleh juga akan meningkatkan damage yang kamu hasilkan. Setelah itu lengkapi early gamemu dengan Blight Stone untuk damage output tambahan, serta Magic Stick atau Magic Wand untuk regenerasi instan di saat yang krusial.
Weaver punya dua item yang hampir selalu digunakan, yaitu Desolator dan Linken’s Sphere. Desolator akan sangat membantumu menghasilkan damage yang besar, apalagi di mid game saat kamu sudah memaksimalkan level Geminite Attack. Sementara Linken’s Sphere berguna untuk memblokir single-target disable lawan yang merupakan cara yang paling ampuh untuk membasmimu. Plus regenerasi dan stats tambahan yang diberiikan item ini juga sangat menguntungkan.
Untuk pilihan alternatif atau situasional, kamu bisa menggunakan Dragon Lance jika perlu tambahan stats yang murah. Kemudian kamu bisa menggunakan Diffusal Blade yang memberikanmu damage tambahan serta kemampuan mengejar yang jauh lebih kuat berkat efek purge. Lalu, jika kamu merasa Linken’s Sphere masih kurang untuk menghentikan disable dari hero lawan, beli BKB.
Terakhir, item luxury untuk Weaver hampir semuanya berbasis raw damage. Pilihanmu antara lain Butterfly, Daedalus, ataupun Monkey King Bar, tergantung situasi permainan. Kalaupun kamu perlu survivablity tambahan, saya sarankan mendapatkan Heart of Tarrasque yang memungkinkanmu keluar dari teamfight, kembali ke full HP, lalu masuk lagi untuk membunuh lawan.
Gameplay Weaver
Kamu memang bisa bermain agresif di early game saat menggunakan Weaver. Namun tugas utamamu tetap melakukan farm dan juga mendapatkan XP sebanyak mungkin. Sejauh apa kamu bisa bermain agresif sangat bergantung pada siapa yang kamu hadapi dan siapa yang menemanimu di lane.
Shukuchi adalah skill yang sangat berguna untuk kabur dari gank lawan ataupun mengincar lawan yang mudah dibunuh. Namun gunakan skill ini secara bijak. Karena pertama, jika digunakan terus menerus, kamu akan kehilangan mana dengan cepat karena kamu belum punya regenerasi mana yang cukup. Kedua, cooldown Shukuchi di level awal cukup lama. Kalau kamu keluar dari Shukuchi di posisi yang tidak buruk, kamu bisa saja dibunuh oleh lawan.
Begitu memasuki mid game, kamu sebaiknya mulai bermain lebih aktif. Karena dengan beberapa item awal, kamu punya damage output yang cukup besar untuk bisa membunuh hero lawan. Tidak cuma itu, di fase ini, hero lawan kadang belum terlalu menyiapkan diri untuk menangkalmu.
Setelah mendapatkan item besar pertamamu, terutama Desolator, kamu adalah momok yang sangat mengerikan untuk lawan, terutama bagi lawan yang cukup squishy. Gunakan Shukuchi untuk masuk dan menyerang dari sudut yang tidak terduga, lalu bunuh hero lawan di garis belakang dengan cepat. Buat lawan bingung dengan terus bergerak menggunakan Shukuchi. Begitu kamu mulai terjepit, gunakan Time Lapse untuk kembali ke situasi dan posisi yang lebih aman.
Ketika dalam teamfight, perhatikan baik-baik posisi dan juga penggunaan spell lawan. Siapa yang sebaiknya kamu bunuh duluan? Siapa yang masih punya disable dan sebaiknya kamu hindari atau jaga jaraknya? Lalu setelah kamu menyerang dan dan membunuh satu target, ke mana kamu harus bergerak? Time Lapse ke posisi aman, atau Shukuchi? Ke mana? Ke target berikutnya atau bersembunyi.
Baca juga: Mengenal Jenis dan Perbedaan Disable, Part I (Stun, Sleep, Cyclone, Root, dan Banish)
Tugasmu di late game kurang lebih sama, yaitu “menyelinap” dari sudut yang tidak terduga dan menghabisi lawan yang paling mudah dibunuh. Namun, kali ini, tugasmu akan menjadi lebih sulit, karena lawan biasanya punya true sight dan juga damage outpout yang lebih besar. Satu kesalahan bisa saja membuatmu mati dengan cepat tanpa sempat menggunakan Time Lapse.
Saran saya, jangan pernah menjadi hero pertama yang masuk ke dalam teamfight, karena itu akan membuatmu menjadi target fokus dengan mudah. Tunggu sampai teamfight mulai sedikit chaotic dan lawan mulai fokus ke hero lain, kemudian masuklah untuk membunuh hero yang bisa kamu bunuh. Setelah itu segera keluar dan tinjau kembali situasinya. Masuk lagi jika kamu mendapat celah dan kesempatan untuk membunuh target berikutnya.
Hindar bermain extra late game dengan Weaver. Karena memilik stats growth yang sangat buruk, hero ini akan segera kalah jika menghadapi hard carry yang lebih kuat seperti Faceless Void ataupun Phantom Assassin.
Baca juga panduan hero Dota 2 lainnya