Like a Dragon Tuna: Ide Gila yang Hampir Jadi Judul Game Terbaru Ryu Ga Gotoku!
Ryu Ga Gotoku Studio dikenal sebagai developer yang mampu menyajikan game dengan cerita yang unik dan tak terduga. Salah satu ide paling menarik yang hampir terwujud adalah Like a Dragon Tuna, sebuah konsep yang nyaris menjadi game baru dari studio ini sebelum akhirnya diubah menjadi Like a Dragon: Pirate Yakuza in Hawaii.
Meski konsep nelayan tuna tidak diterapkan sepenuhnya, beberapa elemen dari ide tersebut tetap diimplementasikan ke game barunya. Lada artikel ini, kami akan mengupas lebih dalam tentang bagaimana Like a Dragon Tuna hampir menjadi kenyataan, serta proses di balik transformasinya.
Proses Kreatif di Balik Like a Dragon Tuna
Awalnya, Ryu Ga Gotoku Studio ingin menghadirkan sesuatu yang berbeda dari seri Like a Dragon sebelumnya. Masayoshi Yokoyama, sang Director, mengungkapkan bahwa ide awal game tersebut berpusat pada Kiryu Kazuma sebagai nelayan tuna yang harus berhadapan dengan kapal penangkap ikan lain di lautan. Game ini bahkan sempat memiliki nama sementara Like a Dragon Tuna.
Dalam wawancara eksklusif dengan PlayStation Blog, Yokoyama menjelaskan bahwa mereka sangat tertarik dengan konsep nelayan sebagai profesi yang jarang diangkat ke dalam game. Kiryu Kazuma akan bertindak sebagai nelayan yang tangguh, menghadapi berbagai rintangan di laut, termasuk kapal-kapal pesaing dan kondisi cuaca ekstrem.
Namun, meski ide ini terdengar menarik, Yokoyama dan tim akhirnya memutuskan untuk mengubah arah kreatif game tersebut. Setelah melalukan diskusi internal, mereka merasa konsep nelayan tuna kurang cocok dengan ekspektasi penggemar terhadap franchise Like a Dragon yang penuh dengan aksi dan drama.
Transformasi Menjadi Like a Dragon: Pirate Yakuza in Hawaii
Setelah meninggalkan konsep Like a Dragon Tuna, tim di Ryu Ga Gotoku Studio akhirnya menemukan ide yang lebih kuat dan menarik, yakni petualangan bajak laut. Goro Majima, salah satu karakter yang sangat ikonik di seri tersebut, dijadikan fokus utama. Goro Majima digambarkan sebagai seorang bajak laut yang mengalami amnesia, mengenakan kostum bajak laut sambil menjelajahi lautan Hawaii.
Meski konsep nelayan tuna ditinggalkan, beberapa elemen dari ide awal tetap dipertahankan, terutama terkait kapal dan lautan. Pada game bajak laut ini, Goro Majima berlayar melintasi lautan Hawaii, menghadapi berbagai musuh yang mengancam. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ide Like a Dragon Tuna tak jadi diwujudkan, pengaruh dari konsep tersebut masih terasa kuat di game terbarunya.
Elemen Bajak Laut yang Unik
Salah satu hal yang membuat Like a Dragon: Pirate Yakuza in Hawaii menarik adalah penggabungan elemen bajak laut, yang jarang ditemukan dalam game Ryu Ga Gotoku Studio sebelumnya. Tema bajak laut yang dibawakan memberikan gameplay segar bagi para pemain setia seri Like a Dragon.
Karakter Goro Majima, yang dikenal dengan kepribadian eksentriknya, menghadirkan nuansa baru dengan mengenakan pakaian bajak laut lengkap dan berinteraksi dengan berbagai karakter di Hawaii. Plot cerita yang dibawakan pun semakin memperdalam feel bermain, di mana kita akan mengikuti petualangan Majima untuk mengembalikan ingatannya dan mencari tahu mengapa ia berada di Hawaii dalam kondisi amnesia.
Selain itu, lokasi Hawaii sebagai latar belakang juga menambah eksotisme game ini, yang memadukan unsur aksi dengan suasana tropis yang jarang diangkat di seri Like a Dragon.
Walaupun game Like a Dragon Tuna tidak jadi diwujudkan, elemen-elemen yang sempat direncanakan tetap memberi warna pada gamenya. Dengan adanya potensi seperti ini, bukan tidak mungkin jika di masa mendatang kita akan melihat Ryu Ga Gotoku Studio kembali mengeksplorasi ide-ide tak terduga lainnya.