Rocksteady Akhiri Dukungan untuk Suicide Squad: Kill the Justice League
Suicide Squad: Kill the Justice League resmi masuk ke babak akhir. Setelah perjalanan panjang yang diwarnai ekspektasi tinggi, kritik tajam, hingga kegagalan besar, Rocksteady Studios akhirnya mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan dukungan untuk game ini pada Januari 2025. Meski keputusan ini sudah diprediksi oleh banyak pihak, langkah tersebut tetap menjadi pukulan telak bagi studio yang sebelumnya sukses besar lewat seri Batman: Arkham tersebut.
Berakhirnya Dukungan Suicide Squad

Penghentian dukungan untuk Suicide Squad: Kill the Justice League diumumkan bersamaan dengan pengumuman konten terakhir, yakni kehadiran karakter Deathstroke. Konten ini menjadi penutup dari musim keempatnya, yang secara resmi akan mengakhiri perjalanan game ini di awal tahun depan. Setelah dukungan dihentikan, game ini tetap bisa dimainkan, termasuk mode co-op secara offline bersama teman. Namun, tidak akan ada pembaruan atau tambahan konten baru yang dirilis setelahnya.
Konten Penutup: Deathstroke
Deathstroke, salah satu karakter ikonik di dunia DC, menjadi sorotan terakhir sebelum Suicide Squad: Kill the Justice League benar-benar ditinggalkan. Meskipun karakter ini mampu memberikan angin segar bagi pemain, langkah ini dianggap terlalu terlambat untuk menyelamatkan reputasi gamenya. Semua konten yang sudah tersedia saat ini tetap dapat diakses oleh pemain, namun tanpa adanya pembaruan, daya tarik game ini diperkirakan bakal semakin pudar.
Kegagalan yang Berujung Fatal
Sejak peluncurannya, Suicide Squad: Kill the Justice League mendapat respons negatif dari komunitas. Kritikan utama datang dari gameplay yang dinilai membosankan dan repetitif, serta alur cerita yang tidak memuaskan. Sebagai proyek ambisius dengan anggaran besar, kegagalan game ini memberikan dampak besar pada Rocksteady dan WB Games.
Orang-orang yang awalnya terlihat antusias menyambut game ini justru menjadi pihak pertama yang melayangkan kritik keras. Gameplay yang kurang inovatif serta fokus pada elemen live service dinilai tidak sesuai dengan reputasi Rocksteady sebagai pengembang seri Batman: Arkham. Kritik ini bahkan semakin memuncak setelah berbagai laporan menyebutkan adanya masalah krusial dalam aspek desain game yang tidak pernah diperbaiki secara signifikan.
Kerugian Besar untuk WB Games
Menurut laporan keuangan terbaru, kegagalan Suicide Squad: Kill the Justice League telah menyebabkan kerugian signifikan bagi WB Games, dengan penurunan pendapatan hingga 41 persen. Selain itu, Rocksteady juga harus menghadapi dampak internal, termasuk adanya PHK massal akibat hasil buruk dari proyek tersebut.
Faktor Penyebab di Balik Kegagalan

Ada beberapa alasan utama yang membuat game ini gagal memenuhi ekspektasi. Elemen gameplay yang repetitif dan minim inovasi menjadi salah satu keluhan terbesar. Pemain merasa bahwa game ini tidak menawarkan experience yang segar dibandingkan dengan judul-judul lain di pasar.
Meski menggunakan karakter-karakter populer dari dunia DC, narasi yang disajikan juga tidak mampu menciptakan koneksi emosional dengan pemain. Ditambah, fokus pada elemen live service seperti sistem loot dan micro-transaction dianggap tidak relevan dengan ekspektasi penggemar terhadap game naratif seperti yang pernah ditawarkan Rocksteady.
Meski masa depan Rocksteady dan WB Games terlihat suram setelah kegagalan ini, keputusan mereka untuk menutup lembaran Suicide Squad setidaknya memberikan ruang untuk mengevaluasi dan memulai sesuatu yang baru. Hanya waktu yang dapat membuktikan apakah mereka mampu bangkit dari kegagalan ini atau justru malah semakin tenggelam lebih dalam.