Loda Mundur Sebagai Pemain Profesional Dota 2, Pindah Menjadi Pelatih
Setelah 12 tahun berkarir sebagai pemain kompetitif Dota 2, Loda akhirnya memutuskan untuk menyudahi karirnya sebagai pemain. Melalui pengumuman resmi di situs Alliance, ia akan tetap berada di bawah bendera Alliance sebagai pelatih tim Dota 2.
Loda sudah mulai bermain secara kompetitif sejak era Warcraft Dota di tahun 2006. Ia sempat meraih beberapa prestasi bersama SK Gaming. Transisinya ke Dota 2 cukup mulis bersama Zenith meskipun tidak pernah menuai prestasi yang signifikan selain peringkat enam besar The International 2012.
Karirnya baru melejit dengan NoTidehunter yang kemudian berubah menjadi Alliance. Dengan roster berisi pemain berbakat dari Swedia, Alliance mendominasi ranah Dota 2 di era 2012-2013. Tidak cuma menjuarai berbagai turnamen di barat, mereka juga tidak terkalahkan di turnamen China, regional yang saat itu dianggap sangat kuat. Dominasi mereka disempurnakan dengan gelar The International 2013 melalui pertandingan final yang diingat sebagai final terbaik sepanjang sejarah.
Dominasi Alliance segera merosot di musim berikutnya. Tahun demi tahun lima pemain di era 2012-2013 mulai meninggalkan Alliance, tapi Loda tetap bersama Alliance. Hingga tahun 2018 ia merangkap sebagai pemain sekaligus brand Alliance. Khusus di Dota 2, ia memimpin roster berisikan pemain muda. Baru menjelang kualifikasi The International 2018 ia memutuskan untuk mundur sebagai pemain.
Alliance tetap akan berkecimpung di Dota 2, dipandu oleh Loda sebagai pelatih. Menggantikan posisi yang ditinggalkan Loda, qojqva bergabung dan akan bermain di posisi mid.
Perjuangan Alliance di kualifikasi The International 2018 jelas tidak mudah. Mereka harus bersaing dengan OG yang juga harus memulai dari kualifikasi terbuka. Selain itu tim bentukan Misery juga bisa menjadi ancaman yang serius.
Berikut adalah roster Alliance saat ini:
- Michael ‘miCKe’ Vu
- Maximilian ‘qojqva’ Brocker
- Samuel ‘Boxi’ Svahn
- Aydin ‘Insania’ Sarkohi
- Tommy ‘Taiga’ Le