BeritaMobile Legends

Penjelasan Moonton Tentang Rebellion Genflix di MPL ID Season 8

Mobile Legends Professional League Indonesia atau MPL ID Season 8 akan segera dimulai oleh Moonton besok pada hari Jumat. Setelah kompetisi ini berubah menjadi franchise league pada season empat. Jumlah peserta yang akan berpartisipasi masih tetap delapan tim, walaupun kali ini ada nama Rebellion Genflix sebagai peserta baru.

Beberapa waktu lalu, sempat muncul rumor yang menyebutkan bahwa beberapa nama tim akan menjadi peserta baru MPL ID Season 8. Beberapa di antaranya adalah Geng Kapak (GPX), Dewa United Esports, Red Bull Rebellion, dan Siren Esports.

Namun faktanya, hanya Red Bull Rebellion yang berhasil menjadi tim baru di MPL ID Season 8 dengan nama Rebellion Genflix. Slot tersebut juga berhasil mereka dapatkan dengan menggantikan posisi Aerowolf sebagai partner Genflix. Hal ini tentu sangat disayangkan oleh para penggemar dunia kompetitif Mobile Legends di Indonesia yang mengharapkan MPL ID Season 8 bisa diikuti oleh banyak tim.

Rebellion Genflix adalah prioritas utama Moonton

Melalui press conference MPL ID Season 8 yang digelar Moonton secara online pada hari Rabu, 11 Agustus 2021, mereka menjelaskan apa yang menjadi dasar atau alasan bagi Moonton untuk memilih Rebellion Genflix sebagai peserta baru mereka.

Pihak Moonton mengatakan bahwa saat ini situasi yang dialami Aerowolf dan Genflix bersama Red Bull Rebellion menjadi prioritas utama menjelang dimulainya kompetisi MPL.

“Pada dasarnya, proses ini cukup panjang. Namun kami fokus kepada apa yang ada di depan mata terlebih dahulu,” ucap Martinus Manurung, Head of Marketing & Business Development Esports dari Moonton Indonesia. “Kami mendapatkan permintaan dari pemilik slot sebelumnya (Genflix Aerowolf) untuk melakukan sebuah rebranding. Jadi itulah yang kami jadikan prioritas utama agar mereka bisa tetap bertanding di MPL ID Season 8,” tuturnya.

Mengapa Moontoon Tidak Menambah Tim di MPL ID Season 8

Memang bukan sesuatu yang mudah bagi sebuah tim baru untuk bisa masuk ke dalam sebuah franchise league yang telah berjalan. Hal ini tak hanya berlaku di MPL ID, tetapi juga di semua kompetisi esports besar lainnya yang ada di dunia. Contoh lainnya adalah Overwatch League, League of Legends Championship Series (LCS), hingga Call of Duty League di Amerika Utara.

Karena banyak hal yang menjadi pertimbangan terutama soal keberlangsungan kompetisi dan investasi besar yang telah dikeluarkan oleh tim-tim yang kini telah tampil di dalamnya. Selain itu dana yang dibutuhkan oleh tim baru juga tidaklah sedikit.

Dengan investasi entry slot senilai US$1 Juta atau sekitar Rp15 Miliar yang dikeluarkan oleh tim-tim yang bermain di MPL ID sejak Season 4. Mungkin nilainya tidak akan sama seperti di liga game lainnya, namun dengan pamor dan popularitas kompetisi yang terus meningkat, peningkatan harga untuk masuk ke dalamnya tentu akan terjadi.

Tak hanya soal investasi dalam bentuk uang yang harus dikeluarkan, setiap tim yang ingin menjadi bagian dari MPL ID juga menjadi pertimbangan dari berbagai pihak. Jadi tidak hanya karena memiliki dana yang besar maka setiap tim bisa masuk begitu saja.

“Soal jumlah tim tentu kami juga ingin melakukan suatu penambahan. Namun dari pihak kami, proses evaluasi dan mengetahui seperti apa tim-tim yang akan ikut bergabung itu cukup panjang,” kata Martinus. “Masalahnya ini adalah komitmen jangka panjang. Permanent slot, jadi sekali sudah masuk akan terus berada di MPL. Jadi semua membutuhkan banyak waktu.”

“Demi kenyamanan dan keamanan semuanya, tentu kami ingin mendapatkan investor terbaik. Nanti kami akan memberikan update jika di Season 9 akan membuka pintu ini. Kami juga ingin menambahkan warna untuk MPL di Indonesia,” tuturnya.

Jadi dengan segala hal dan pertimbangan yang dimiliki oleh Moonton dalam menambah jumlah tim untuk MPL ID. Moontoon berharap para penggemarnya untuk bersabar menantikan kompetisi ini diikuti oleh lebih banyak peserta lagi. Selain itu kita juga tentu tidak ingin melihat ada tim yang tidak memiliki komitmen di dalam liga ini karena itu akan merusak integritas kompetisi tersebut.