BeritaDota 2

Komentar Dendi tentang Toxic di Dota 2: Hapus Matchmaking Atau Turunkan Tingkat Kesulitan Game

Legenda Dota 2 yang namanya cukup besar di kompetitif Dota 2, Danil “Dendi” Ishutin melalui podcast terbaru YouTube channel B8 mengeluarkan isi pikirannya tentang apa yang harus dilakukan agar toxic di pub match berkurang.

Dendi menganggap bahwa hal tersebut merupakan hal yang biasa terjadi di game untuk membuat pemain melakukan tilt dengan mudah dan bahkan melakukan hal yang membuat rekan setim marah serta menghina rekan tim yang bermain kurang baik untuk dijadikan kambing hitam. “Orang-orang yang bermain lebih banyak akan lebih sering melakukan hal ini, dan hal ini bahkan tidak bisa dihindari”, jelas Dendi. “Jika kamu bermain sebanyak 10-12 games per hari, sifat ini seperti penyakit menular,” tambahnya.

Inti dari Dendi mengatakan ini adalah Dota 2 pada kenyataannya merupakan “game yang sangat rumit dan memerlukan kerja sama tim.” Sementara itu karena banyak pemain harus bermain serius dan dalam waktu lama untuk MMR solo, mereka pada akhirnya menumbuhkan pikiran seperti itu. “Kamu harus bermain sendiri di dalam game yang membutuhkan kerja sama tim dan jika permainan tidak berjalan sesuai dengan keinginanmu maka kamu akan lebih mudah melakukan flaming

Melihat hal ini, Dendi memberikan solusi yang memungkinkan untuk mengecilkan level toxic yang ada yaitu dengan “lebih baik matchmaking di Dota 2 dihapus atau turunkan level skill yang diperlukan untuk bermain.” Ia juga menyatakan beberapa hal tentang sistem tertutup untuk pemain dengan rank tinggi agar lebih menerima hal ini. “Untuk beberapa pemain casual, Dota adalah sarana hiburan untuk bersantai,” ujarnya. Tapi ketika mereka berada di 200 atau 100 terbaik, taruhan mereka akan lebih besar. “Biarkan mereka bermain di liga tertutup di mana mereka bisa memilih pemain yang jadi rekan setim atau sistem yang serupa.”

Via VPEsports