Panduan Dota 2: Memanipulasi Lane Melalui Creep Skipping
Creep skipping adalah salah satu trik manipulasi lane yang bisa dilakukan di Dota 2. Inti dari creep skipping ini adalah memotong atau menghadapi creepwave lawan sebelum bertemu dengan creepwave tim kamu sendiri.
Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan segala sesuatu terkait creep skipping, mulai dari tujuan hingga cara melakukannya.
Creep Skipping Di Awal Permainan
Creep skipping bisa dilakukan di semua fase pertandingan. Salah satu metode creep skipping yang paling umum biasanya dilakukan di awal permainan oleh offlaner. Metode ini biasanya dilakukan secara spesifik di antara tower tier 1 dan tier 2 lawan.
Ada beberapa alasan mengapa offlaner memilih untuk melakukan trik ini di fase laning. Pertama, jika melakukan laning biasa, sang offlaner akan ditekan oleh lawannya. Ini membuatnya tidak bisa mendapatkan farm atau bahkan experience yang cukup. Jika terlalu lama dibiarkan, offlaner ini akan tertinggal cukup jauh dan jadi tidak relevan dalam permainan.
Alasan kedua adalah sebaliknya, yaitu kamu punya partner lane yang membuatmu sangat kuat dibanding hero lawan. Sementara lawan mungkin kesulitan atau bahkan tidak bisa menghentikanmu. Karena tidak bertemu siapa-siapa, creepwave tim kamu akan langsung sampai ke tower tier 1 lawan. Ini akan memaksa carry lawan melakukan last hit di bawah tower yang tentu tidak mudah. Selain itu carry lawan juga mungkin harus menelan damage dari creepwave dan membuang persediaan regenerasinya begitu saja.
Baca juga: Pentingnya Creep Equilibrium di Dota 2
Pertanyaan berikutnya, apa yang akan dilakukan oleh offlaner ketika memotong creepwave di antara tower lawan?
Ada dua pilihan tergantung dari hero yang digunakan. Hero dengan spell AoE yang bisa di-spam bisa langsung membunuh creep tersebut. Contoh hero ini antara lain Axe, Bristleback, atau Dark Seer. Dengan satu atau dua Stout Shield, ketiganya adalah hero yang cukup tanky sehingga cukup kuat menelan damage creep. Namun mereka juga akan sangat dibantu dengan hero defensif seperti Dazzle atau Abaddon.
Cara lain adalah membawa creep tersebut keluar dari lane hingga ke posisi tertentu. Jika kamu bermain di Radiant, kamu bisa membawa creepwave ini di antara tower tier 1 dan tier 2 tim sendiri. Jika bermain sebagai Dire, kamu bisa membawa creepwave ke depan tower tier 1 sendiri.
Secara teknis, menggiring creepwave keluar dari lane bisa dilakukan oleh siapa saja. Hanya saja lawan yang waspada akan siap memotong rutemu. Karena itu lakukan trik ini dengan hati-hati. Untuk memperkecil risiko, kamu mungkin bisa menggunakan hero dengan escape seperti Batrider atau hero dengan summon seperti Lone Druid atau Chen.
Creep Skipping di Mid dan Late Game
Creep skipping juga bisa dilakukan di fase lain sepanjang permainan. Ini bisa dilakukan di mana saja selama creepwave lawan belum bertemu creepwave tim kamu.
Trik ini dilakukan untuk tim lawan untuk melakukan push ke tower kamu. Tanpa creepwave tambahan, tim lawan hanya bisa mengandalkan creepwave di garis terdepan untuk mematikan backdoor protection. Jika creepwave tersebut bisa dibersihkan, backdoor protection kemudian bisa diaktifkan sehingga lawan tidak bisa lagi melakukan push.
Baca juga: Mengenal Backdoor Protection di Dota 2
Idealnya, creep skipping dengan metode ini dilakukan oleh hero yang bisa menghabisi creepwave dengan cepat. Spell AoE, Battle Fury, Radiance, atau ilusi akan membantu untuk urusan ini.
Agar lebih aman, lakukan creep skip di titik yang sulit dijangkau oleh lawan. Itu berarti sedikit menjauh dari tower atau shrine lawan. Dengan begitu lawan perlu waktu lama untuk melakukan teleport dan mengejar, sementara kamu bisa masuk ke hutan dan menjauh. Blink Dagger atau hero dengan kemampuan Blink seperti Anti-Mage bisa dengan mudah melakukan ini kapan saja dan di mana saja.
Creep skipping adalah trik yang sangat berguna untuk memanipulasi lane dengan cara yang tidak biasa. Hanya saja trik ini punya risiko karena kamu menempatkan diri di posisi yang berbahaya. Karena itu lakukan trik ini dengan hati-hati atau setup yang tepat.