BeritaVALORANT

ScreaM: “Valorant lebih strategis dari Counter Strike”

Salah satu bintang besar Valorant dan pemain dari tim, Liquid Adil “ScreaM” Bernlitom menunjukan perfoma luar biasa di VCT Stage 2 Masters di Reykjavík, Islandia lalu. Tapi ini bukan hal yang mengejutkan karena sebelum bermain VALORANT ia sudah meniti karir profesional di CS:GO. Menariknya, ia sekarang justru mengaku bahwa VALORANT lebih strategis dibandingkan CS:GO.

ScreaM memulai karir FPS di saat dia berumur 15 tahun dan tidak pernah berhenti berkompetisi. Berikut adalah beberapa rangkuman dari wawancara ScreaM terhadap esports VALORANT dan bagaimana ia berhasil melakukan transisi dari pemain CS:GO menjadi salah satu pemain terbaik di dunia.

Baru satu tahun setelah perilisan VALORANT, menurut bintang pemain Team Liquid tersebut, pro scene VALORANT baru memasuki fase awal. “Riot telah mengembangkan dan mendengarkan komunitas dengan baik. Tentu saja, masih ada beberapa yang harus diubah secara perlahan. Pro scene yang ada saat ini terlihat akan sangat besar dan juga dari segi penontonnya.”

“Orang-orang menikmati game dan banyak menontonnya juga. Secara pribadi saya menikmati kompetitif di scene VALORANT. Karena ini akan terus berkembang, dan ini baru saja satu tahun.”

Saat ditanya tentang bagaimana pemain lain menggunakan media interview untuk merambat ke media sosial lainnya, seperti Fnatic Jake “Boaster” Howlett katakan saat sebelum turnamen dimulai bahwa Astra sangatlah overrated. ScreaM memberitahu bahwa dia menyukai ide memanaskan suasana sebelum permainan dimulai.

“Saya merasa VALORANT lebih strategis dari Counter Strike, seperti permainan catur. Jika kalian lebih unggul secara mental dan juga taktis, itu adalah hal terpenting di game ini,” responnya.

“Saya mengharapkan mind games dan saya rasa orang-orang juga menyukai mind games dalam permainan. Beberapa konflik, pertarungan, rasanya bagus memiliki rivalitas. Dan juga bagus untuk pro scene.”

ScreaM Mempunyai Harapan Tinggi Terhadap Scene Internasional

Memasuki kedalam turnamen, sudah jelas topik utamanya adalah “Tim Eropa melawan Tim Amerika Utara”, yang saling menyatakan dirinya adalah yang terbaik. ScreaM tidak menyangka bahwa tim dari daerah lain juga memberikan perfoma yang bagus. “Saya rasa setiap daerah memiliki potensinya di game ini, dan itu bagus. Ini pertama kalinya terjadi di dunia FPS.”

Saat ditanya mengenai tim Thailand, X10 Esport. ScreaM memuji permainan mereka. “Saya rasa mereka bagus. Saya tidak menyangka mereka akan sebagus itu, mereka memiliki skill individu, taktik, dan permainan tim yang bagus. Jika mereka terus mengasah kemampuannya mereka akan menjadi tim yang harus diwaspadai. Untuk saudaraku yang berada di luar negeri, kalian sudah bermain dengan bagus”

Apa yang Memotivasi ScreaM

ScreaM membagikan pengalamannya tentang bagaimana dia terus berkembang. “Saya sangat termotivasi untuk menjadi yang terbaik. Kuncinya adalah mempunyai tujuan dan motivasi, dan yang penting adalah selalu berlatih.”

Sebagai salah satu pemain Counter-Strike yang transisi ke VALORANT , ScreaM menjelaskan bahwa tidak semua orang yang mempunyai latar belakang Counter-Strike akan berhasil disini. “VALORANT adalah game yang berbeda. Bukan karena kalian bermain CS dan akan bermain bagus di Valorant, kalian masih harus tetap berlatih dan mempelajari gamenya. Sangat unik dan berbeda dari CS.”

Kira-kira itu sobat Metaco menurut pandangan ScreaM terhadap Valorant dan dunia esports. Apakah kalian memiliki tanggapan yang sama seperti dia?

Ingin tahu kabar berita esports dan game terbaru lainnya? kalau gitu tunggu apalagi untuk follow Facebook dan Instagram Metaco!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *