Mineski Juarai PGL Open Bucharest dengan Hasil Playoff yang Dominan
Turnamen PGL Open Bucharest minggu lalu berlangsung cukup sengit. Beberapa pertandingan best of three harus dimainkan hingga game terakhir alias game ketiga. Namun pada akhirnya Mineski keluar sebagai juara dan berhak membawa pulang US$130.000 serta 150 poin Dota 2 Pro Circuit.
Turnamen Minor Dota 2 ini membagi delapan tim menjadi dua grup yang kemudian bertanding dalam format GSL best of three. Di Grup A, LGD yang bermain dengan stand-in ternyata mampu keluar sebagai juara grup. Sementara Immortals menyusul di peringkat kedua setelah menggugurkan Team Secret dari turnamen.
Sementara itu di Grup B, Mineski secara mengejutkan bisa tampil sangat dominan dan maju ke fase playoff sebagai juara grup. Evil Geniuses kemudian menyusul setelah mengalahkan VGJ.Thunder. Na’Vi yang berada di grup yang sama sekali lagi harus gugur tanpa membawa pulang hasil yang memuaskan.
Semifinal 1: Mineski vs Immortals
Memasuki babak playoff, Mineski berhadapan dengan Immortals. Pada game pertama, Immortals menggunakan Phantom Assassin, hero klasik untuk QO. Mineski mencoba mengimbangi dengan Anti-Mage. Namun gaya bermain agresif khas Immortals tidak memberikan ruang gerak untuk Anti-Mage dan membuat mereka menang dalam 27 menit dengan kill score 26-9.
Mineski mencoba membalas dengan kombinasi Mirana dan Pugna yang didukung oleh Monkey King dan perlindungan dari Silencer. Immortals berusaha menangkal itu dengan late game Sven. Namun meskipun QO mampu mendapatkan item yang ia butuhkan, rekan setimnya tertinggal jauh dan tidak bisa mengimbangi keunggulan Mineski. Mineski merebut game kedua dalam 31 menit.
Di game ketiga, Mineski menggunakan Timbersaw, hero signature Iceiceice bersama dengan Vengeful Spirit dan Mirana yang menyediakan damage fisik. Immortals mencoba menangkal Timbersaw dengan crowd control dari Bloodseeker, puck, dan Spirit Breaker. Sayangnya, sebuah kesalahan di mid game membuat Immortals tertinggal terlalu jauh. Mereka tidak sanggup menahan Mineski yang kemudian memenangkan pertandingan hanya dalam waktu 29 menit dan maju ke final.
Semifinal 2: Evil Geniuses (EG) vs LGD
Evil Geniuses di sisi lain berhadapan dengan LGD. LGD membukan game pertama dengan lineup yang fokus pada serangan fisik menggunakan Ursa dan Chaos Knight. Melalui beberapa team fight, LGD bisa dengan cepat membuat Lifestealer dan Ember Spirit tidak bisa berbuat banyak dan memenangkan game pertama.
Pada game kedua, EG yang menggunakan Storm Spirit sempat unggul di early hingga mid game. Sayangnya, sebuah team fight yang berakhir buruk membuat mereka kehilangan momentum dengan cepat. Sejak saat itu, EG tidak pernah bisa memenangkan team fight sampai akhirnya harus mengakui kekalahan 0-2. LGD maju ke final bertemu dengan Mineski.
Final: Mineski vs LGD
Game pertama di babak final dibuka dengan game Monkey King dari iceiceice. Permainan darinya terbukti sangat efektif membuat LGD kerepotan, dan memberika rekan setimnya ruang dan vision untuk membuka team fight dalam posisi ideal. LGD pada akhirnya tidak bisa berbuat banyak dan harus menyerah di game pertama.
Tidak mau berurusan dengan Monkey King di game kedua, LGD menggunakan ban keempat mereka ke hero tersebut. Namun itu malah membuka ruang bagi Mineski untuk menarik Broodmother untuk iceiceice.
Meskipun mencoba menangkalnya dengan Underlord, lineup agresif dari Mineski bahkan tidak memberikan ruang bagi LGD untuk menemukan Broodmother yang terus aktif bergerak dalam minimap. Dalam waktu singkat Broodmother menjadi terlalu sulit ditangkal. LGD harus menguras buyback dan semua sumber daya mereka untuk bertahan. Namun itu tidak cukup dan LGD harus mengkaui kekalah di final.
Dengan kemenangan ini, ditambah dengan poin yang mereka peroleh di Starladder, mereka kini berada di puncak Dota 2 Pro Circuit 2018 dengan total 720 poin. Sayangnya, mereka tidak akan ikut serta dalam ESL One Hamburg 2017 yang diadakan minggu depan.
Gambar diambil dari Wykrhm Reddy