BeritaFree Fire

Hal Yang Berbeda Dari FFML Season 4 Dari Season Sebelumnya

Gelaran turnamen Free Fire terbesar di Indonesia, Free Fire Master League Season 4 (FFML Season 4), telah memasuki minggu keempat. Banyak pemain yang merasakan perbedaan FFML Season 4 dari season sebelumnya. Salah satunya adalah tim yang ditakuti, ONIC Tayoooo mengakui jika atmosfer turnamen musim ini berbeda dari sebelumnya.

Hal Yang Berbeda Dari FFML Season 4 Menurut ONIC Tayoooo

Akibat berbagai keterbatasan yang diakibatkan situasi pandemi, FFML Season 4 terpaksa digelar secara online. Hal itu juga yang membuat ONIC Tayoooo merasa musim ini begitu berbeda. Selain itu, tim baru yang berhasil promosi dari Divisi 2 menjadi faktor pembeda lain yang paling dominan.

“Yang paling membedakan FFML Season 4 dari musim sebelumnya adalah atmosfer pertandingan dan hadirnya tim baru yang promosi dari divisi dua,” ungkap ONIC Tayooo.

Kini ONIC Olympus sedang berada di atas angin. Bagaimana tidak, mereka meraih 70 poin yang telah didapatkan merupakan angka tertinggi di turnamen. Meskipun demikian, Tayoooo dan ONIC Olympus tidak besar kepala dan masih mengakui bahwa masih ada ancaman besar yang bisa menghalang usahanya membawa ONIC Olympus menjadi juara.

“Penghalang terbesar ONIC Olympus untuk jadi juara adalah EVOS Divine, mereka satu pot dengan kami di FFML Season 4 ini,” kata Tayoooo.

Fakhri TayooooArdikusuma, pemain ONIC Esports yang memiliki julukan sebagai pangeran headshot, adalah pemain yang sangat disegani di scene profesional Free Fire. Tentunya dengan julukan tersebut dia adalah salah satu faktor yang membuat tim ONIC Olympus menjadi kokoh dan disegani oleh tim-tim lainnya.

Selain Tayoooo, Jars Juga Memberikan Pendapatnya Tentang FFML Season 4

Seperti yang diungkapkan RRQ Jars, tidak jarang para pemain mengeluarkan kata-kata intimidasi untuk meruntuhkan mental lawan. itulah sebabnya mental juga menjadi faktor yang tidak kalah penting dari skill.

“Kalau di panggung itu kita pake headset untuk peredam suara, tapi kalau suara orang lain terlalu dengar akan tetap terdengar. Misalnya kita too soon, itu terdengar bacot-bacotannya. Jadi harus kuat mental,” ucap Jars.

Cara menjatuhkan mental lawan juga bisa muncul dalam bentuk selebrasi khusus, sekaligus merayakan pencapaian yang diraih. Contohnya saat berhasil memenangkan pertarungan yang terkesan mustahil.

Tapi manusia yang tidak luput dari kesalahan terkadang bisa melakukan selebrasi berlebihan. Seperti yang terjadi dalam gelaran minggu pertama FFML Season 4, di mana SES Thanos terkena sanksi karena selebrasi tak pantas. Menanggapi hal tersebut, RRQ Jars beranggapan jika itu terjadi secara spontan karena gembira bisa mengalahkan tim AURA yang bisa dibilang sebagai salah satu favorit juara musim ini, terlebih itu dilakukan dalam pertarungan yang sangat sulit.

Taunting itu boleh. Yang dilakukan SES Thanos kemarin aku melihatnya hanya refleks saja, kelepasan karena gembira bisa memenangkan pertarungan dua lawan empat,” jelas pemain yang pernah menyabet gelar The Predator.

FFML Season 4 Dalam Pandangan Caster

Selain suasana, Bigan menganggap jika FFML Season 4 memiliki banyak inovasi yang dihadirkan oleh Garena.

“Setiap season pasti bakal ada sesuatu yang beda dan juga banyak inovasi baru yang membawa perubahan yang meningkatkan kualitas tontonan dan juga kompetisinya,” ucap Bigan.

“Secara kompetitif jelas akan lebih panas dan lebih seru mengingat banyak tim yang melakukan perombakan dan kita masih belum tau strategi mereka bakal seperti apa, ini yang kita tunggu.”

Bisa diartikan bahwa dengan perubahan di mana season sebelumnya selalu diadakan secara LAN, banyak tim yang merubah gaya permainan mereka saat bermain online. Melalui strategi untuk permainan mereka maupun untuk menjatuhkan lawan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *