Berita

Pemilik Bren Esports Diduga Terlibat Kasus Penyelundupan Narkoba

Pemilik dari Bren Esports, Bernard “Bren” Lu Chong, disebut tengah menjadi buronan di negaranya sendiri. Bernard dituduh telah menyelundupkan narkoba senilai kurang lebih Rp500 miliar melalui Pelabuhan Kontainer Internasional Manila (MICP). Pengadilan Kota Manila pun telah mengeluarkan surat perintah untuk segera menangkap tertuduh.

Berdasarkan laporan dari Bilyonaryo, Biro Investigasi Nasional Filipina (NBI) tengah menjalankan operasi pencarian dari Bernard. Kepala NBI, Joey Moran, meminta pebisnis tersebut untuk segera menyerahkan diri ke pihak berwenang dan berhadapan dengan kasusnya.

“Penyelundupan narkoba adalah kasus serius dan pelanggaran yang tidak bisa dihindari. NBI ditugaskan untuk mencari dan menangkap buronan, tidak peduli status yang dimilikinya. Selama memiliki surat perintah penangkapan, kalian adalah buronan. Akan tetapi, Bapak Lu Chong bisa membantu penyelidikan dengan menyerahkan diri dan menghadapi kasusnya,” sebut Moran seperti dikutip dari Bilyonaryo.

Bernard masuk ke dalam daftar tersangka penyelundupan narkoba karena dirinya diduga merupakan salah satu pemilik dari Fortuneyield Cargo Services Corporation. Perusahaan itu disebut menjadi pihak yang menyelendupkan narkoba. Pihak Bernard diberitakan telah mengajukan banding perihal surat penangkapan tersebut, namun pengadilan telah memutuskan untuk menolak banding itu.

Kasus yang menimpa Bernard disebut terjadi pada tahun 2019 silam. Badan Penanganan Narkoba Filipina, Biro Hukum, dan Polisi Pantai Filipina melakukan operasi yang menggagalkan penyelundupan narkoba berjenis sabu pada tanggal 31 Mei 2019 di MICP. Paket narkoba tersebut ditutup dengan plastik resin dengan surat impor resmi untuk menghindari deteksi pihak berwenang.

Bren Esports merupakan organisasi esports besar di Filipina. Tim ini hampir mengikuti semua turnamen esports yang ada, mulai dari Overwatch, League of Legends, VALORANT, hingga Counter-Strike: Global Offensive. Sejak dibentuk pada tahun 2017, Bren Esports telah memenangi sekitar 34 turnamen, termasuk di antaranya adalah juara M2 World Championship.

Belum ada kepastian mengenai masa depan Bren Esport apabila Bernard terbukti melakukan pelanggaran tersebut. Sejauh ini, pihak tertuduh sendiri telah memberikan klarifikasi melalui media sosial mengenai kasus ini. Dalam klarifikasi tersebut, Bernard membantah segala tuduhan yang ditujukan kepadanya.

“Saya percaya terhadap sistem peradilan yang melindungi orang tidak bersalah dan kebenaran pasti akan terungkap. Saya berharap klarifikasi ini bisa menjelaskan keraguan yang ada dan terima kasih atas dukungan kalian di masa-masa ini,” sebut Bernard dalam klarifikasinya di Twitter.

Sampai artikel ini diturunkan, belum ada perkembangan apakah Bernard sudah ditemukan oleh pihak berwenang atau tidak.